[19] Dilema

80 11 42
                                    

Halo gaiss aku kambek 😍😍

Part ini aslinya berat bat, tapi gaktau dah kalo ente yang baca

Kalo menurut gua sih fail abis 🤦‍♀️🤦‍♀️ gua malah bingung

Terus, gua ngerasa  kudu ngelabelin label dewasa dah gara2 part ini doang ( ̄_, ̄ )

Ini dari awal ampe akhir gua ngetiknya hah hoh hah hoh sendiri 

Ngetik 3 hari 3 malem sampe berubah2 alurnya, gak kelar2

gile (~﹃~)~zZ gua merasakan adanya plot hole disini

Btw ini 4800 kata (⊙﹏⊙) terbayar lah gua gak up berhari2

hepi reding ❤❤

=

=

=

Bulan sedang fokus memakai lipstick dibibirnya. Pokoknya hari ini adalah hari yang tidk bisa ia lewatkan, sayangnya ia bingung ingin menceritakan perasaan campur aduknya kepada siapa.

Hubungan persahabatannya dengan Daon sedang renggang. Perkataan Daon kemarin tidak bisa hilang dari pikirannya juga membuat situasi awkward, sebenarnya Bulan tidak yakin Daon akan mengatakan hal semudah itu.

Bahkan dirinya belum mengetahui alasannya, namun Daon semudah itu mengatakan akan memputus hubungan persahabatannya. Wahh sahabatnya itu memang aneh.

"Gua gak sebaik yang elu pikir lan"

"Maaf lan, kita gak bisa sahabatan lagi, elu akan malu punya sahabat seperti gua"

"Elu pernah bilang lan waktu SMA, elu akan sangat benci cowo brengsek yang tidak menghargai perempuan. Dan gua emang brengsek lan"

Memikirkan perkataan Daon kemarin mood Bulan jadi ngedown, sebenarnya dia bingung juga, apa yang membuat Daon berpikir dirinya cowok brengsek? Padahal menurut Bulan Daon tuh tipe cowok baik-baik, makanya sampai sekarang Bulan betah temenan sama Daon.

Semakin dipirkan semakin membuat  Bulan pusing 7 benua. Dari kemarin sejak Bulan berusaha berbicara dengan Daon dia hanya mengatakan hal-hal yang memunculkan pertanyaan tersendiri dibenak Bulan.

"Au ahh, pusing gile tuh orang kode-kodean doang dari dulu kerjaanya. Cerita napahh ceritaa" ucap Bulan frustasi sambil mengacak-acak rambutnya yang tadinya sudah rapi. Tuh kan, jadi emosi sendiri.

Tiba-tiba Hp Bulan berdering, ia kaget sendiri ketika ringtone handphonenya melantunkan lagu favoritnya, apalagi kalau bukan lagu 'Keke Bukan Boneka'. Bulan melihat nomor asing yang terpapar di layar handphonenya, ia pun menghembuskan napas dan mengangkatnya.

"Halo" ucap Bulan santuy.

"Uy lan"

"Napa dah?" jawab Bulan ketika ia mengenali suara seseorang diseberang telepon.

"Di kostan baik-baik aja?"

"Ya begitulah. Gimana lu?"

"Hmmm biasa"

"Harusnya dulu gua ngikutin jalan hidup kek elu aja yak"

"Gak enak lan, gak bebas"

"Hmm bang entar malem boleh curhat?"

KOST'AN UlBiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang