Chap. 2

33 5 5
                                    

Huh... Aku tidak menyangka kalau aku tiba-tiba akan berakhir disini (Ruang UKS). Semua ini karena dirinya, Kayra Maharany Santoso.

Setelah insiden tembakan itu, Kayra terlihat sangat khawatir dan mengecek keadaan ku berulang-ulang kali. Walau sudah kubilang aku tidak apa-apa dia tetap saja bersikeras untuk membawaku ke sini.

“Dia baik-baik saja, kok. Tidak ada luka fatal atau semacamnya.”

“Benarkah?! Syukurlah...” Kayra terlihat lega begitu mendengarnya.

“Apa kubilang, aku tidak apa-apa. Tapi kau tetap saja...” ucapku sambil mengernyitkan sebelah alisku.

“Maaf, habis setelah melihatmu tertembak dan mengeluarkan banyak darah itu benar-benar mengejutkanku. Tapi, saat aku tau itu adalah kemampuanmu aku sedikit lega.”

Padahal kau sendiri yang bilang kemampuanku itu hebat. Tapi tetap saja kau masih meremehkanku huh? Dasar aneh.

“Kalau kau tau itu adalah kemampuanku, kenapa kau tetap bersikeras membawaku kemari?” tanyaku padanya.

“Itu... Biasanya kan setiap kemampuan pasti ada kekurangannya dan efek samping. Karena itu, aku khawatir kalau kau akan mengalami efek samping semacam itu.”

“Aku tidak apa-apa. Lukaku sudah sembuh. Jika aku mati, luka yang aku dapat dua puluh menit sebelumnya akan langsung sembuh. Begitulah cara kerja kemampuanku.”

“Begitu ya? Syukurlah!” Kayra terlihat senang.

Kami pun segera kembali ke kelas. Ah sial, padahal aku ingin mencoba beberapa makanan baru di kantin sekolah ini.

Hm? Ada sebuah atmosfer aneh saat kami melintas di lorong sekolah ini. Sial, ini sangat tidak nyaman. Mereka semua melihat ke arah kami. Tidak, lebih tepatnya ke arah Kayra. Sudah kuduga, gadis seperti dirinya pasti sangat populer.

Oh, inilah saat yang tak terduga. Seorang pria menghampiri kami berdua.

“Anu...! K-Kayra! B-Bisakah kita berbicara berdua?!”

Kayra terlihat bingung, dia hanya tersenyum kebingungan. Haruskah aku pergi?

“M-Maaf, saat ini aku sedang bersama temanku.” Kayra menjawab dengan canggung.

Pria itu langsung menoleh ke arahku dan terlihat wajahnya yang kesal padaku. Hey bro, tenang saja aku tidak akan mengambil gadis ini darimu.

“Dia temanmu? Aku tidak pernah melihatnya,” tanyanya tak yakin.

“Eum! Dia murid baru yang datang hari ini!”

Wajahnya semakin menyebalkan. Ayolah, disini memangnya aku salah apa?

“Sebentar saja ya, Kayra? Ayolah aku ingin berbicara denganmu!” ucap pria itu dengan nada sedikit meninggi.

“Maaf, tapi aku tidak bisa.” Kayra menolak berkali-kali.

“Ayolah! Ayo! Sebentar saja!” Pria itu mulai menarik paksa tangan Kayra.

Dia lancang sekali, harus dihentikan.

Plak!

Tiba-tiba saja ada orang yang menepis tangan pria itu.

“Dia sudah bilang kalau dia tidak mau kan.”

Wajah pria itu terlihat ketakutan saat dihampiri oleh orang ini. Dia pun meminta maaf dan langsung pergi meninggalkan kami.

“Terimakasih ya, Ian.” ucap Kayra kepada orang itu.

Orang itu akhirnya menoleh ke arah kami. Tunggu, bukannya dia pria di kelas kami? Disaat yang lain sibuk bertanya denganku, aku melihatnya. Dia berada di tempat duduknya dan tak perdulikan kedatanganku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] Immortal SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang