2|Cause You Are My Friend?

71 12 6
                                    

HAPPY READING

***

Author POV

Kelas XII-2 sedang melakukan pemanasan di tengah lapangan karena sudah memasuki mata pelajaran Penjaskes. Materi hari ini adalah bola basket tiap murid disuruh untuk melakukan lay up kemudian rebound.

Giliran mereka disesuaikan dengan urutan absen, sambil menunggu giliran Linmo. Dia menjahili Bila dengan melemparinya batu-batuan kecil kearahnya. Bila yang sedang fokus memperhatikan teman kelasnya mencubit kecil kaki Linmo supaya cowok itu menghentikan ulahnya. Tapi Linmo masih melempari Bila dengan batu-batu kecil sampai batu tersebut masuk ke dalam kaos olahraganya. Karena kesal Bila menarik bulu kaki Linmo kemudian mencabutnya membuat ia mengeluarkan teriakan jantannya. Perhatian teman kelas dan juga Pak Bambang- guru penjaskes sekaligus mentor kesiswaan teralihkan kepada Linmo.

"Ada apa denganmu?" Tanya Pak Bambang.

"Itu... Ada semut pak. Ga ada akhlak!" Linmo mendengus kesal menatap Bila yang sedang menahan mati-matian untuk tidak ngakak saat itu juga.

"Dasar. Abis ini giliranmu," ucap Pak Bambang yang membuat Linmo harus bangkit dari posisi nyamannya. Nyender sambil selonjoran. Mau tidak mau dia harus bangun meskipun sebenarnya giliran dia masih lama. Bila menjulurkan lidahnya mengejek Linmo yang sudah mengerucutkan bibirnya.

Selesai kelas penjaskes, seperti biasa mereka diberi waktu 5 menit ganti baju dan 10 menit istirahat. Bila dan Naomi beriringan berjalan di koridor menuju ruang ganti. Mereka asik ngomongin anak kelas sebelah yang suka pake pensil alis ke sekolah. Ga cuma itu make up-nya udah macam tante-tante, bibir merah, pipi merah, udah kayak babi. Mana kalo pake rok sekolah pendek banget diatas lutut. Sebenarnya dia mau sekolah atau open BO?

Tiba-tiba Naomi mengubah topik obrolan.

"Tau ga? Ada adek kelas baru pindahan dari China. Ganteng banget, tinggi, mukanya sih ga Chinese banget kayaknya blasteran deh," jelas Naomi antusias.

"Kayaknya lo banyak banget info tentang anak cowok-cowok yang sekolah disini," sarkas Bila.

Apalagi mengenai Chengxin adalah seorang playboy itu Naomi yang kasih tau. Bila tau apa saja jadwal yang Chengxin lakukan, rute perjalanan Chengxin di sekolah, tempat yang biasa Chengxin kunjungi, pokoknya apapun yang Bila mau tau soal Chengxin tinggal tanya doang ke Naomi. Berhubung pacarnya Naomi- He Junlin sahabat dekat Ding Chengxin. Ga cuma itu kemampuan stalker Naomi patut diacungi jempol.

"Of course. Gue kan belajar ilmu percenayangan," ucapnya bangga.

"Ada-ada aja lo, nanti ketauan Junlin berantem lagi, perang dunia lagi. Bosen gua liat lo berdua putus nyambung teruss."

"Yeuuu... Iri bilang bos!"

Bila mendecih pelan sampai akhirnya Naomi menarik tangannya ke arah jendela kelas yang mereka lewati.

"Eh, eh, eh kayaknya itu deh orangnya. Liat ga? Yang dibarisan tengan nomor dua lagi muter-muter pulpen," tunjuk Naomi.

"Oh, itu orangnya, kayak pernah liat," gumam Bila.
Terlihat raut wajahnya yang sedang sedikit kebingungan mendengar penjelasan guru.

"Namanya Chiyi," kata Naomi sambil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan chat untuk saling save nomor masing-masing.

"Wihh anjir dapet nomornya dari mana lo?" Tanya Bila takjub.

"Dari grup chat eskul dong. Kebetulan banget dia masuk teater baru ditambahin tadi malem. Langsung aja gue minta saveback ekwkek," kekehnya.

Kemunculan seseorang yang tiba-tiba mengagetkan Bila dan Naomi.

Perfect FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang