♣1♣

68 10 5
                                    

Enjoy!
HAPPY READING GUYS!

Sinar mentari yang menyilaukan mata telah memasuki ruangan dari balik jendela. Alarm sedari tadi telah berbunyi hingga lima kali lebih. Namun itu semua tidak juga cukup untuk membangunkan gadis kecil ini.

Bahkan sang kakak yang telah menggedor-gedor pintu dengan keras tetap saja tidak bisa membangunkan gadis itu dari mimpinya.

Sang kakak, gemas. Ia langsung masuk menatap adik bungsunya itu. Mendengus kesal. Ia mendekati gadis itu lalu mencoba menarik kakinya, mencubiti ,memukuli. Tetap saja tidak bangun-bangun.

"Lu tidur atau pingsan sih dek!"gerutunya.

Ia mencoba menciprati sang adik dengan air digelas yang ada dinakas. Namun tetap tidak bangun juga namun hanya menggeliat.

Sang kakak melotot keheranan menatap sang adik. Mengapa ia mempunyai adik kebo seperti ini ya tuhan? pikirnya.

Sang kakak, Sean Faurleta. Ia ke kamar mandi yang berada dikamar adiknya itu. Lalu kembali dengan tangan yang telah ada gayung berisi air penuh.

Dengan rasa kesal ia langsung mengguyur wajah sang adik.

Gadis itu, Syakira Faurleta. Bangun dengan dada yang naik turun. Ia kesusahan bernafas.

Ia tidak sadar, jika wajah dan tubuhnya basah. Ia menatap sang kakak yang juga sedang menatapnya. "Kak, ngapain lo disini? Itu bawa-bawa gayung buat apa?"tanyanya dengan polos. "Kok dingin ya kak?"

Sean memutar bola matanya jengah. "Lo gak sadar baju lo basah hah?!"

Syakira mengernyit, lalu menatap bajunya yang basah kuyup. Lalu membulatkan mata dan, "LO NGAPAIN GUA KAK?!" Berteriak.

"Siram lo!"ucap Sean dengan santai. Ia berbalik lalu melangkah. "Cepet mandi, siap-siap. Terus ke meja makan."

Setelah itu, Sean hilang dari balik pintu. Syakira berdecak dengan kesal. Ia ini mandinya di kamar mandi, bukan dikasur. Pikirnya.

Syakira bangkit dari duduknya lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Setelah membersihkan tubuhnya, ia bersiap-siap untuk bersekolah. Namun sebelum berangkat ke sekolah, ia harus ke meja makan terlebih dahulu sebelum berangkat untuk sarapan.

Syakira menuruni tangga menuju ruang makan didekat dapur. Rumah Syakira luas, jadi untuk kalian yang baru pertama kali ke rumah Syakira. Jangan sekali-kali pergi berkeliaran sendiri dirumah itu. Kamu akan tersesat. Haha.

Syakira membuka pintu ruang makan, seketika semua tatapan menuju kepadanya. Mata Syakira berbinar, ia langsung berlari sambil merenggangkan tangannya ke arah kakak pertamanya, Sevano Faurleta.

Syakira memeluk kakaknya itu, yang dibalas pelukan juga olehnya.

"Kakak pulang kok gak ngasih tau?"katanya,dengan suara yang sangat imut.

"Biar kamu kaget."balas Vano.

Syakira merenggangkan pelukan, tapi masih melingkarkan tangan mungilnya itu dipinggang kakaknya. Ia merucutkan bibirnya. "Iya nih aku udah kaget! puas?"katanya.

Vano terkekeh, ia memeluk adik bungsu nya itu. Menumpahkan semua kerinduan yang satu sama lain pendam. Vano adalah orang yang sangat sibuk. Ia selalu keluar kota, bahkan keluar negri untuk mengurusi bisnisnya itu tentunya.

Ia sudah sangat sedikit berbagi waktu untuk para adiknya. Van sangat sibuk, dan itu membuat Syakira sangat jengkel dan juga rindu dengannya.

"Kakak kapan ada waktu? Aku pengin jalan-jalan sama kakak."ucap Syakira yang menenggelamkan wajahnya didada sang kakak.

ARKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang