#16 Happy

114 14 23
                                    

TING!
TING!
TING!
TING!

Bunyi notifikasi ponsel Sunny membangunkannya pagi itu. Dengan mata yang masih layu, ia mengambil ponselnya.

"Eh, Gabriel?"

Gabriel🌙

Gabriel
Sun?
Bangun~
Haloo
Pagi~
Sun! Temui aku di taman jam 10 pagi!

A-ada apa?

Datang saja~

"Hah? Ada apa pagi-pagi seperti ini Gabriel mengajakku bertemu?" Sunny heran.

Vellynza ikut terbangun mendengar suara bising tersebut. "Ada apa Sun?"

"Gabriel mengajakku bertemu jam 10 pagi ini, gak tau kenapa."

"Ahhh begitu."

"Aku tidur lagi saja, masih lama juga," ujar Sunny.

vellynza melihat ke arah jam,"hah gila? 15 menit lagi jam 10! Mandi dulu gih!"

Sunny mengucek-ngucek matanya dan kembali melihat jam di ponselnya, "Lah iya!!! Aku mandi dulu!!," Sunny bergegas mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.

"Kebiasaan," ucap Vellynza tertawa kecil.

🌻💖❤

Sunny sampai di taman depan asramanya. Terlihat Gabriel duduk di bangku menggunakan kaos hitam dan celana jeans yang membuat hati Sunny ambyar.

"G-ganteng bangett," ucap Sunny dalam hati.

Gabriel yang sedang duduk, menoleh ke arah Sunny yang sedang berdiri memperhatikannya. "Sun! Sini!"

"Eh, iyaa!" Sunny berjalan menuju bangku tempat Gabriel duduk.

"Kenapa kamu ingin menemuiku pag-pagi buta seperti ini?" tanya Sunny.

"Kangen aja," ucap pria itu.

"Yahh kangen saja bisa di chat," balas Sunny.

"Emm, aku mulai dari mana ya?"

"Bilang saja," ucap Sunny tersenyum menatap Pria disampingnya itu.

Gabriel menghembuskan nafasnya, "Kita sudah bersahabat lama. Dari dulu kita selalu bermain, ceria, sedih dan tawa kita lalui bersama. Keluarga kita juga sudah mengenal satu sama lain. Kita bahkan sudah seperti adik dan kakak."

"Iya, jadi?" Sunny masih bingung dengan perkataan Gabriel.

"Aku ingin kita lebih dari sahabat."

"L-lebih dari sahabat?"

"Iyaa," balas Gabriel tersenyum.

Mata Sunny terbelalak.

"Menjadi sahabat memang menyenangkan. Akan lebih mengesankan jika kamu menjadi di hati."

"Setelah beberapa waktu berlalu, aku yakin kamu pilihanku," lanjut Gabriel menatap gadis di depannya.

"Tak hanya menyenangkan, aku yakin kita akan bahagia di masa depan."

Lalu, Gabriel menggenggam tangan Sunny, "Sekarang, apakah kamu mau menjadi seseorang yang ada di hati?"

Sunny terkejut dan pipinya memerah, apakah ini mimpi? TIDAK! ini sungguhan! Pria yang ia sukai, baru saja menembaknya?

"Maaf El, aku gak bisa." Apa ini? Sunny menolaknya?

"Sudah ku duga, pasti kamu ingin fokus kuliah dulu." Gabriel cemberut.

Selenophile🌙 [Someone Who Loves The Moon] -Renjun & UmjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang