"Eeeeehhh....!!! Bukannya kamu adalah orang yang sekarat waktu itu!!!"
"Aaah.. kamu orang yang ribut saat di bukit itu kan"
Kerena Eva berteriak , guru menegurnya
"Eva Gerogia jangan berteriak!!!, Cepat duduk karena pelajaran kita akan di mulai!!"
"Maafkan saya"
Setelah di tegur Eva langsung duduk, namun Eva masih ingin berbicara kepada Edward
"Hey Edward"
Eva menggunakan suara pelan agar tidak menggangu kelas
"Haa... Ada apa?"
"Aku ingin bertanya padamu, Tetang kenapa kau berkelana mencari kakekmu"
Edward terkejut mendengar yang di ucapkan Eva, karena tidak ada orang yang bertanya tentang pencarian kakeknya
"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang karena akan panjang, nanti saat waktu libur saja, kau datang ke rumah ku, aku akan memberi tau lokasinya tetapi hanya kau yang boleh datang, jangan membawa orang lain, mengeri!!"
"Baik lah"
Setelah mereka mengakhiri pembicaraan, mereka langsung menyimak pelajaran yang sedang berlangsung
Hari demi hari berlalu, tiba saat libur sekolah, sesuai janji, Eva datang ketempat yang Edward berikan, setelah sampai, Eva tak percaya apa yang dilihatnya, rumah Edward begitu megah dan luas, Eva hanya bisa tercengang melihatnya
"(A-Apa apaan ini!!!, Ini rumah Edward!!!, Besarnya tiga kali lipat dari rumah pemimpin kota kami!!!, Berapa banyak uang yang dia punya untuk membangun rumah sebesar itu)"
Setelah Eva Sampai di depan pintu rumah Edward, Eva mengetuk pintu, tak lama Edward membuka pintu, saat dia melihat Eva, Edward mengunakan muka serius
"Hey Eva, apakah aku mengatakan kalau boleh membawa teman mu"
Rupanya Eva membawa teman sekolahnya, yaitu Jill, Reisya, dan Emma
"Bukannya lebih banyak teman lebih baik"
"Kau Ini!!!!, Sudah ku bilang bukan, han-ya.... Kau.... Ya-ng.... Bol-eh.."
Edward baru sadar kalau Reisya ada datang bersama Eva, Edward terdiam karena terkejut melihat Reisya, karena panik akan kedatangan Reisya, dengan Cepat Edward menarik kepala Eva
"Eva kau tidak bilang kalau Reisya itu teman mu juga!!" Dengan suara pelan
"Memang nya kenapa?"
"Aaarrhh... Lupakan kau tidak akan mengerti"
Edward membalikan badannya dan menyuruh mereka masuk, saat itu juga Eva baru paham kenapa Edward panik karena kedatangan Reisya
"(Aaahhh..... Rupanya begituya hehehe...)"
Setelah mereka duduk di sofa, Edward menyediakan air untuk mereka, lalu Edward bercerita tentang alasan dia mencari kakek nya
Waktu pun berlalu, hari sudah semakin gelap, mereka pun pulang dari rumah Edward, karena sudah malam Edward dan Eva menawarkan diri untuk mengantar pulang Jill, Reisya dan Emma,
Saat di jalan, tiba tiba terdengar suara gaduh di pusat kota, Eva langsung meloncat ke atap rumah di dekatnya agar bisa melihat apa yang terjadi di pusat kota, rupanya tejadi keributan karena ada penyerangan dari negara lain, Eva langsung turun dan memberi tau kepada yang lain
Eva menyarankan mereka para gadis untuk mengungsi di gedung sekolah, karena di sana banyak yang mengungsi untuk berlindung, karena jauh dari sekolahan Edward memberi tau agar cepat sampai di sana, dengan cara mengendong mereka, karena tubuh Eva lebih besar, Eva Mengendong Jill dan Emma, Sedang kan Edward mengendong Reisya, saat Edward menggendong Reisya Seperti tuan putri
"Ini kesempatan emas loh pangeran Edward untuk menyatakan perasaan mu"
Saat mendengar itu Edward langsung membentak Eva
"Haa!!!! Apa maksud mu!!! Aku tidak mengerti!!!"
"Ah... Pake malu malu segala"
Namun Eva tidak menyadari kalau muka Emma merona karena di gendong Eva
"(Jadi ini punggung laki laki, sangat lebar sekali)"
Emma menempelkan wajahnya di bulu yang ada di punggung Eva, saat itu juga Jill melihat tingkah Emma
"Emma apa yang kau lakukan?"
"Ehh.... Tidak ada" Emma menjawab dengan wajah malunya
"Emma jangan jangan kau... Menyukai Eva ya?"
Wajah Emma pun malu karena mendengar perkataan sahabatnya itu, Jill melihat reaksi Emma seperti itu membuat semua nya semakin jelas kalau sahabatnya ini menyukai Eva
"Heeee..... Tidak ku sangka sahabat ku yang satu ini sudah besar ya, padahal dulu kamu masih polos sekali" dengan nada mengolok
"Apa sih Jill..!"
Eva pun bingung melihat mereka berdua
"Hey kalian berdua!! Ada apa?"
Lalu Jill menjawab Eva
"Aaa... Tidak Emma hanya ketakutan"
"Ohh... Artinya kita harus bergegas ke sekolah, Edward ayo"
"Kau benar"
Mereka langsung ke sekolah dengan cepat, Eva melompat dari atap rumah ke atap rumah yang lain agar biasa memotong jalur ke sekolah, sedangkan Edward terbang dengan sayap kelelawarnya
Setelah sampai di sekolah Eva langsung menyuruh mereka bertiga berlindung dengan yang lain, sedangkan Eva dan Edward langsung ke arah kota untuk membantu melawan tentara yang menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WOLF
WerewolfMengisahkan Manusia Serigala Jantan Bernama Eva Gerogia Yang Ingin Merubah Dunia