Chit Chat || Haechan ; ft NCT

ChitChat || 21

"Woy! Bengong mulu!"

Tiba-tiba sebuah suara berisik terdengar bersamaan dengan munculnya rasa sakit di bahu, "Ih! Udah tau tangan segede talas pake nimpa-nimpa!!" Gua melepaskan tangan doyoung oppa yang suka gak sadar diri dari bahu.

"Talas mana yang bentuknya begini. Lagi ngapain?" Doyoung melepas rangkulannya dan mendekat untuk melirik ponsel gua. Kepo emang.

"Nonton demo koreo buat nanti ambil nilai." Jawab gua sekenanya lalu lanjut mengambil jelly dan memasukkannya ke dalam mulut.

"Ohh rajin juga." Doyoung ikut mengambil jelly milik gua.

"Loh?! Jelly gua! Main comot aja?!" Gua menatap doyoung penuh intimidasi.

"Pelit banget yaelah han." ucapnya disertai cubitan pada pipi gua. Gua menepis tangannya dan lanjut menonton video.

"Eh eh, mau tanya."

"Hmmmm apa" jawab gua tanpa menoleh ke arah doyoung oppa. Ini orang udah kelas 12 bukannya belajar malah gangguin adeknya. Heran.

"Gimana progress sama Haechan?" Tanyanya.

Gua sontak menoleh, "Hah-?!"

Doyoung oppa membalas tatapan gua bingung, "Hah? Apaan?"

"Tanya apaan barusan?"

Doyoung mengulangi pertanyaannya, "gimana progress lu," Ia mengangkat jarinya menunjuk tepat di muka gua, "dan calon adek ipar- eh loh kok?" Lanjutnya sembari menunjuk layar ponsel gua.

Tepat. Satu notifikasi chat baru saja masuk dari Renjun. Balasan pertanyaan gua tadi.

"Kok Renjun? Kirain bakalan chatan sama Haechan." Doyoung mendekat menatap ponsel gua lebih lekat, memastikan matanya tidak sliwer tanpa kacamata.

Gua menarik ponsel menjauh darinya,

"Ya..emang kenapa chatan sama Renjun masa gak boleh..?" Jawab gua pelan.

Mata doyoung menyipit, gua melirik sebentar, matanya semakin sipit, gua menelan ludah,

"FIX! PARAH LU HANA!" Jeritnya tiba-tiba.

"IH! APAAN SIH?" balas gua tidak terima.

"Wah. Diem-diem... Ngaku siapa lagi selain Haechan sama Renjun?" Tanyanya.

Gua menggeleng, "Gaada.."

Doyoung terbahak-bahak, "Anjir! Berarti bener nih Haechan sama Renjun?"

"Ga gitu!!! Maksud gua tuh...ya.." gua setengah mati memutar otak yang tidak seberapa untuk menemukan jawaban. Tapi nihil. Tawa keras Doyoung oppa membuat gua kelabakan dan salah tingkah. Minta disumpel kaos kaki banget emang.

"Hah-, " Doyoung oppa terengah setelah tertawa puas, "Panik bener wkwk bahagia gua punya adek sekarang banyak yang deketin." Ucapnya sembari menepuk puncak kepala gua.

Gua menatapnya tajam, "Jangan sembarangan bikin kesimpulan!"

"Yaudah gimana? Gimana?" Ucap doyoung setelah tenang dan gak ketawa-ketawa lagi. Tangannya kembali mencomot sebuah jelly dari piring di sebelah gua.

"Biasa aja kok- orang gaada yang nembak gua juga." Ucap gua malas.

"Loh? Kirain gua Haechan udah nembak lu tapi belom lu jawab." Doyoung menatap gua serius.

"Duh- gimana jelasinnya ya..bingung sendiri gua." Balas gua.

"Terus? Kalo Renjun?" Tanyanya.

Gua diam. Berpikir beberapa saat untuk menjawabnya.