QUEENZEA DEVALIN.

159 59 46
                                    

Ibu kota yang terkenal akan kemacetannya masih terasa keramaian nya walau sudah berada di tengah malam.

Queenzea Devalin. Atau yang kerap di sapa Zea. Gadis cantik dengan rambut hitam lurus panjang.

Malam minggu ini. Malam bagi para pemuda pemudi ya seperti orang lain bilang malam minggu adalah malam yang pass untuk berpacaran. Wkwk, tidak untuk Zea. Di malam seperti ini ia malah mendapat tugas, dan jadilah sekarang ia nugas bersama Marlene Olivia.

Marlene Olivia. Sahabat dari Zea, mereka sudah bersahabat sejak SMP dan kebetulan mereka tetanggan jadilah mereka sering bertemu. Apalagi mereka berdua sekarang sekelas, mereka sekolah di sekolah yang sama  SMA Tunas Bangsa. SMA favorit di Jakarta.

"Eh Zea. Buka grup kelas deh, inilho disuruh nge print tugas yang kita kerjain tadi." Ucap Marlene sesambil membawa coklat panas ke kamar Zea.

"Duh, baru aja selesai huh ada ada aja tu guru. Trus sekarang mau ke foto copy depan komplek?" Ucap Zea.

"Yauda ayok, terpaksa besok udah harus di kumpulin kan?" Ucap Marlene.

"Yauda ayok, bentar gue ambil jaket dulu." Ucap Zea.

"Eh gue pinjem jaket lu dongg, males ngambil ke rumah." Ucap Marlene dengan cengiran khas nya.

"Huh, ni ni yang ini aja." Ucap Zea mengasih jaket berwarna biru muda ke Marlene.

"Maaaaa, mamaaaaaa. Zea ke depan komplek dulu ya, mau foto copy sama Marlene." Teriak Zea kepada mama nya yang sedang di dapur.

"Iyaaaa hati hati." Ucap diva -- mama Zea.

Saat tengah berjalan menuju tukang foto copy depan komplek, Zea dan Marlene berjalan sambil tertawa kecil.

"Eh Zea jangan ke tengah tengah jalan nya, ketabrak nanti mampus lo!" Ucap Marlene.

"Biarin, sepi ini aelah Mar." Ucap nya sambil tertawa meledek Marlene.

Segerombol Genk motor yang terkenal di Jakarta yang bernama Warior melintas depan jalan raya komplek Mawar.

"Woi Ar, pelan pelan ini malem malem takutnya nabrak orang." Ucap Bagas.

"Bodoamat, gue ga perduli!" Ucap Arkan.

"Woi Ar, lo boleh marah tapi ga di jalan gini. Bahaya." Ucap  Tio.

Saat Arkan tengah mengebut ngebut depan jalan raya komplek mawar. ia tidak sadar bahwa ada seorang Cewe yang berjalan di tengah tengah

"Ar! Ar, awass ada cewe!" Ucap Bagas yang melihat ke arah depan.

"ZEAAA! ZEA, AWASSSS BELAKANG LO MOTOR!" Ucap Marlene sedikit teriak ke arah Zea.

Zea tidak mendengar nya. Ia tetap asik mengayunkan tangannya di tengah tengah.

Dan akhirnya,

Brukkkkkk.

Zea tersenggol stang motor dan terjatuh.

Bagas, Tio, Rifki, Raihan pun berhenti untuk menolong Zea.
Arkan pun menengok ke arah belakang, Arkan pun ikut menghampiri Zea.

"Eh maaf gue ga sengaja, sini gue bantu." Ucap Arkan mengulurkan Tangan ke Zea.

"Ayok gue anter ke klinik." Ucap Arkan.

"Eh eh gausah. gini doang gpp." Ucap Zea.

"Gada penolakan." Ucap Arkan.

"Weh Gas, ko si Arkan tumben ya perduli sama cewe." Ucap Tio berbisik ke Bagas, Rifki, Raihan.

"Gue rasa dia cewe yang bakalan bisa bikin Arkan berubah." Ucap Bagas.

"Ngaco lo pada." Ucap Raihan.

"Udah sini siku lo berdarah. Sekali lagi maaf in gue ya." Ucap Arkan.

"Woi lo semua kecuali Bagas, ke basecamp duluan. Gue nyusul. Bagas lo anterin temen nya ni cewe, gue ke klinik dulu ngurusin ni cewe, lu bawa temen nya." Ucap Arkan.

"Siap boss." Ucap Bagas.

                                            ----------

Zea, Marlene sudah berada di kamar Zea.

"Ze, gpp kan lo? Besok sekolah kan lo, gpp?" Ucap Marlene.

"Iya ih bacot aela gini doang." Ucap Zea.

"Btw, lo kenal kan tadi sama ketua genk Warior?" Tanya Marlene.

"Hah? Yang tadi nawarin gue ke klinik?" Ucap Zea.

"Ish iya, nih ya yang gue tau. Dia namanya Arkan Dirgantara anak kelas XI- IPA1 dan yapss kelas kita bersebelahan sama dia. Kita XI- IPA2. Dia kan Moswanted masa iya lo gatau Ze? Lagi pula kelas kita bersebelahan sriusan lo ga ngenalin dia?" Ucap Marlene.

"Gue gatau, lo mau tidur disini atau pulang?" Tanya Zea.

"Pulang aja." Ucap Marlene.

"Ohiya Ze nih ya setau gue si Arkan itu ga pernah kesentuh sama Cewe, dingin juga sikap dia kesemua cewe tapi tadi dia sama lo ga dingin gtu gila si lo pake pelet Ze?" Ucap Marlene.

"Tapi nih ya siap siap aja kalo ada yang berani ngedeketin Arkan, Cewe yang namanya Chatyn Nurhaquel bakalan ngebully orang yang deket sama Arkan." Jelas Marlene.

"Gue gatau Arkan, Gue gatau Chatyn jadi bodoamat. Udah ah cepetan mau pulang atau disini?besok sekolah Mar." Ucap Zea.

"Gue pulang aja deh."

                          -----------
Di Basecamp Warior.

Arkan, Bagas, Tio, Raihan, Rifki sedang berkumpul.

"Ar, Anak Wetchord belakangan ini aman aman aja. Malah salah satu anak Wetchord kemaren ada yang bae sama gue pas pulang ban motor gue bocor." Ucap Bagas.

"Jangan mudah masuk keperangkat anak Wetchord. Lo tau sendiri Alex, Ketua Wetchord. benci sama Anak Warior karna kesalah pahaman mereka, mereka ngira Rega meninggal gara gara anak Warior padahal nyata nya engga." Jelas Arkan.

Genk Warior dan Genk Wetchord terkenal dengan hubungannya yang baik. Tetapi hanya karena kesalah pahaman dari antara mereka, semua bukan lagi hubungan yang BAIK.

"Oke siap Bosss." Ucap mereka serempak.

  Hai hai. Gimana gimana part1 
  nya? Penasaran sama
  Kelanjutannya?hehe. 
  Jika ada Typo mohon maaf. Jika
  kesamaan dalam cerita mohon
  maaf. Okeii okeii langsung aja
  pencet bintang yang di bawah❤️
 

   Nay tunggu kalian di part  selanjutnya💙

ARKAN {SLOW UPDATE} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang