Vertraulich 1 -Jung Jaehyun & Jung Chaeyeon [END]

13

...
.
.
.
.

.
...

.
"Jung Jaehyun, bisa kau fokuskan pikiranmu" tegur salah seorang pelatih tarinya

"ayolah Jae, kami lelah. sudah 8 kali kau terus-terusan membuat kesalahan" keluh Johnny

"aku akan pulang, kalian lanjutkan saja latihan tanpaku" sahut Jaehyun dengan cepat

Saat ini pikiran dan hatinyanya sedang berantakan, dia tidak bisa memaksakan diri untuk terus fokus berlatih.

"YA ! JUNG JAEHYUN" teriak Yuta dengan kesal

"biarkan saja, dari pada kalian semakin lelah hanya karena dia terus membuat kesalahan" sela pelatih lain menimpali

sedangkan Taeyong dari tadi hanya diam, tidak ada niat untuk mencegah maupun menyusul Jaehyun. Dia tau kalau saat ini ank itu sedang marah padanya, dan mengahaknya bicara saat suasana hatinya sedang buruk adalah pilihan yang buruk.

000

BRAK

Dengan kasar Jaehyun membanting pintu apartemennya, membuat Chaeyeon yang sedang memasak sampai menjatuhkan spatula yang sedang berada di tangannya.

"YA ! JUNG JAE..."

Belum sempat Chaeyeon mengumpati se jahe merah, pria itu dengan wajah datar dan dinginnya langsung masuk kedalam kamar diatambah dengan bantingan pintu kamar yang lagi-lagi membuat Chaeyeon terkejut.

"si jahe merah itu sebenarnya kenapa lagi ?"

...

"Ya, Jung Jaehyun. Makanan sudah siap, cepat makan atau...."

Chaeyeon seketika terdiam saat melihat tatapan tajam Jaehyun yang tengah terduduk dipinggiran ranjang.

"pergi !" titah Jaehyun dengan dingin

"kau ini kena..."

"KU BILANG PERGI KIM CHAEYEON"

PRANG

"AKH"

Jaehyun berteriak kepada Chaeyeon lalu membanting vas bunga yang ada di nakas dan melemparnya tepat ke tulang kering kaki Chaeyeon.

Darahpun mulai mengalir dari sana, hasil pecahan vas itu bahkan langsung menyobek kaki Chaeyeon

Jaehyun sama sekali tidak bergeming, pria itu justru melewati Chaeyeon begitu saja dan kembali meninggalkan apartemen

"Aaakh, kakiku yang kena lempar tapi kenapa justru perutku yang sakit. AKH"

pekik Chaeyeon seraya meremat perutnya
Dia benar-benar merasakan sakit pada perutnya. Dengan perlahan ia berjalan menuju ranjang lalu merebahkan dirinya disana, masa bodoh dengan kakinya yang masih mengeluarkan darah. Perutnya lebih terasa menyakitkan.