Gelombang Ketiga

1.1K 227 83
                                    

Rindu itu selalu ada, bahkan terselip di antara ribuan bintang malam

***

"AAAAH CAPEK NGITUNG AKU. KEPALAKU MAU MELEDAAK." Teriakan nyaring temannya yang bernama Kirin ketika sedang mengerjakan tugas matematika sepulang sekolah menggema ke seluruh penjuru ruang kelas yang sepi.

"GAIS AYO ISTIRAHAT DULU!!!" Teriaknya lagi. Yang lain termasuk (Name) mengiyakan karena memang tugas kali ini sungguh rumit. Lebih rumit dari si doi.g

Jadi mereka beristirahat selama 10 menit. Ada yang tiduran, ada yang main game, melamun, atau jajan di luar sekolah. (Name) sendiri sibuk memijat lengannya dan menselonjorkan kakinya di lantai. Setelah itu mereka melanjutkan tugas kembali.

***

Selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas, semua bubar dan berjalan kerumahnya masing-masing. (Name) masih harus ke gym untuk memberikan titipan mama untuk sepupunya.

Sesampainya di gymnasium (Name) langsung disambut heboh oleh anak kelas tiga dan mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan sepupunya, Koutaro.

"HEY HEY HEY (NAME). ADA PERLU APA?" Tidak perlu waktu lama orang yang dicarinya muncul di hadapan. (Name) segera memberikan titipan mama.

"Ini dari mama. Tolong berikan kepada bibi dan jangan diintip, Kou-nii." Serunya dengan nada datar. Koutaro menerimanya dan langsung memasukkan kedalam tasnya. Lalu berkata ingin pulang bareng kami (Name)? yang diangguki oleh si gadis.

***

Perjalanan pulang (Name) kali ini lebih ramai dari biasanya. Setelah mampir ke konbini untuk membeli beberapa onigiri dan bakpau daging, Koutaro membagikannya dan asik berceloteh ria layaknya anak kecil yang sedang memamerkan mainan barunya. (Name) memperhatikan dengan seksama sepupunya yang sedang berceloteh dan Akaashi yang sabar mendengarkannya.

"Si Bokuto itu ya, setiap hari selalu saja ngomong banyak, cerita-cerita sama Akaashi. Untung saja Akaashi orangnya sabar. Emang dia doang yang paling tahan kalau soal urusan nanggepin Bokuto." Jelas Konoha, rekan setim Koutaro

"Bener banget, apalagi kalau Bokuto sudah terkena mood-swing. Akaashi sampai repot-repot minta bantuan ke kita." Dilanjut oleh Washio yang mendapat anggukan dari Sarukui dan Komi.

(Name) hanya mengiyakan dalam hati, karena memang benar Koutaro paling susah dibujuk kalau sedang terkena mood-swing. Tiba-tiba Koutaro menengok kebelakang dan berjalan kearah (Name).

"(NAME)! kenalin ini setter kelas dua, Akaashi Keiji." Katanya sambil menyeret Akaashi dan yang diseret hanya memasang muka datar.

"Aku sudah kenal dengan Akaashi-san, Kou-nii."

"Eeh kapan kenalnya? Kok aku gak tau? (Name) kamu harus jelaskan semuanya ke kakak sepupumu ini!" Ucapnya semangat dengan netra emas yang berbinar-binar.

Akhirnya (Name) menjelaskan semuanya tentang 'insiden taperwer biru' dan Koutaro hanya manggut-manggut mengerti.

"Kou-nii, sudah sampai di rumahku. Jangan lupa titipan tadi."

"Aku gak bakal lupa, (Name)." (Name) hanya mengangguk dan menghela napas pelan. Dirogohnya saku rok dan mengambil beberapa buah permen.

"Ini untuk kalian, terimakasih sudah mengajakku pulang bersama. Akaashi-san, terimakasih juga sudah mau mendengar celotehan sepupuku yang super berisik ini. Sampai jumpa." Selesai berbicara (Name) langsung masuk kedalam rumah sembari melambai pelan kearah Koutaro dan yang lainnya.

Sibuk dengan pembagian permen, tidak ada yang menyadari pipi Akaashi yang sedikit memerah dan degupan jantungnya yang sangat kencang.

'Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu'

***

Akaashi baru saja pulang sehabis menonton pertandingan MSBY vs Schweiden Adlers yang dimenangkan oleh tim MSBY. Dapat dilihat wajah puas dan senang yang terpancar darinya. Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan mantan seniornya, Akaashi menyempatkan diri untuk mengobrol sebentar.

Masuk kerumah, Akaashi segera mandi dan makan malam dilanjutkan dengan tiduran di kasur. Sambil menatap langit-langit kamar, Akaashi kembali teringat wajah gadis yang selama ini ia rindukan. Tangannya mengambil sesuatu dari laci nakasnya dan bergumam.

"(Name), cepat kembali. Aku rindu." Lalu menggantungkan benda tersebut di pegangan laci.




























'Jangan rindu, berat. Kita ketemu saja.' -Akaashi

T O  B E  C O N T I N U E

Thx oc-nyaKirin as mochifxku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Thx oc-nya
Kirin as mochifxku

Radar | Akaashi Keiji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang