Setelah mereka berdua pergi dari kota, Zelf memberikan obat yang di bawanya untuk mengobati luka Eva
"Eva... Ni obat buat luka mu"
"Kalau saja kau tidak memberi ku luka ini, kita sudah sampai di kota selanjutnya"
Dengan nada meledek
Dengan ada rasa bersalah dan kesal karena perkataan dan nada Eva
"Ya ya... Aku minta maaf.. Cihh.."
Setelah beberapa hari kemudian luka Eva sembuh dengan cepat, Eva bangun duluan dari Zelf
"Hoaaam...., Hmm...., Sepertinya luka ku sudah sembuh, akan ku coba untuk lari di sekita sini"
Setelah Eva berlari di sekitar, Eva kembali ketempat kemah mereka, saat Eva kembali ke kemah, Eva bertemu dengan seseorang yang terbaring di tanah, Eva terkejut melihat orang asing itu dan Eva mengira kalau orang itu sedang sakit karena mukanya pucat
"Eh...Ehhh...EHHHH!!! A-Apa dia baik baik saja?"
Eva mencoba mengecek orang asing itu
"Oiii.. Oiiiii... Apakah kau tak papa?"
Orang itu membuka mata dan menatap Eva
"Aaa.. Aku baik baik saja, kau tak perlu khawatirkan"
"Kalo begitu aku pergi dulu ya"
Eva lekas pergi, dan ia sempat berfikir tentang orang yang ia temui tadi
"Rasanya aku pernah melihat orang seperti dia, tapi dimana ya....? Ah.. lupakan"
Setelah Eva kembali ke tempat Zelf, mereka langsung pergi ke kota selanjutnya
Setelah mereka tiba di sana, Zelf memperingatkan Eva dengan nada tegas
"Eva.. aku akan mengatakan hal yang sangat penting jadi kau harus mengingatnya!"
"Memangnya, hal yang sangat penting apa yang ingin kau katakan?"
"Kita sedang berada di kota asal ku, mereka disini sangat membenci manusia serigala jadi kau harus berhati hati"
"Aku mengerti"
"Gunakan jubah ini agar kau tidak ketahuan"
"Baiklah"
Setelah Zelf memberi jubah kepada Eva mereka langsung masuk ke kota, di depan gerbang mereka di berhentikan oleh penjaga gerbang
"Hey kalian berdua!!! Tunggu sebentar!"
Eva dengan nada kesal berbisik kepada Zelf
"Sial!!... Kau bilang tidak akan ketahuan!!"
"Tenang saja aku punya ide, Eva menunduk!!"
Penjaga gerbang menghampiri mereka dan menanyakan beberapa pertanyaan
"Siapa kalian?"
"Aku adalah petualang"
"Kalau yang satu lagi?"
"D-Dia... Budak ku!!, kau tau, sebagai pembawa barangku"
Mendengar perkataan Zelf, Eva kesal dan berbicara di dalam hatinya
"APA!!.. BUDAK!!.. DIA BILANG AKU BUDAK NYA!!"
Eva menatap Zelf dengan tatapan marah, Zelf merinding merasakan hawa membunuh dari Eva
"Oh.. dia budak mu, kalo begitu kalian boleh lewat"
"Aaa.. Terimakasih"
Penjaga gerbang menepuk punggung Eva
"Hey budak, kerja yang benar ya"
Mendengar itu Eva merasa kesal dengan penjaga itu
Mereka berdua langsung mengarah ke tengah kota, karena di sana ada tempat penginapan Zelf
Setelah mereka sampai di penginapan, mereka mulai menyusun rencana untuk menyatukan seluruh ras
"Eva jadi bagai mana caramu menyatukan seluruh ras?"
"A-Aaaa.... Aku juga belum mengetahuinya"
"Haaa... Ku kira kau sudah tau caranya!!"
"Hehehe..."
"Kau ini!! Benar benar membuat ku pusing"
Saat itu muncul ide gila Eva
"Mungkin aku bisa membuat negeri baru, negeri dimana semua ras bisa hidup bersama"
Mendengar itu Zelf terkejut
"Haa..!!! Kau ingin menjadi raja?!!"
"Yaa... Begitulah"
Mendengar ide gila Eva itu, Zelf tidak yakin kalau Eva bisa jadi raja, karena tingkahnya itu, Zelf bertanya kepada Eva
"Hey.. Eva apa kau tau tata cara bangsawan berkerja?"
"Haa... Apakah itu perlu?"
"Kau ini!!.. kalau mau jadi raja, kau harus tau cara jadi bangsawan!!"
"Begitu ya?
Zelf memikirkan cara bagai mana Eva bisa belajar jadi bangsawan, sedangkan dirinya tidak tau tentang bangsawan
"Eva.. sepertinya kau harus sekolah di sekolah khusus bangsawan beast!"
"Haa.. sekolah? Kau pikir umur ku ini berapa!!"
"Kau ingin menjadi raja bukan?"
"....."
"Makanya kau harus belajar cara jadi bangsawan, agar kau dapat memimpin negeri!!"
"Aaaa... Baiklah Zelf aku turuti itu"
"Baiklah aku akan mendaftarkan mu ke sekolah, kau tunggu di sini saja!!"
"Iya iya"
Zelf pergi ke sekolahan beast di ujung kota untuk mendaftarkan Eva.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WOLF
WerewolfMengisahkan Manusia Serigala Jantan Bernama Eva Gerogia Yang Ingin Merubah Dunia