Goal I: Tiki Taka

6K 348 10
                                    

Bunyi peluit panjang jadi pertanda berakhirnya pertandingan Monday Knight malam ini. Tim yang dipimpin Bright kalah. Tetapi, entah mengapa ia tak terlalu kecewa. Mungkin karena euforia bertemu penggemar di jumpa fans Colly tadi sore masih tersisa. Mungkin juga karena rasa bangga saat melihat permainan Win di lapangan hijau masih membekas. 

Ada rasa senang yang tak bisa dijelaskan Bright setiap kali teman-teman satu timnya memuji sang Nong kesayangan. Tidak salah ia membawa Win malam ini untuk diperkenalkan dengan sobat-sobat merumputnya. 


"Nice game!" sorak Nanon.


"Semangat kapten, next time menang lah ya" hibur Tao.


"Well played, guys!" Oab ikut bersuara.


 "Tapi tadi Win nyaris sih. Dikit lagi gol! Waduuuh," celoteh Leesaw gemas.


Ngomong-ngomong soal Win, Bright baru sadar ia belum melihat lagi paras imut itu sejak permainan berakhir. Wajahnya mengerenyit sembari meraih sebotol air mineral dingin. Setengah isinya ia teguk, kemudian sisanya ia guyur ke kepala sendiri. 

Sayup-sayup terdengar lengkingan para fans yang setia menanti di pojok lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayup-sayup terdengar lengkingan para fans yang setia menanti di pojok lapangan. Diiringi suara shutter kamera mereka yang tiada henti seperti derik jangkrik di musim panas. Bagi fans, jika ada pemandangan yang lebih seksi daripada Bright Vachirawit selama ini, tentu saja adalah Bright Vachirawit yang basah

Mereka gak salah. Coba kamu lihat sosoknya saat ini. Seragam polyester yang basah itu memeluk erat setiap lekuk otot Bright. Keringatnya yang terus menetes bak bulir kristal dari hidung, dagu, dan rambut legamnya menambah keindahan. Walau ia merasa kotor dan lelah, di mata penggemar Bright bagaikan karya seni.

Dan tak hanya para pengagumnya saja yang merasa demikian. Ada juga sepasang mata gelap istimewa yang selalu mengamati gerak-geriknya bak elang. Berbeda dengan sorotan mata yang lain, Bright merasa terbakar dan terpanggil untuk menoleh ke arah yang satu ini. Dan akhirnya ia pun bertemu pandang dengan Win Metawin. 

Oh itu dia di sana rupanya, si Nong kebanggaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh itu dia di sana rupanya, si Nong kebanggaan. Menatap Bright dalam diam seolah mereka sedang bicara lewat telepati. Dari sini, Bright menyadari rambut basah Win yang menempel liar di dahinya. Atau kilau peluh di kulit susunya. Aliran darah usai berolahraga membuat bibir pemuda itu merekah, semakin memerah alami. Sementara dada bidangnya bergerak lebih cepat, memompa oksigen yang hilang setelah dipakai puluhan menit berlari di lapangan.

Ini bukan pertama kalinya Bright melihat panorama elok tersebut. Tapi, sebelum-sebelumnya tidak dengan latar belakang stadion sepak bola, tentu saja. 

Yah, berlatar selimut berantakan atau lapangan hijau, efeknya tetap sama saja bagi Bright: jantung berdebar dan birahi menguar.


Offside Trap! | BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang