~Mengapa harus dia? Dan mengapa harus aku? Apakah ini takdir kita berdua?~
Author pov
Jam sekolah pun selesai, disinilah melody di depan pintu ruangan para senior² basketnya berkumpul
"Ehm,,, permisi ka"
"Eh mel, ada apa? Sini masuk" saut lelaki yg sedang duduk itu, jidan namanya
"Eh ini ka, aku mau ngomong sma pembimbing basket bisa?"
"Oh, pak hasannnn, PAKKK"
"Iya?" Tanya pak Hasan yg langsung menghampiri
"Nih melody mau ngomong"
"Oh melody knp Mel? Sini duduk" Tanya pak Hasan dan langsung duduk di kursi belakang jidan
"Emm, saya mau keluar dari ekskul basket pak" ucap melody to the point
"Lho knp Mel? Main basket kamu bagus lho" tanya pak Hasan binggung, dan senior² nya pun langsung menengok ke arah melody
"Kaki saya kan dulu pernah cedera pak, akhir² ini sering kambuh, papa saya khawatir kata dokter jgn dipaksa buat kelamaan berdiri sma lari, sedangkan basket kan bapa tau sendiri, saya harap bapa, temen² dan kaka² senior bisa memaklumi ya pak" ucap melody menjelaskan
"Sayang bgt Mel, tapi buat kebaikan kamu mah bisa di maklumin, sering² aja main tapi ya, silaturahmi lah sma kaka² senior kamu, temen² basket kamu"
"Iya mell, gpp sering² aja maen ksini, ngumpul bareng²" ucap Siska
"Iya pasti dong"
"Eh yauda kalo gitu melody langsung pulang aja ya pak, makasih bgt uda pada ngertiin"
"Iya Mel sma² hati² yaa" ucap mereka
~•°•~
Disinilah di kamar melody, melody yg habis beres² itu merebahkan tubuhnya di kasur king size nya itu
"Huftt cape bgt, sekarang eskul gue cuma musik, klo bukan buat bales dendam ke om² tiang listrik itu ogah bgt gue ngikut eskul musik" gumam melody sambil menatap langit² kamarnya
"DEKKKK DIPANGGIL MAMA TUH SURUH KEBAWAH" teriak nada dari luar
"GANGGU AJA SI, IYA IYA" kesal melody, melody pun membuka pintu
"Suru Ngapain si?"
"Mana gua tau, tanya tu mama!"
"Ywda sih"
"Biasa aja dong dasar Ade pungut gda ah"
"BLA BLA BLA" teriak melody smbil jalan menuruni tangga
~•°•~
Di dapur"Apa ma?"
"Ada tetangga baru, Ade Kaka tinggal di depan rumah kita, nih kamu kasihin kue bikinan mama"
"Ngapain si? Cuma tetangga baru doang segala"
"Ehhh melody,,, harus menjalin hubungan baik dengan tetangga,, nih buruan buruan" ucap Yuni sambil menaruh kotak kue itu ditangan melody dan mendorong pelan melody
"Kenapa ga mama aja? Atau bang nada gtu, knp harus aku?"
"Mama lagi sibuk masak, bang nada gamau mls katanya soalnya cwo, klo cwe baru mau"
"Kurang ajar emng si nada" gerutu melody
"Ehh melody uda Sono cepet"
"Iya ma iya yaampun"
Melody pun melangkah keluar rumah memakai sedang jepitnya dan berjalan menuju rumah tetangga barunya itu
"Ituu, hmm ituuu bukannya motornya si om om tiang listrik? Hm ko prasaan gue gaenak" Tanya melody pada dirinya sendiri sambil terus menatap motor disamping mobil abu² itu
"Ah motor Kya gtu kan banyak"
Melody menggedor² pagar tapi tidak ada sautan
"Budeg kali ya ini orang, masuk aja ah bodo amat"
Melody mengetok pintu dan menyalakan bel nya dengan kasar
"Iya sebentar" teriak dari dalam
Pintupun terbuka
"Ada apa ya? Saya ga pesen makanan maap" kata laki² yg berdiri di depan melody
"Tinggi juga ni orang" batin melody
"Halo mbak?? Oh mungkin Angga, ANGGA ANGGA!!!" teriak laki² itu
"Eh eh maap kak, bukan² ini saya tetangga, eh itu em rumah saya tuuu di depan, mama saya suruh ngasih ini buat kakak" melody menyodorkan kotak kue itu lalu laki² itu langsung menerimanya
"Ohh gtu gwsa repot² pdhal, mksh yaa, mau masuk dulu?, Eh disini aja deh gaenak diliat tetangga dirumah saya cuma ada saya sma Adek saya"
"Iya kak sma², gwsa kak saya langsung pulang aja"
"Oh Yau"
"KAK DEV LO MANGGIL GUE?" Potong laki² yg langsung menghampiri mereka
"Gjdi"
"Wihh apani" ucap laki² itu lalu menengok ke arah melody
"Lah kamu!"
"OM OM TIANG LISTRIK!"
"Klian kenal?"
"Murid eskul musik" jawab Angga singkat
"Pantesan ya perasaan gue gaenak oh ternyata tetangga baru gue si dedemit tiang listrik" gerutu melody
"Apa kamu bilang?"
"Ahhh engga om engga ko, udah ya saya langsung pulang, kak permisi, om permisi" ucap melody langsung lari membuka pagar
"Hahaha lu dipanggil om dek? Gue aja yg kakak Lo dipanggil kak,,, berarti muka gue baby face ya?" ucap laki² yg bernama Devagara Wijaya atau Dev itu
"Narsis bgt Lo!!, Dianya aja butek matanya, lu tua bgini di bilang Kaka aturan dibilang bapack bapack hahaha" Angga tertawa puas sambil masuk ke dalam rumahnya
"Yeuu elu yg mukanya tua" jawab Dev yg langsung menutup pintu dan menguncinya
~•°•~
Maa klo ceritanya abstrak:v
#lucasditamelodyanggara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarangheo Om Om Tiang Listrik
Novela JuvenilGw bakal ikut eskul musik bagian suara, biar gendang telinga lo rusak dan bikin lo menderita! Gw pengen Lo kluar dari sekolah gw, gw benci lo Om Om tiang listrik tukang ngadu - Melody ayunita Dia lucu saat berbicara suaranya seperti toak, tapi seri...