Mingyu dan Bunganya

2.1K 249 10
                                    

"Dalam rangka ulang tahun sekolah, diharapkan seluruh siswa agar membawa tanaman bunga yang paling cantik untuk ditanam di taman sekolah, terima kasih"

Pengumuman itu adalah awal mulanya

Kim Mingyu, kelas 11
Ketua geng the Trouble Maker

Mana mau Geng Trouble Maker membawa bunga untuk diberikan ke sekolah? Mereka adalah tukang pembuat onar bukan tukang kebun bunga

Sekolah ini harusnya mengajarkan ilmu ilmu pendidikan, bukannya mengajarkan siswanya berkebun bunga, bagaimana kalau ada yang bernyanyi

Lihat kebunku, penuh dengan bunga. Ada yang merah dan ada yang putih, setiap hari ku siram semua, mawar melati semuanya indaaaaaahhhhh

Jika para siswa menyanyikan lagu itu, maka Geng Trouble Maker akan menyanyikan yang berbeda

Lihit kibinki, pinih dingin bingi, idi ying mirih din idi ying pitih. Sitiip hiri, kisirim simii, miwir militi, simiinyi indi

Atau bahkan yang lebih parahnya

Lihat Kebunku, penuh dengan buaya, ada yang merayap dan ada yang tiarap, setiap harimau, kusiram semut merah, mawar melatikus, semuanya mampussssss

Setidaknya itulah yang terjadi sebelum Kim Mingyu membawa sebuah tanaman Bunga yang sangat indah

Bunga Edelweiss

Sebuah tanaman yang memiliki kualitas terhormat, Edelweiss, yang membuat pendakinya mendaki dan kekasihnya merayu. Kebangsawanannya ditemukan dalam asuhannya, Setiap langka dan hanya sedikit yang bisa mendapatkannya.

Itulah pesan dari Bunga Edelweiss

Bukan tanpa alasan Mingyu menanam bunga tersebut disekolah, mengetahui Bunga Edelweiss hanya tumbuh di dataran tinggi tapi Mingyu berdoa dengan harapan tinggi semoga bunga ini dapat menyampaikan perasaannya

Semua orang terkejut bukan main, bahkan Hoshi sang Wakil ketua Geng The Trouble Maker tercengang melihat sang Ketua membawa tanaman bunga yang artinya menuruti perintah dari guru guru sialan itu.

"Kayaknya gue harus dengerin penjelasan lu"

Hoshi berbicara santai pada sepupunya itu

"Gak ada yang perlu gue jelasin"

"Oh yah? Lalu? Buat apa lu bawa tanaman itu ke sekolah?"

Mingyu melihat arah mata sipit Hoshi, dimana tangan Mingyu saat ini memegang tanaman Bunga

"Buat gue tanam lah, lu pikir gue mau apain?"

"Ngapain lu tanam bunga? Lu mau jadi tukang kebun?"

"Gak, bukan urusan lu juga. Minggir deh"

Mingyu berlalu meninggalkan Hoshi yang saat ini mengumpatinya

Melangkah menuju taman sekolah, lalu menanam bunganya sendiri

"Jangan ada yang berani nyentuh bunga gue, kalo kalian masih pengen idup!!!"

Itulah yang dikatakan Mingyu tepat setelah menanam bunganya, wajahnya menyeramkan. Tentu saja tak ada yang berani menyentuhnya, siapa yang mau mati ditangan ketua Geng itu?

.
.
.

Parkiran

"Chi, Jun kok gak keliatan?"

✓DARI JENDELA SMA SEBONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang