♣4♣

20 3 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak:)

Enjoy!
HAPPY READING!

Syakira dan lainnya menatap Vira kebingungan. Vira datang dengan tergesa-gesa seperti ada sesuatu yang sangat genting.

"Saka kenapa?"tanya Jessy.

"Saka...dikelas--"

"Ahh lama, ayo!" Devon yang tidak sabaran itu langsung menarik Vira ke kelas Vira mungkin? Yang lain menyusul, sedangkan Jessy membayar dan Syakira menemaninya. Setelah itu mereka mengikuti mereka yang duluan.

Semua mata menatap mereka. Tidak terkecuali segerombolan anak bermasalah.

"Sialan."

***

Devon melotot saat kelasnya sangat berantakan. Kursi dan meja tidak pada tempatnya disekitar daerah meja...Saka?

Saka tidak kelihatan. Dimana dia? Devon dan Vira masuk lebih dalam. Vira menarik tangan Devon kebelakang kelas.

"SAKA!" Devon dengan gesit mengangkat meja dan kursi yang menjepit tubuh Saka. Saka pingsan dengan tubuh yang penuh dengan luka lebam dan luka yang mengeluarkan darah. Hingga darah mengotori lantai.

Kelas sepi. Tidak ada seorangpun yang berada dalam kelas. Semuanya kumpul diluar kelas. Takut untuk masuk. Bahkan ada yang menangis.

Diran dan lainnya ikut masuk dan membantu Devon untuk mengangkat meja dan kursi yang menutupi dan menjepit tubuh Saka.

Jessy dan Syakira baru datang. Syakira Shock saat menatap Saka yang sekarang kepalanya berada dipangkuan Devon. Devon terus menepuk-nepuk pipi Saka. Berharap Saka masih hidup.

Syakira menutup mulutnya, air matanya dengan mulus meluncur begitu saja keluar dari matanya. Ia begitu Shock menatap kejadian seperti ini. Ia tidak pernah melihat kejadian seperti ini. Jessy dan Vira mencoba menenangkannya. Para murid menatap dengan nanar ke gerombolan Diran dan lainnya. Mereka juga sama Shocknya dengan mereka.

Mereka ingin masuk, membantu Saka. Namun naas. Ancaman itu begitu mengerikan kepada mereka dari seseorang. Tentunya orang yang membuat Saka seperti ini.

"Sa-saka...dia, kenapa?"tangan Syakira bergetar, juga tubuhnya yang terasa melemah. Ia terduduk dilantai dengan Vira dan Jessy yang berusaha menenangkan.

Vira dan Jessy memang Shock, namun tidak separah Syakira. Mereka berusaha mengontrol diri mereka untuk menenangkan Syakira.

"Von, mau sampai kapan pun lu tepuk-tepuk gak bakal bangun itu si Saka. Dia pingsan bego. Bawa ke UKS!"ujar Apilo.

Devon Shock, tentu. Fikirannya melayang begitu saja saat menatap Saka yang sangat mengenaskan begitu. Devon tidak pernah melihat Saka hingga berdarah-darah seperti ini.

Devon menatap yang lain dengan tatapan kebingungan. Ia linglung. Harus bagaimana. Bahkan ucapan Apilo tadi tidak begitu ia dengar.

Plak! Diran menampar pipi Devon. "Sadar bego! Bukan waktunya kerusupan ya anjir!"

Kevan menyenggol lengan Diran. "Kesurupan!"

"Iya itu maksudnya."

Devon tetap tidak bergeming. Membuat yang lainnya mengesah frustasi.

ARKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang