[12] pelarian

783 139 16
                                    

(sangat disarankan mendengarkan mulmed)

yoora sejenak merasa keputusannya untuk datang ke cafe pada malam minggu ini tidak salah, karena ia juga gatau mesti ngapain di rumah sendirian. ia juga merasa bosen dan tidak ada yang bisa menghiburnya. menikmati suasana malam di cafe yang ramai ini mungkin bisa membuatnya sedikit terhibur.

ia duduk di salah satu bangku di sudut cafe, menghadap ke panggung band yang terdapat di ujung lainnya tepat di tengah. di sampingnya udah ada somi, di hadapannya ada nancy dan juga lia. mereka berempat menunggu keempat cowo yang akan menghibur para pelanggan cafe ini.

"halo,"

sebuah suara dari balik mic membuat yoora mengarahkan fokusnya ke arah panggung band yang udah diisi oleh renjun yang duduk di belakang drum, haechan yang duduk dengan bassnya dan jeno yang duduk dengan gitar akustiknya. sedangkan jaemin, duduk di tengah-tengah sambil membawa gitar akustik.

"kami, band the jedun, akan menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para pelanggan cafe ini," suara jaemin terdengar, dari wajahnya, cowo itu keliatan lumayan antusias dengan penampilannya ini. "kami akan menyanyikan lagu benci untuk mencinta by naif."

suara petikan gitar jeno mulai terdengar, membuat yoora sejenak menyesali keputusannya untuk datang ke sini. ia berniat ke sini untuk menghibur dirinya, bukan untuk meratapi kegalauannya dengan lagu semacam ini.

"oh betapa ku saat ini,
ku benci untuk mencinta.
mencintaimu."

"oh betapa ku saat ini,
ku cinta untuk membenci.
membencimu."

sesaat sebelum reff lagu tersebut dinyanyikan, yoora menutup matanya demi mengatur perasaannya.

"aku tak tahu apa yang terjadi,
antara aku dan kau,
yang ku tau pasti,
ku benci untuk mencintaimu."

saat alunan gitar jeno yang sangat lihai terdengar, yoora membuka matanya dan menatap kosong ke arah meja yang ada di hadapannya sebelum akhirnya melihat ke jaemin yang mulai bernyanyi lagi.

"aku tak tahu apa yang terjadi,
antara aku dan kau,
yang ku tau pasti,
ku benci untuk mencintaimu."

benci tapi juga cinta, itulah yang yoora dan jaemin rasakan saat ini. mereka sudah memutuskan hubungan, juga hidup dalam jalan masing-masing dengan keadaan yang tidak baik, membuat keduanya sama-sama sakit.

dari jaemin maupun yoora, mereka berdua juga sama-sama tidak tahu, apa yang terjadi di antara mereka, tapi untuk perasaan mereka akan satu sama lain, benci untuk mencinta adalah gambaran yang pas untuk mereka saat ini.

"dan aku tak tahu apa yang terjadi,
antara aku dan kau,
yang ku tau pasti,
ku benci untuk mencintaimu."

yoora menahan air matanya yang ingin lolos dari kelopak mata, suara jaemin yang merdu entah kenapa membuat hatinya semakin ngilu. karena ia tahu, suaranya itu seolah melepas rasa gundah dan rasa sakit yang cowo itu pendam selama ini.

"yang ku tau pasti,
ku benci untuk mencintaimu."

air mata yoora udah lolos dari kelopak matanya, karena rasa sakit yang ada di dadanya tiba-tiba menyeruak, juga teringat akan bayang-bayang jaemin yang selalu mewarnai hidupnya sirna seketika. yoora merasa tidak tahan berada di cafe ini lebih lama lagi.

"yang ku tau pasti,
ku benci untuk,
mencintaimu."

suara pintu cafe yang berdenting membuat jaemin memusatkan penglihatannya pada sesosok yoora yang jalan keluar dari cafe dengan langkah tergesa-gesa. jaemin menghela napas, merasakan dalam dadanya juga jika ia sekarang merasakan sakit yang amat besar. meninggalkan orang yang selama ini ada untuknya bukanlah hal yang mudah.

[2] changed, na jaemin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang