"Jadi kalian semua nya sudah mengerti? " ucap seorang guru sekaligus wali kelas 11 IPA-1 sebut saja Pak Aji.
"Paham Pak! " kompak semua siswa/i yang ada di dalam kelas tersebut.
"Oke kalau begitu kalian boleh istirahat paling awal" mereka langsung keluar dari kelas dan menuju kantin kecuali. Syailla.
"La, ayok ke kantin isi tuh perut lo kasian udah pada demo " Resti menarik tangan Syailla, yang di tarik pun pasrah dan mengikuti nya.
~•~
"Heh! Makan napa? Bengong mulu dah!Tuh bakso nanti di makan lalat " Namun yang di ajak ngobrol hanya diam dan bengong.
"Liat Farel gak? " yang diam pun akhirnya bicara dan menanyakan temen kecil nya itu.
"Tadi gw liat sih di taman belakang bar—"belum selesai mengucapkan kalimat nya itu Syailla pergi. "Aneh gw ama tuh anak"gumam nya.
~•~
Syailla berjalan menuju taman belakang sekolah untuk menemui Farel.
Sesampainya di sana Syaill langsung menghampiri Farel "Rel! Ikut gw!"ucapnya lalu menarik lengan Farel dengan paksa.
Di koridor sekolah semua para siswa/i melihat mereka dengan tak percaya nya bahwa Syailla menarik keras tangan Farel yang biasa nya mereka selalu damai sekarang kasar.
~•~
"Duh ngapain sih lu tarik tarik gw ke rooftoop sakit tau! "Farel mengelus ngeluskan tangan nya yang sudah merah karena tarikan Syailla.
"Bodo amat! " Syailla menarik nafas nya dalam dalam "Lu harus bujuk nyokap gw buat gak larang larang gw nyari dia" setelah itu Syailla merasa lega karena pikiran nya merasa ringan.
"Itu doank? Yaelah La La... Gw pasti bakal bantuin lo kok" Farel terkekeh karena pintaan sahabat nya ini bikin tegang aja.
"Lah kok lo ketawa tawa gitu hah?! " Syailla bingung karena human yang di depan nya ini tertawa tak jelas.
"Ya gw lucu aja gitu, lu tarik tangan gw dari taman ke rooftoop ampe merah nih cuma buat minta bantuan gitu doank aja yaelah.. "Farel duduk di kursi yang tersedia di rooftoop.
Syailla hanya mendengus sebal lalu meninggalkan Farel yang masih terduduk diam di kursi yang di sediain itu.
~•~
Syailla memakirkan motor nya di halaman rumah nya, lalu masuk ke dalam rumah nya dengan tanpa salam karena baginya percuma mengucapkan salam karena gak ada manusia di dalam nya.
Sampai di kamar nya ia melemparkan ransel nya dan merebahkan tubuh nya di atas kasur king size itu. Dan ia tertidur.
~•~
"Non.. Bangun ini udah maghrib waktu nya shalat ayok! "Inah menggoyangkan tubuh Syailla dengan pelan.
"Iya Bi.. "lirih nya lalu mengucek ngucek mata nya.
~•~
Syailla merapihkan mukena nya dan ia kembali ke atas kasur bukan untuk tidur melainkan mengerjakan tugas sekolah nya.
Selesai mengerjakan tugas Syailla mengambil laptop nya untuk nonton drakor kesukaan nya. Sedang asyik nya Syailla menonton Bunda nya memanggil."Kak! Ayo makan malam dulu"teriak Rahma Bunda Syailla dari lantai bawah.
"Iya Bun... "Syailla mempause terlebih dahulu drakor tersebut lalu pergi ke bawah untuk makan malam.
~•~
"Gimana sekolah kamu La? "tanya seorang pria berkepala 4 itu yang tak lain Papah tiri Syailla.
"Biasa aja kok Pah... "jawab Syailla yang masih fokus sama makanan nya.
"Oh iya Bun, katanya Oma mau kesini ya? "tanya Naufal kakak tiri Syailla.
"Iya, Besok tolong kamu jemput ya Fal... Kasian Oma dari Bogor"pinta Bunda ke Naufal.
'Kalo Oma pulang ke Jakarta—artinya Dimas pulang donk'-Batin Syailla.
"Oh iya nanti kata Oma ada kejutan buat kamu La... "Rahma menatap wajah anak kandung nya itu. Dan Syailla hanya membalas dengan anggukan kecil.
~•~
Syailla merebahkan tubuh nya lalu ia mengecek ponsel nya ternyata banyak banget notif dari Farel.
RafkaRafelia:Lo harus tau...
RafkaRafelia:Bentar lagi lo bakal jauh dari Jakarta
RafkaRafelia:Eh curut lo lagi ngapain sih? Drakor? Pasti ide dari Resti nih.
RafkaRafelia:Au deh gw mau main ps.
Syailla menggeleng gelengkan kepala nya atas spaman unfaedah ini.SyaillaAgstn:Eh iya gw mau lnjt drakor dulu ya..makasih udh ingetin lho hehe.
Syailla pun melanjutkan drakor nya tadi yang sempat ia pause.
~•~
Farel merasa geli dengan balasan temen kecil nya ini, Syailla dari kapan suka drakor? Pikirnya.
Farel melihat isi kamar nya di sana ada foto ketiga anak kecil yang sedang bahagia karna foto bareng. Farel menjadi ingat masa lalu nya sebenernya ia mengetahui orang yang Syailla cari dimana tapi ia tak mau melihat Syailla sedih akan hal kebenaran nya.
Farel berjalan menuju meja belajar nya di sana lah ia menaruh foto tersebut dan Farel mengambil nya
'Kita kangen sama lo Al...' -Batin nya.
~•~
"Morning semua nya!!! "ucap nya teriak di dalam kelas 11 IPA 1 siapa lagi kalo bukan Resti si cerewet.
"Eh Res.. Bisa gak sih lo gak usah teriak teriak budeg nih telinga gw! "ketus Keana sahabat Resti dan Syailla.
"Eh Na! Lo udah pulang mana nih oleh oleh nya , ya kali 2 minggu di Bali gak ada oleh oleh nya"Resti menghampiri meja Keana dan duduk di samping nya.
"Gak ada buat lo! Nih La buat lo special"Keana mengasih 1 paper bag buat Syailla di depan muka Resti.
"Makasih Na... "Syailla mengambil paper bag itu sedangkan Resti hanya mendengus kesal.
"Lha? Yaudah gw mending—" Resti tak tau harus bicara apa karena ia kehabisan kata kata nya.
"Mending apa hah?hah?"Keana memanas manaskan perasaan Resti "Yaudah lo liat loker lo ada apaan sana bawa" Resti pun langsung ke arah loker namun ia kembali ke kelas nya "Apalagi Resti?" Keana udah pusing sama tingkah laku sahabat satu nya ini.
"Ehehe gw lupa bawa kunci loker nya"Resti mengambil kunci loker nya di tas biru langit nya itu. "Eh bentar tadi lu buka nya pake apa? "tanya Resti sebelum ia keluar dari kelas.
"Pake gigi! " Keana menunjukan gigi nya lalu terkekeh "Ya pake kunci cadangan lah kan ada di satpam bego! " yang di sebut bego pun hanya ber'oh'ria saja.
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
S Y A I L L A
Teen Fiction[(S Y A I L L A) ] Sejak pertama ia menurunkan kaki nya di kota itu ia merasakan rasa yang baru ia rasakan itu. Syailla Pratama Agustin telah di takdirkan untuk melawan seorang cowok yang ada di SMA Cakrataruna itu. Ia memberanikan dirinya untuk me...