بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Assalamualaikum.....
Masih ada orang atau ngak? Jawab dong....😅
Comennya mana nih? Masa gak ada yang comen? Gak suka yah?
==========================
Satu minggu setelah lebaran, akhirnya aku kembali lagi mengajar di sekolah mentessori. Rasanya sangat menyenangkan bisa kembali bertemu dengan anak-anak. Apalagi ada diantara mereka yang sangat menggemaskan.
Ammi dan ammah sudah pulang ke Makasar, rumahkupun menjadi sepi kembali. Tidak ada tawaan atau tingkah lucu yang dilakukan oleh sepupu kecilku lagi. Padahal aku menginginkan agar mereka tinggal disini saja tapi apa dayaku? mereka sudah memiliki keluarga. Akupun tak bisa mengelak dan membiarkan mereka untuk kembali ke Makasar.
Hari ini aku akan pergi kesekolah. tapi di perjalanan aku mendapat telpon dari Fakhri. dia mengajakku untuk jalan. Aneh memang jika dipikirkan, jarang sekali dia mengajakku jalan apalagi dia adalah dokter bedah yang setiap harinya sibuk harus mengoperasi orang-orang. Tapi pada akhirnya, aku mengiyakan ajakannya, kemudian meminta izin untuk datang ke sekolah sedikit lebih siang.
["Fir... Kamu dimana sekarang?"]
"Waalaikumsalam, kalo telpon tuh salam dulu. Islam bukan sih?" kataku menekan kata di akhir kalimat agak ketus.
["Iya, Assalamualaikum."]
"Waalaikumsalam.. telat."
["Iya maaf, kamu lagi sibuk gak Fir?"]
"Aku mau ke sekolah, ada apa?"
["Ngak aku mau ngajak kamu jalan kalo kamu gak keberatan itu juga."]
"Bisa tar aku izin saja untuk datang siang."
["Okey, aku jemput kamu di dekat kedai yah."]
"Iya."
Setelah telpon ditutup, akupun akhirnya pergi menuju kedai yang biasa sering aku kunjungi. Dan betul saja, disana sudah ada Fakhri sedang menunggu.
Masya allah dia terlihat sangat tampan sekali. Padahal hanya memakai celana hitam panjang dan kaos berwarna putih memperlihatkan bentuk tubuhnya yang nyaris sempurna. Otot-otot ditangannya tampak dari kaos yang sedikit ketat. Detak jantungku semakin cepat seolah-olah ingin keluar dari tempatnya. Aku berhenti sebentar, aku merasa gugup saat melihatnya. Aku menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dari mulut, berusaha menghilangkan rasa gugupku. "Bismillah jangan gugup Fir, sadar"
"Assalamualaikum, afwan tadi naik angkot. Udah lama nunggu ya?" Tanyaku seraya menyapanya. Seketika Fakhripun mengalihkan penglihatan dari hp-nya. Dia menatapku agak lama kemudian menjawabku.
"Iya gpp kok, baru nyampe juga sih." Katanya.
"Oh iya kita mau kemana?" Tanyaku Padanya.
"Aku mau ngajak kamu makan ke restauran yang dekat dengan rumah sakit saja, gpp kan?" Katanya.
"Iya gpp." Jawabku.
"Ayo." kemudian dia menuntunku agar masuk kemobil.
"Mau ngapain disana?" Tanyanya menegorku yang akan duduk di belakang kemudi.
"Ya, naik mobil masa kereta." ketusku.
"Aku ini bukan supirmu, seenaknya aja duduk dibelakang. Tar kamu menjadi nyonya." sarkasnya. Jika dipikir-pikir memang benar juga ucapannya. Akupun pindah kesampingnya, kemudian pergi ke restauran yang memang dekat dengan rumah sakit tempat dia bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilaunya Cintamu YA ALLAH✔
عاطفيةLangsung baca kalo penasaran ya temen-temen 😂 Ayo follow sebelum membaca, insya allah gak bakalan nyesel 😂😂 =====================