•6

13 3 0
                                    

Ting ting ting📢

Bell sekolah berbunyi tanda pulang sekolah sudah datang seperti biasa siswa siswi sandriadi school berlomba lomba membereskan buku dan alat tulis nya ke dalam tas masing masing dan bersiap lari keluar kelas untuk pulang kerumah nya.

Sama seperti silya dan ketiga sahabatnya setelah insiden yang terjadi dikantin dan UKS tadi mereka berempat langsung bergegas masuk menuju kelas nya,lain dengan fadli dan ketiga sahabatnya mereka berempat masih asik bersendang gurau satu sama lain tanpa ada gangguan sedikit pun.

Itu pun membuat hati syila mencelos pasalnya dia takut rafka melakukan sesuatu oleh karena itu silya dan ketiga sahabatnya berinisiatif mengantar kan tas mereka sekalian memastikan keadaan mereka.

"Kita cari mereka."ucap syila dengan nada dingin nya sedangkan ketiga sahabatnya hanya terdiam ditempat dengan mata menatap kepada syila,suasana kelas juga sudah sangat sepi hanya tersisa mereka berempat.

"Lo yakin?,"Tanya kamila yang langsung diangguki oleh syila

"Tapi berjanji jangan tumpahin air mata lo."ucap silya yang langsung ditatap sendu oleh syila

"Itu urusan nanti sil,"bantah syila dan ketiga sahabatnya hanya tersenyum kecut mendengar ucapan sahabatnya

"Lo suka sama dia?."Tanya disa yang langsung dibalas senyuman kecil oleh syila

"Gw gatau,"jawab syila dengan nada dingin nya yang membuat ketiga sahabatnya menghela nafas

"Yaudah ayo kita cari mereka dan antar tas mereka."Titah kamila agar tidak semakin panjang perdebatan antar mereka berempat

Mereka pun keluar sambil membawa tas fadli dan ketiga sahabatnya masing masing,mereka berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah agak sepi sampai akhirnya mereka sampailah di depan ruang perpustakaan.

Jika kalian bertanya bagaimana mereka bisa tau bahwa fadli dan ketiga sahabatnya berada di perpustakaan? Karena mereka berempat tau bahwa hanya perpustakaan lah yang jarang dicek oleh para guru.

"Gw ga ikut masuk,"ucap syila yang langsung membuat ketiga sahabatnya menghela nafas

"Lo harus ikut,anggap aja ini yang terakhir."ucap kamila sebenarnya kamila tidak mau semuanya jadi seperti ini karena dia tidak mau melihat sahabatnya sedih

"Terakhir ya,"ulang syila sambil tersenyum miris dan lagi lagi membuat ketiga sahabatnya kembali menghela nafas

"Ayo"ajak disa sambil membuat pintu perpustakaan dengan pelan

akhirnya mereka masuk kedalam dan menemukan fadli dan ketiga sahabatnya terduduk sambil berhadapan dan sekarang mereka tengah menatap silya dan ketiga sahabatnya.

"Ada apa?."Tanya fadli dengan nada dingin nya yang langsung membuat suasana semakin sunyi,sedangkan rafka terus menatap syila yang kini sedang menahan air mata nya agar tidak tumpah.

Sejujur nya rafka juga ingin menangis dan membawa syila ke dalam dekapan nya,tapi itu belum saatnya dan waktu nya juga tidak tepat untuknya.

"Kita mau nganterin tas kalian,"jawab kamila sambil menyodorkan tas harun,yang langsung membuat harun berdiri dari posisi duduk nya dan dengan sigap mengambil tasnya.

"Makasih."ucap harun setelah mengambil tas nya yang langsung diangguki oleh kamila

"Yang lain,ayo,"titah kamila yang langsung diangguki oleh silya dan disa,sedangkan syila hanya diam mematung di tempat nya

"Ini"ucap silya dan disa secara bersamaan yang langsung diangguki oleh fadli dan reyhan

"Makasih."ucap fadli dan reyhan setelah mereka mengambil alih tasnya,lalu mereka semua menatap syila yang menatap sendu mereka semua termasuk juga rafka

SECRET ADMIRER (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang