Kampus2 mulai gencar menjaring lulusan SMA sederajat agar mendaftar menjadi calon mahasiswa baru mereka. Promosi kampus2 mulai menjamur, mulai dari brosur, iklan, spanduk, bahkan sosialisasi kampus seperti yg pernah di selenggarakan oleh SMA Dira dulu.
Dira telah memutuskan untuk mendaftar di kampus yg sama dengan Taeyong. Penyerahan berkas2 pun sudah diurus oleh Taeyong. Tes kesehatan juga sudah selesai & Dira dinyatakan lulus untuk kategori berkas2.
Tinggal satu langkah lagi, yaitu ujian praktek. Dira sangat memikirkan perkataan Emje beberapa hari yg lalu saat cowok itu main ke rumah.
*Flashback*
Ujian terakhir itu praktek, calon mahasiswa dipanggil ke ruangan satu persatu. Jurinya ada dosen sama 1 mahasiswa biasanya. Nah di situ calon mahasiswa diminta buat akting."
"Akting gimana kak?"
"Akting apa aja temanya terserah juri. Sepinter-pinter kamu aja itu mah."
"Penilaiannya apa aja?"
"Yg dinilai itu intonasi, mimik, gestur, penghayatan sama apa yg kita peranin. Itu aja sih."
"Aku gugup kak." Ujar Dira cemas.
Emje mengelus pucuk kepala Dira lembut. "Semangat, kakak yakin kamu bisa."
*Flashback end*
Dira mengetuk jarinya kencang. Ia sangat gugup untuk besok. Berbagai pertanyaan bersarang di kepalanya.
Gimana ya kalo gua gagal
Susah gak ya ujiannya
Kalo gua gak keterima gimana
Masa gua ngulang tahun depan
Banyak sekali pertanyaan2 yg ia tanyakan kepada diri sendiri.
Jam bekernya menunjukkan pukul 10 malam. Itu tandanya Dira harus segera tidur agar besok tidak mengantuk.
.
.
.
Dira keluar dari mobil Taeyong dengan perasaan campur aduk. Ia terdiam saat melihat banyaknya orang yg juga akan mendaftar di kampus ini. Dira mengenakan seragam SMA nya dulu untuk ujian kali ini.
Sentuhan Taeyong di pundak membuat lamunannya buyar.
"Gak usah gugup, jalanin aja dulu. Urusan berhasil atau enggak itu urusan belakangan." Bisik Taeyong tepat di telinga Dira.
"Mau kakak temenin gak ke ruang ujian?" Mendengar itu Dira langsung menggeleng.
"Nggak usah kak, aku sendiri aja."
"Bisa?"
"Bisa lah emangnya aku anak kecil apa yg suka ilang2an." Dengus Dira.
Taeyong terkekeh. "Iya yaudah sana. Semangat adekku." Taeyong mencium kening Dira di ruang terbuka.
Setelah itu Taeyong langsung kabur.
"Kakak ih!"
Dira berjalan dengan santai menuju ruang ujian yg telah ditentukan. Meskipun kelihatannya tenang, di jantung Dira sedang disko.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONGI
FanfictionComplicated Love Story. Maybe (?) Bahasa kasar, banyakin Istighfar deh 🙂