6. Masalah besar

83 24 0
                                    






Seulgi menguap lebar dengan kedua tangan direntangkan. Cahaya dari arah jendela berhasil mengganggu tidur gadis itu. Gadis dengan pakaian tidur gelap itu memegang dahinya, saat ia kembali merasa pusing. Nyawanya belum benar-benar terkumpul, sehingga tak menyadari dimana saat ini gadis dengan lesung disebelah kiri itu, berada.

"Akhirnya, Nona sudah bangun. Saya sudah mempersiapkan air mandi, Anda. Tapi Saya tidak tahu wangian apa yang Anda sukai."

Suara yang baru saja tertangkap oleh indra seulgi, berhasil menarik perhatianya yang sejak tadi sibuk memijit kepalanya yang berdenyut.

"Siapa kamu? "

Seulgi menaikan alisnya dengan memincingkan matanya tepat kearah Gadis muda yang saat ini menunduk. Dengan takut-takut Krystal menyahut dengan melirik sekilas pada Seulgi.

"Saya Asisten pribadi Anda, Nona."

"Asisten pribadi? " tanyanya bingung, sama sekali tidak paham.

Krystal menghela nafas pelan, dia baru mengingat jika gadis yang saat ini menjadi Nona nya, tak tahu apapun dan mungkin gadis yang saat ini masih bersandar pada kepala ranjang belum mengetahui akan terpilihnya masuk 20 besar.

"Anda mungkin tidak mengingatnya, jadi biarkan Saya jelaskan. " menyadari tak ada tanggapan dari Seulgi, gadis itu kembali melanjutkan. "Anda menjadi salah satu yang terpilih masuk 20 besar menjadi calon permaisuri dan Saya menjadi Asisten Anda, untuk membantu semua keperluan, Anda. "

"APA? "

Seulgi tersentak dan refleks mendongak menatap gadis dihadapanya yang sudah bangkit. Terlihat dari raut tak bersahabat tercetak diwajah Seulgi. Krystal meringis dengan wajah pucat sudah tercetak diwajahnya. Dia tidak tahu apa kesalahannya sehingga membuat gadis dihadapannya semarah sekarang.

"Maafkan Saya, Nona. Saya tidak tahu jika Saya melakukan kesalahan." cicit Krystal menunduk semakin dalam yang hanya diabaikan oleh gadis muda yang menjadi Nona nya. Seulgi tak merubah sorot matanya yang menajam dan penuh kebencian yang entah diarahkan kepada siapa. Melewati Krystal, Seulgi melangkah tergesa menuju pintu dengan tangan terkepal kuat.

Sesaat Seulgi telah meninggalkan kamar, Asisten pribadinya itu baru menyadari jika gadis tadi belum membersihkan diri dan keluar dengan hanya memakai pakaian tidur tipis. Dengan tergesa, krystal berlari mengejar Seulgi yang sudah sangat jauh dihadapannya dan parahnya gadis itu sama sekali tak memperdulikan teriakannya yang menggema dilorong kosong.

"Bagaimana ini. Aku bisa kenah marah jika nona Seulgi belum sampai dimeja makan dalam waktu 15 menit! "

Krystal bergumam panik dan terus mempercepat langkahnya, sebelum seulgi terlihat oleh banyak orang dalam keadaan gaun tidur yang tipis masih melekat ditubuhnya.

"Ada apa denganmu, kenapa berlarian seperti ini? "

Krystal mendongak, melihat pria yang baru saja ditabraknya. Perbedaan tinggi yang sangat signifikan diantara keduanya, membuat gadis itu harus mengangkat tinggi wajahnya.

Setelah mengenali pemuda itu, dengan gusar disertai wajah pucat, kryst bergumam panik " Nona seulgi meninggalkan kamar dengan tergesa dalam keadaan tidak layak!"

"Arah mana dia pergi? "

"Timur"

Jongin_Pemuda yang baru saja krystal tabrak, memutar tubuhnya tepat dimana seulgi pergi. Dengan langkah besar pemuda itu menjauhi Krystal dan tanpa menunda waktu krystal mengekorinya.

########

Suho memasuki ruang makan dengan langkah tertata dan tubuh tegap. Disamping kirinya ada baekhyun yang menemaninya. Helaan nafas panjang keluar dari Suho melihat semua gadis yang telah terpilih, duduk dengan rapi pada kursi yang telah tertera nomor mereka masing-masing.

CALON PERMAISURI (EXO X GIRLS94) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang