1. Sayang?

68 37 26
                                    

🍑 Pembaca yang baik tau caranya menghargai penulis 🍑
.
.
.
.
.
Happy Reading!💚
.
.
.
.
.

"Na, dah lama?" sapa Jeno lalu duduk disebelah Yuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, dah lama?" sapa Jeno lalu duduk disebelah Yuna.

Yuna menggeleng, "Gak kok. Lo kok tumben keluar kelasnya lama?"

"Dosennya nih banyak cincong banget. Nyeritain anaknya, sampe cucunya numbuh gigi juga dia ceritain" cerocos Jeno dengan kesal.

Yuna tertawa kencang. Ia tidak bisa membayangkan seberapa bosannya Jeno didalam kelas.

"Malah ngakak sianjir" ketus Jeno. Ia lalu menyeruput es teh milik Yuna sampai habis setengah gelas.

"Anjir, punya gue!!" seru Yuna lalu melotot kearah Jeno.

Jeno sendiri cengengesan tanpa rasa bersalah. "Pesen lagi aja, Na. Haus banget nih gue"

Saat ini, mereka berada dikantin. Niatnya, habis ini mereka akan pergi ke perpustakaan kota untuk menyelesaikan tugas.

"Na, dah izin belum sama pawang?" tanya Jeno.

"Belum. Gak perlu lah, Kak Doy hari ini lagi hectic banget. Dia kelar kelas jam 4, terus rapat sampe malem. Gua gak mau ngebebanin dia" cerita Yuna.

"Lo kan tau pawang lo segalak anjing polisi, Na. Chat aja, kabarin lo bakal balik sama gue" jawab Jeno.

"Terus lo mau dimarahin kak Doy di depan perpus kota?" tanya Yuna sinis.

Jeno cengengesan lagi.

"Gue berasa selingkuhan lo ya, pergi berdua aja harus ngumpet-ngumpet" celetuk Jeno.

plak!

"Ngomong apa lo barusan?"

Jeno dan Yuna menoleh. Doyoung sedang berdiri dibelakang mereka sembari menatap dengan tajam.

Jeno mengusap bagian belakang kepalanya yang baru saja dipukul oleh Doyoung.

"Sakit anjir bang. Gak berperikemanusiaan banget lo jadi orang!" seru Jeno.

"Lagian lo ngomong gak difilter dulu" jawab Doyoung singkat.

"Kakak kok ada disini? Katanya kelasnya selesai jam 4" tanya Yuna.

"Dosennya ada acara. Katanya menantunya lahiran jadi mau buru-buru balik" jawab Doyoung.

Yuna mengangguk.

"Kalian mau kemana?" tanya Doyoung.

"Ke perpus kota kak. Aku sama Jeno mau ngerjain tugas" jawab Yuna.

"Kapan dikumpulin?" tanyanya lagi.

"Lusa."

"Yaudah, gue anter" kata Doyoung.

"Gak perlu kak. Katanya kakak ada rapat sampe malem?"

"Nurut aja kenapa sih?"

"Tapi kak, kasian kakak harus bolak balik cuma nganter aku doang"

"Ayo."

Seolah tidak mendengar perkataan Yuna, Doyoung menarik tangan gadis tersebut dan membawanya ke parkiran.

"Naik."

Yuna menurut. Ia naik kedalam mobil Doyoung dan memasang seatbelt.

"Kak, masa tadi pagi bang Jae jahat banget sama aku. Kaos kaki warna kuning kesayangan aku disimpen diatas lemari. Aku nggak bisa ambilnya. Bunda juga gak mau bantuin aku. Yaudah aku pake kaos kaki item deh" curhat Yuna sembari memajukan bibir bawahnya

"Kan salah lo sendiri" jawab Doyoung.

"Salah aku apaan deh? Padahal aku baik terus ke bang Jae!" seru Yuna tidak terima.

"Lo pake jaket kesayangannya dia."

Yuna yang mengingat itu hanya cengengesan tanpa rasa bersalah.

"Ya tapi kan aku nggak tau itu punya bang Jae. Bunda yang simpen dikamar aku." elak Yuna.

"Lo pasti tau Jae sering pake jaket itu ke kampus."

"Ish iya iya! Kakak nih gak pernah sekaliiii aja belain aku!" seru Yuna lalu memalingkan wajahnya kearah pintu mobil.

Doyoung diam, tidak berusaha membuat mood gadis itu membaik.

Sial, gue pacaran sama cowok apa sama beruang kutub?! Dingin banget sih. seru Yuna dalam hatinya.

Sesampainya di perpustakaan kota, Yuna melepas seatbeltnya lalu segera membuka pintu.

Doyoung mencondongkan badannya lalu menahan tangan Yuna.

Yuna menoleh dan terkejut mendapati wajah pacarnya dari jarak yang sangat dekat.

"Hng... k-kak?"

Doyoung mengangkat alisnya lalu tersenyum miring.

"Eh.. Itu.." kata Yuna terbata-bata. Wajahnya merah sampai ke telinga, matanya melebar dan Doyoung sangat menikmati raut wajah pacarnya.

"Nafas, Na."

Setelah berkata seperti itu, Doyoung menjauhkan wajahnya dan duduk dikursi kemudi.

Yuna yang menyadari bahwa ia dikerjai pun melotot kesal. Sial, bisa bisanya dia membayangkan dicium oleh Kim Doyoung? Heol, itu akan terjadi saat bulan berwarna merah alias tidak mungkin.

Doyoung tertawa kecil. "Semangat nugasnya, sayang"

 "Semangat nugasnya, sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continued.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Before You Go - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang