5.

63 20 8
                                    

Suara kicauan burung liar membisingkan ruang kelas XI IPS 7. Burung liar yang hinggap di selah lubang udara adalah hal biasa. Karena letak sekolah yang masih berada di pedalaman desa.

"Camelia Reverie," lontar Ani, yang sedang mengabsen murid-murid kelas XI IPS 7.

"Hadir Bu," sahut Camelia.

Jari Camelia sibuk menyalin tugas geografi milik Mia. Kebiasaan buruk Camelia, mengerjakan tugas setengah-setangah dan melupakannya.

"Rigel Arcenaux ," lontar Ani.

"Rigel hadir?" tanya Ani, tak mendapat jawaban.

"Sepertinya Rigel gak masuk, Bu," sahut Dilla.

"Ibu tunggu lima menit lagi. Jika belum datang, Ibu alfakan ya," ujar Ani, kemudian melanjutkan absen selanjutnya.

Camelia menghentikan kegiatannya, ia langsung menoleh kebelakang melihat kursi Rigel yang masih kosong.

"Eh Rigel gak masuk?" desis Camelia.

"Gak tau, biasanya dia ngabarin kalo gak masuk," ujar Mizan.

"Semoga aja Rigel masuk," harap Camelia lalu melanjutkan tugasnya.

"Ciee... Kangen nih?" ejek Mia.

"Engga anjir, gila kali lo!" Camelia mengelak.

Tak lama, seorang siswa mengetuk pintu kelas dari luar.

"Assalamu'alaikum, Ibu boleh saya masuk?" salam dari salah satu siswa kelas sebelah di ambang pintu.

"Waalaikumsalam, silakan," sahut Ani.

Ia memberikan selembar amplop pada Ani. Amplop tersebut adalah sebuah surat.

"Oalah... Rigel sakit, nak. Jangan lupa doakan agar cepat sembuh," ujar Ani.

Camelia yang mendengarnya refleks menghentikan kegiatannya. Kemudian ia mengambil ponsel di laci mejanya.

Kedua ibu jarinya dengan sigap mencari kontak Rigel.

Camelia

"Rigellll."
"Lo sakit ya?"

08:02

Rigel

"Iya, Mel."

08:05

Camelia

"Maaf, ya. Gara-gara gue lo jadi sakit. Huhuhu..."

"Duhh, gue jadi gak enak nih. Cepet sembuh yaa."

08:05

Rigel

"Gpp, Mel, gue sakit karena kecapek-an aja kok. Ini bukan salah lo."

"Btw, makasih ya, Mel."

08:06

Camelia yang sedari tadi menunduk memainkan ponselnya, mengangkat kepalanya. Seketika tatapannya dibuat terkejut, atas kehadiran Ani yang sedang beridiri di depannya seakan menunggu Camelia. Dengan sigap ia pun langsung meletakkan ponselnya ke laci meja.

"Sedang apa, Camelia?"

Suasana kelas yang hening, dengan tatapan memandang arah Camelia.

Worst First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang