3.

116 32 24
                                    

Sepasang sepatu yang tergores tanah melangkah cepat menuju tujuannya.

Pagi ini Camelia datang lebih awal, karena hari ini jadwal piketnya. Meskipun ia datang dua puluh menit sebelum bel berbunyi, setidaknya ada sedikit waktu untuk membersihkan kelasnya.

Sesampainya di depan kelas, Camelia terdiam sambil menggelengkan kepalanya. Saat melihat bagian luar kelas yang sangat becek, padahal pagi ini tak hujan.

"Woi ini kenapa kotor banget kelasnya?! Tolonglah buka sepatunya kalo masuk kelas, udah tau sepatunya pada kotor. Ini mana yang pik.." teriak Camelia dari ambang pintu memarahi teman sekelasnya dengan suara khasnya.

"Waalaikumsalam..." sosor seisi kelas memotong ucapan Camelia, karena merasa terganggu karena suara berisik yang Camelia lontarkan.

"Assalamu'alaikum," cetus Camelia.

"Buseeett. Pagi-pagi udah ngomel-ngomel, salam dulu neng," cibir Mizan.

Camelia pun memutar bola matanya lalu melangkah ke tempat duduknya.

"Duduk dulu mel, kenapa si bete banget?" tanya Mia yang sedang sibuk menulis tugas-tugas.

"Lo ngerjain apaan?"

"Tugas ekonomi, lupa ngerjain." baru kali ini Mia berkata 'lupa mengerjakan tugas'.

"Tumben banget anjir, untung udah gue kerjain pas hari minggu," sindir Camelia bangga melihat teman sebangkunya keteteran mengerjakan tugas yang begitu banyak.

"Eh liat essai dong, nomor 4e sama nomor 8d. Plis baru kali ini aku berani nyontek karena buru-buru" pinta Mia sambil melambaikan peace.

"Ambil aja tuh di tas, gue mau piket dulu. Keburu masuk nanti gurunya" perintah Camelia mengizinkan Mia untuk membuka ranselnya.

"Gilang! Dita! Dilla? Dilla mana? Kok kalian gak piket kotor banget sumpah kalian gak liat?" Panggil Camelia.

"Dilla gak masuk, sakit. Gue sama Gilang udah piket tadi nyapu, tinggal lo sama Nala ngepel," ujar Dita yang sama sibuknya mengerjakan tugaa-tugas.

"Masa yang ngepel berdua doang? terus kapan selesainya, liat luar dong becek banget! Di dalem aja masih kotor," cibir Camelia.

"Gue udah nyapu. Gue lagi ngerjain pr ekonomi masih banyak banget belum selesai," papar Dita yang tak menoleh sedikit pun.

"Ya, siapa suruh bukan ngerjain dari rumah. Cepetan bantu bersihin luar, lo sama Gilang pel luar. Yang di dalem biar gue sama Nala" bujuk Camelia.

Gilang yang sedari tadi di bicarakan, pura-pura tak mendengar karena sedang memakai headset. Sedangkan Nala sudah mulai membersihkan noda-noda di lantai menggunakan pel-an.

"Engga ah. Sumpah gue tuh masih banyak yang belum di kerjain," gerutu Dita tak mau mengalah.

"Terserah lo!" Camelia pun langsung meraih pel-an di tangannya lalu mulai membersihkan bagian-bagian lantai yang penuh noda.

"Eehh sepatunya lepas ya! Mau di pel" teriak Dita pada seisi kelas.

Camelia yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas.

Setelah selesai membersihkan bagian dalam kelas, Camelia dan Nala pun membersihkan bagian luar.

Peluh sudah membasahi seragam kedua gadis itu, dengan wajah masam masih tak ikhlas di bebani oleh sikap teman sekelasnya yang tak acuh.

Mulai dari Dirga yang sibuk mencari jawaban tugas kesana-kemari, dengan bodohnya tak melepas sepatunya. Bahkan Dita dan Gilang yang hari ini piket pun tak melepas sepatunya.

Worst First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang