5(lima)

38 10 1
                                    

اَللهُ مَعِي اَللهُ نَاظِرِي اَللهُ شَاهِدِي

" Allah bersamaku,,
Allah melihatku,,
Allah menyaksiku,,"

🍁🍁

Wildan Rozi faizurrahman
Pemuda yang selalu ummah anggap sebagai anak sendiri, selalu tawadlu' dan bersikap sopan pada semua orang.

"Ummi, kayla langsung bawa sayuranya kebelakang ya ummi." Ijin kayla pada ummi, sesampai di rumah.

"Iya nak, sekalian ummah buatkan teh ya," ucap ummi

"Iya ummi."

Kayla pun berjalan lewat belakang, karna jika ia lewat depan rasanya sangat tidak sopan,

"Ummi, mohon maaf, rozi ingin ke kamar kecil,disebelah mana ya ummi?"
Tanya rozi

"Kamu tinggal masuk saja nak, nanti di belakang ada kayla, kamu tanya saja padanya." Jawab ummi.

Rozi pun pamit kebelakang meninggalkan ummah dan ummi yang sedang berbincang.

"Maaf kay, kamar kecil nya disebalah mana ya?" Tanya rozi pada kayla yang sedang membuat teh.

Kayla yang merasa di panggil pun menoleh, "itu disana," tunjuknya.

"Ouh iya, terimakasih,"
Kayla hanya mengangguk dengan menundukkan kepala sebagai jawabanya.

Lalu rozi pun masuk kedalam, kayla melanjutkan pekerjaanya kembali.

Saat dirasa sudah jadi, kayla mengambil nampan untuk membawa teh tersebut, dan tak lupa menyiapkan kue yang telah ia potong keatas piring.

"Mau saya bantu?" Tanya rozi yang baru keluar dari kamar kecil.

"Makasih, saya bawa sendiri saja," senyum kayla tanpa menoleh kearah rozi.

Kayla pun mengangkat nampan dan piring bersamaan, tetapi nampan yang ia bawa hampir saja jatuh jika rozi tidak segera mengambilnya.

"Terimakasih" ucap kayla lirih.

"Biar saya bawa, sekalian saya mau kedepan." Ujar rozi.

Kayla akhirnya mengangguk dan ia hanya membawa piring yang berisi roti.

"Ummi, ummah, ini diminum dulu," ujar rozi.

Kayla meletakkan piringnya diatas meja lalu langsung pamit kebelakang untuk mempersiapkan sarapan.

"Ayo nak, kamu juga minum dulu," ucap ummi pada rozi.

"Iya ummi," rozi lalu meminumnya.

Selang beberapa waktu,abbah dan ustadz zaenal sudah pulang dari mengajar para santri.

"Assalamualaikum wr wb,," salam abbah dan ustadz.

"Waalaikumsalam wr wb,," jawab ummi dan kedua tamunya.

Tanpa menunggu, rozi langsung beranjak dari tempat duduk dan mencium tangan abbah lalu ustadz zaenal.

"Sepertinya ada tamu ya," canda abbah. "somad nggak ikut?" Lanjutnya.

"Monggo abbah,ustadz," ucap rozi mempersilahkan untuk duduk.

Abbah tersenyum menepuk pundak rozi lalu duduk.

"Tidak kang, masih ngurus santri yang akan khotmil qur'an besok," jawab ummah.

Abbah dan ummah lalu berbincang mengenai khotmil,sementara ustadz zaenal lebih dulu masuk kamar karna masih ada urusan.

Cinta di sepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang