Sejak pagi-pagi sekali Saras sudah tenggelam didapur kesayangannya menyiapkan sarapan untuk keluarga tercinta. Setelah sholat subuh berjamaah tadi Yasa dan kedua anaknya kembali kekamr masing-masing.
Nasi goreng sudah Saras tata rapi diatas meja makan tak lupa juga dengan roti tawar, selai coklat nutela, susu milo kesukaan Shakina serta dua cangkir kopi untuk kedua laki-laki dirumah ini.
Saat ini keempat orang itu sudah berkumpul diruang makan. Setelah tragedy Shakina yang membangunkan Alano dengan pukulan berkali-kali pada abangnya sampai ia merasa menyerah karena abangnya tak akan pernah bangun. Shakina mengadu pada mamanya giliran Saras yang akan menaklukan anaknya. Membangunkan Alano memang sedikit susah dengan meraupkan air pada wajah sang anak dan mengancam akan mengguyurnya jika masih tidak mau bangun pagi hari. Alano kaget dengan tindakan mamanya sehingga dengan terpaksa Alano akan bangun menuruti mamanya. Bagi Alano weekand adalah hari yang sangat tepat untuk tidur sepanjang siang. Tapi selalu tak bisa ia lakukan karena ratu rumah ini selalu menggagalkan dengan banyak kegiatan dikerajaannya.
Setelah selesai sarapan. Semua orang sudah tahu tugasnya masing-masing dikegiatan pagi ini membersihkan seluruh rumah. Terkecuali Alano yang cuek dengan tugas dari sang mama.
"Alan bantu mama bersihin rumah dong. Jangan main game online terus.. itu tuh kamu bagian ngepel lantai" perintah Saras sambil menyerahkan alat pel pada Alano
"Alan kan cowok ma masak ngepel lantai sih?" protes Alano tak terima
"Lhoh, terus kamu maunya ngepel apa? Ngepel genteng mau? udahlah lah bang nurut aja sama mama kenapa sih"
Saat weekand Saras akan memberikan tugas pada keluarganya saat ini semua keluarganya berberes membersihkan rumah tanpa terkecuali. "papa udah bersihin kamar mandinya? Kamar kita?" tanya Saras setelah melihat Yasa keluar dari kamar mereka. Yasa memberi acungan jempol pada sang istri yang kemudian dibalas Saras dengan ciuman jarak jauh. Alan yang melihat itu bergidik ngeri drama sekali keluarganya ini. Yasa kini mengakhiri penatnya dengan duduk di sigle sofa mengistirahatkan badannya sejenak sambil menghirup udara dirumahnya yang kini terasa lebih segar.
Plakk pukulan keras pada paha Alano yang dilakukan sang mama karena gemas melihat anaknya yang masih setia dengan gawai miliknya. Hingga tak memperdulikan ucapan mamanya sama sekali. Kebanyakan anak jaman sekarang memang menganggap hp lebih penting dari apapun. Alano kini mengelus elus pahanya yang sedikit sakit.
"aduh.. mama ih, sakit tau paha abang. KDRT nih namanya, laporin ke komisi perlindungan anak lo ya"
"kamu berani sama mama? Mama nggak KDRT ini tuh hukuman buat anak durhaka kayak kamu yang nggak mau nurut sama mamanya. Diajak baik kok susah. Papa, kepala rumah tangga yang sibuk kerja aja mau bantuin mama bersih-bersih. Lah kamu malah main hp terus. Udah mau sarjana kok kelakuan masih kayak anak TK."
"hehe maaf ma. Tapi mamaku yang cantiiiik.. weekand orang-orang diluar tuh ngajak keluarganya liburan, seneng-seneng, atau kalau nggak waktunya buat istirahat. Lah ini mama malah ngajak keluarganya jadi babu. Gimana sih."
"kasar banget sih kamu bang. Mama kan niatnya baik dari pada kalian semua main hp terus nggak ada kerjaan mending bersih-bersih biar kita sekeluarga itu sehat rumah nggak banyak virus. Mama punya satu virus kayak kamu aja udah capek apalagi banyak. Idiih mama mah gamau"
"mama ngatain abang virus dirumah ini" Saras tersenyum geli melihat ekspresi Alano saat ini yang dibuat-buat sedih "butuh liburan abang kayaknya"
"liburan kan bisa kapan aja bang kita masih banyak waktu" ucap papa yang sejak tadi hanya menyimak
"tau kayak orang susah aja"
"bersih-bersih kan bisa nyuruh orang atau asisten rumah tangga. Masak hari gini nggak punya asisten rumah tangga. Kayak orang susah aja" ucap Alano menyindir mamanya yang tak mau memiliki asisten rumah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakina
Cerita Pendekcewek jutek, cuek dan dingin sekaligus bersifat introvert. Hiburannya mendengarkan musik dan membaca novel. Tak pernah terlintas difikirannya akan bertemu dg cowok yg mengubah pandangan hidupnya selama ini. Dan merasakan perasaan aneh yg tak bisa ia...