4. Late Latte

98 12 2
                                    

Berkali-kali Mina mengetuk-ngetuk meja dengan pensilnya. Membuat distraksi seakan tidak ada hal yang berarti setelah jam pulang nanti. Entahlah, mungkin ini adalah demam panggung sebelum berada di panggung? Atau kecemasan karena ini adalah step pertamanya menempuh ke bidang hiburan?

Pasalnya Mina harus tampil di acara ulang tahun sekolah sebagai persembahan tingkat akhir. Dan tidak sendiri, melainkan bersama.. Si telur mayo!

***

"Mina, jadi diskusiin konsep acara ulang tahun sekolah?"

Mina menengok cepat , melihat Mark yang berdiri rapih dengan tas sudah ada di pundaknya.

"Ah iya , Jadi !"

Dengan cepat Mina merapikan buku-bukunya sambil menggantung tasnya , ia teringat

"Mau diskusi di Kedai Kano ? Enak-enak kok makanannya, murah juga!"

Mark mengangguk sambil tersenyum. "Yuk"

***

Sekarang Juli, bulan yang tidak bermusim. Kebanyakan masyarakat Korea memanggilnya seperti itu. Tidak panas, tidak salju. Hanya mendung. Dua pelajar di tengah-tengah kedai sederhana terlihat menyatu dengan ramai sore jelang waktu jadi larut.

Mina menunjuk menu ke 5 di kertas saji bertulis "Kedai Kano". Telunjuknya mengetuk-ngetuk paksa menu nomor lima. Sambil sumringah bangga , "Ini ! Kimbap telur mayo !"

Mark membulatkan matanya, mulutnya tertarik keatas sambil terbahak. " Loh?!"

" Kupingku ini panjang, dan suara kamu itu nyaring. Hehe kalau kamu ingat , aku pernah bertemu kamu loh sebelumnya "

Mark menatap Mina dengan mimik yang masih terkaget-kaget. Mata Mark beralih menatap lampu kuning Kedai dengan atap balok merah, mencoba mengingat kembali lalu-lalunya.

" Ah, Enggak? Kok kamu bisa tau gitu ? " Mark menyangkal

" Yah padahal 2 kali loh!"

"Serius?"

Mina mengangguk sambil memanggil Paman Lee pegawai Kedai Kano yang sudah cukup lama ia kenal.

"Kimbap telur mayonya satu, Matcha Lattenya dua"

"Sebenernya aku gak begitu suka matcha"

Mina menatap Mark menyesal seperti yah sayang banget. Dengan tatapan percaya diri "Cobain dulu, kalau kamu tetep gak suka nanti dibungkus buat orang rumah."

Kimbap telur mayo sudah tersaji di depan mata Mark. Masih hangat, terbungkus kertas alumunium, pokoknya seperti cemilan yang selalu Mark harapkan.

"Aku cobain ya Min rekomendasi telur mayo kamu"

Mina mengangguk sambil melihat Mark yang melahap gigitan pertama Kimbapnya.

Sudah mengunyah 5 detik Mark mulai mendapati alasan di balik ramainya Kedai rekomendasi Mina. Sambil menguyah Mark melayangkan dua jempolnya di udara.

Mina terkekeh sambil menepuk tangannya. Dengan mata yang minta pengakuan, "Gimana diragukan gak?"

Tangan Mark menyilang sambil terus mengunyah, mulutnya penuh dengan setengah Kimbap belum lagi bibirnya yang secara tak sadar terus tersenyum.

Waktu berjalan, terang memudar, gerimis jelang petang, dan simpang jalan Seoul yang ramai.

Mark dan Mina telah usai membicarakan konsep persembahan untuk pentas ulang tahun sekolah. Tapi, dua gelas Matcha Latte tidak kunjung datang. Sambil menutup catatan bekas skema konsep pentas, mata Mina mencari Paman Lee . Berharap Lattenya bisa cepat sampai, mengingat waktu sudah kunjung larut.

"Kenapa ya kok kita yang jadi perwakilan?" Tanya Mark tiba-tiba.

Mina mengangkat bahunya. "Kamu mau lanjut jurusan apa , Mark?"

Mark melemaskan otot punggungnya, sambil menyender dan mendekap kedua tangannya. "Aku gak lanjut kuliah"

Mata Mina menyipit seakan berbicara kenapa. Mark menimbang-nimbang apa harus dijelaskan lebih lanjut atau mengalihkan topik.

"Aku ditarik agensi"

Mina mengangkat kedua alisnya, "Loh Aku juga!"

Paman Lee tergopoh-gopoh membawa 2 gelas matcha latte sudah dengan packing rapih, tahu akan kesalahan pelayanan.

Sebelum Mark sempat mengulik lebih jauh, Paman Lee sudah memotong sambil menaruh 2 gelas matcha latte dan terus menyeru permintaan maaf.

"Mina, maaf ya Paman hampir gila karena kelimpungan, minuman kamu yang jadi korban."

Lelaki berkacamata dan berhidung merah tersebut merogoh kantung celemeknya, mengeluarkan kartu kuning 4 lembar.

"ini kupon makan sebagai permintaan maaf Paman, bawa kuponnya kalau main lagi kesini ya!"

Mina berdiri sambil mengayunkan kepalanya ke depan, mengisyaratkan terimakasih.

"Ini 2 kupon buat kamu. jadi trainee kan capek, mampir-mampir kesini ya nanti sama temen kamu!"

Mark berbinar-binar saat menerima kupon diskon cuma-cumanya. "Wah... Makasih Min!"

Gadis berpipi tembam itu cepat-cepat menggantung tas di bahunya sambil melihat jam ,

"Mark, aku duluan ya? Harus pergi lagi setelah ini"

Mark mengurangi binar matanya, sebab ia masih ingin berbincang banyak. Namun, Mina terlihat sangat terburu-buru sehingga Mark mengangguk tersenyum sambil mengayunkan tangannya di udara.

Mina sudah pergi, sayangnya dua matcha latte masih terpajang manis diatas meja makannya.

"Beda agensi ya?" Mark menghela napas , dan mulai menatap 2 bungkus matcha latte. Sambil tersenyum ia bergumam ,

"Menarik"

***
Selanjutnya..

5. Swimming The Mountain

Compose (Mark Lee & Kang Mina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang