5. Swimming The Mountain I

92 13 0
                                    

Pertemuan Mina dan Mark tidak berakhir di sore jelang larut kala itu, namun menjadi pertemuan yang tidak diberi jeda. Mark dan Mina selalu bertemu saat jam pelajaran, jam latihan, tugas kelompok, piket harian, dan.. saat menghabiskan kupon diskon Kedain Kano.

Tentang kupon diskon, setiap kupon rasanya punya alurnya masing-masing. Satu kupon milik Mina yang habis karena terpakai sebagai diskusi menjelang pentas seni . Satu kupon milik Mark yang habis terpakai untuk penuntasan gladi bersih pentas seni. Masing-masing Mina dan Mark tersisa satu kupon lagi. Dan masih belum memikirkan untuk di lunasi kapan atau untuk apa.

Sudah 3 bulan Mark dan Mina berlatih untuk perwakilan Pentas Seni sekolah, dan akhirnya pagi ini adalah waktu panggungnya. Mark dan Mina memilih untuk mementaskan drama musikal berpasangan tentang dinamika sekolah yaitu pertemuan, persatuan, perayaan, dan perpisahan. Entahlah, tapi saat pentas berlangsung banyak orang-orang asing yang membawa kamera untuk memotret mereka. Terlalu asing dan terlalu mencurigakan untuk acara ulang tahun sekolah yang seharusnya berlangsung pribadi.

***

" Ini , buat makan siang. Makasih ya Mark atas kerja kerasnya! " Gadis berpipi tembam itu menyodorkan tangannya yang menggenggam kertas roti .

Mark yang sedang mengipasi kepalanya , menghentikan aktivitasnya sementara. "Wah, apa nih?"

"Roti telur mayo." Mina duduk di kursi rias kosong sebelah Mark. Mereka sedang di dalam ruang tunggu sebab pertunjukkan mereka sudah selesai dan memutuskan istirahat di ruang tunggu yang katanya suhu pendingin ruangannya lebih sejuk dibanding di Aula utama.

"Makasih ya Min." Mark tersenyum dan menaruh roti pemberian Mina diatas meja rias.

"3 Bulan lagi ujian seleksi masuk perguruan tinggi , kamu daftar?" Mark menatap Mina penasaran.

"Belum tau, tapi aku tetap ikut pendalaman materi sih. Kamu gimana trainingnya lancar?"

"Kalo kamu lolos seleksi plus jadi trainee , emang bisa ya?"

Mina mengerucutkan bibirnya sambil menatap sepatunya sendiri, memikirkan yang memang harus dikhawatirkan.

"Jadi trainee sulit ya.." Gumam Mark. Mina tersenyum mengangguk sambil terus menatapi sepatunya sendiri.

"Nanti makan yuk di Kedai Kano! Itung-itung pesta perayaan , aku yang traktir deh!" Mark mengajak Mina sumringah dan memamerkan satu kupon makan milik Mark.

"Asik! Ayo!"

***

Menjelang senja di Seoul kota, terik namun sejuk. Angin masih mampu bersemilir padahal kota Seoul tak harus diragukan lagi ramainya. Semua orang silih berganti menyebrang penyebrangan jalan , menunggu transportasi umum, berjalan di sisi pertokoan.. atau menikmati sajian di petang hari seperti Mark dan Mina.

Mina menyeruput matcha latte favoritnya dan Mark mengunyah roti isi yang ia dapat tadi pagi. Mina dan Mark memilih lantai 2 untuk menikmati makanan Kedai kano hari ini . Lantai 2 Kedai Kano tak beratap , jadi itu adalah pilihan trpat untuk menikmati sore milik Seoul.

"Kayaknya sekolah udah tau tentang murid-muridnya yang ditarik agensi." Ucap Mina sambil bersandar dan menikmati langit.

"Makanya mereka milih kita buat jadi perwakilan angkatan untuk tampil di panggung pentas seni tanpa seleksi." Lanjut Mina.

Mark memelankan kunyahan roti isinya. "Dan menyewa banyak reporter untuk menaikkan berita piringan agar nama sekolah naik?" Tanya Mark lugas.

"Betul" Mina menghela napas dan tersenyum, ia merasa dimanfaatkan bahkan sebelum benar-benar masuk ke dunia hiburan yang katanya penuh kepalsuan.

"Menurut kamu, jadi entertainer itu mimpi kamu bukan?"

Mina mengangkat kedua bahunya. "Nanti kalau misal aku gagal debut, dan kamu mau tau mimpi aku.. Mungkin aku bakal jadi poliglot, antropolog , atau perawat sih" Mina terkekeh sambil kembali menyeruput matcha lattenya.

"Kamu punya banyak banget mimpi ya Min ternyata, aku enggak. Aku cuma satu. Aku cuma pengen jadi entertainer."

"Hebat dong, Kamu lebih mampu fokus dan berkembang dari satu-satunya mimpi kamu itu , Mark"

Mark mengangguk tersenyum. Ia melipat kertas bungkus roti mayonya dan menyimpannya di meja. "Gimana , enak?"

Mark mengangguk berkali-kali "Enak, kan gratis". Mina terkekeh.

Langit menguning seiring lampu gantung Kedai menyala redup. Orang bilang ini Senja. Katanya Senja wajib dihabiskan dengan orang yang dipilih, yang terpilih.

" Aku debut akhir tahun, kurang lebih 1 bulan sebelum perayaan kelulusan sekolah " Seru Mark tiba-tiba.

Mata Mina berbinar, " Wah.. Semangat Mark! "

Mina mengeluarkan satu kupon sisa miliknya " Harus di pakai sebelum kita lulus ya! Perayaan debut kamu.."

Mark mengangguk tersenyum, menatap Mina yang separuh wajahnya kuning pudar sebab pantulan senja. Setelahnya dua-duanya saling diam dan bergemul dalam pikirannya masing-masing.

***
Selantunya...

6. Swimming The Mountain 2

Compose (Mark Lee & Kang Mina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang