Marcell

109 33 8
                                    

Hallo teman-teman! Caca back! Selamat membaca! Jangan lupa vote ,coment, dan juga follow akun aku ya!

*****

"Kenapa lo pergi waktu itu?! Lo ninggalin gue! Apa lo gak sayang sama gue?! Haa?!" -Vanesa Ayudika Pratama

Tidak peduli itu siapa, jika dia berani menyakiti vanesa bahkan membuatnya menangis maka mereka berdua tidak akan segan-segan untuk menghabisinya -Arland Putra Pratama dan Alvino Putra Pratama

*****

"Sian-" dia pun langsung terdiam dan tidak melanjutkan perkataannya setelah melihat wajah kepala sekolahnya. Ia sangat terkejut.

"Duduk dulu yuk ca, ada yang mau aku bicarakan"ujarnya kepada vanesa yang masih terkejut dengan kehadirannya. Ia duduk di soffa yang ada diruangan itu dan diikuti vanesa yang duduk didepannya.

"Haii caa, kamu apa kabarnya? " tanyanya kepada vanesa yang sedari tadi hanya diam dan menatapnya dengan pandangan yang tajam, Namun tidak ada balasan sama sekali dari vanesa. Ia pun menghela nafasnya dengan berat dan tentu saja merasa bersalah
"kamu kenapa diam aja ca?  Aku minta maa-"ujarnya namun belum selesai ia berbicara vanesa langsung memotong pembicaraannya
"kenapa lo pergi waktu itu?" tanya vanesa dengan mata yang berkaca-kaca mengingat kejadian itu.

Lima tahun yang lalu, saat vanesa berusia 12 tahun dia tinggal di amerika bersama kakek,nenek,bang marcell,dan juga bang nathan yang sangat menyayanginya, dia tinggal dengan mereka karena akan bersekolah disana ,ya saat itu dia masih Smp kelas satu. Saat dia sedih karena meninggalkan mama,papa,dan kedua abangnya diindonesia, ada mereka berempat yang membahagiakannya layaknya seorang mama,papa, dan abang kandung nya. Namun ketika saat vanesa menduduki kelas tiga Smp semuanya berubah. Bang marcell yang pergi dari rumah dan tidak tau pergi kemana karena bertengkar dengan bang nathan, bang nathan pun kembali ke jepang dan kembali tinggal bersama keluarganya disana.

Tinggallah vanesa sendiri dengan kakek dan neneknya,walaupun begitu tetap saja rasa kehilangan itu masih sangat terasa jelas didalam hatinya. Ia terus mencoba mencari dimana keberadaan marcell, dia menelpon,mengirim pesan,bahkan melacak keberadaannya, namun takdir berkehendak lain. Semua yang dilakukan vanesa tidak mendapatkan hasil sama sekali, dia tidak tau dimana keberadaan marcell, apa dia mempunyai tempat tinggal? Apa dia melanjutkan sekolahnya? Dimana dia? Pikirannya selalu saja dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Hingga dia memutuskan untuk kembali ke indonesia dan melanjutkan sekolahnya disana  dengan meninggalkan kakek dan neneknya. Sungguh ini pilihan yang sangat berat baginya tapi mau gimana lagi? Inilah yang terbaik untuknya bahkan kakek dan neneknya pun menyetujui keputusannya . Dan ya pria yang sedang dihadapannya ini bernama MARCELL PRATAMA, adik kandung papanya yang berjarak 21 tahun darinya. Dia masih berusia  20 tahun sehingga arland,alvino,dan vanesa pun diminta untuk memanggilnya dengan abang.

"caa kamu uda makan? Kamu ba-"lagi dan lagi vanesa memotong perkataannya
"gue nanya ke lo! Gausa ngelak dari pertanyaan gue! " ujarnya , bukannya vanesa tidak sopan hanya saja emosi vanesa sedang memuncak sekarang. tetapi marcell hanya diam dan menatap mata vanesa dengan tatapan sendu

"Kenapa lo pergi waktu itu?! Lo ninggalin gue! Apa lo gak sayang sama gue?! HAA?!!" teriak vanesa dan seketika itu air matanya pun jatuh di pipinya yang membuat marcell sangat sakit hati ketika melihat vanesa menangis.

"L-lo pergi gitu aja tanpa bilang ke gue, lo gak dengerin omongan gue,bahkan lo gak ngelihat gue yang nangiss dan memohon sama lo agar lo gak pergi dari rumah, LO NGERTI GAK SIH GIMANA PERASAAN GUE SAAT ITU?! GUE PINGSAN PUN LO GA PERDULI KAN?! GUE TELFON TAPI GA LO ANGKAT,  GUE LINE JUGA GA LO BALAS! LO GAADA NGASIH TAU GUE DIMANA LO BERADA, GIMANA KEADAAN LO, SAMA SEKALI GAADA NGABARIN GUE!  GUE KHAWATIR SAMA LO!!  GUE COBA CARI DIMANA KEBERADAAN LO TAPI SAMA SEKALI GADAPAT HASILL NYA!  GUE MOGOK MAKAN SAMPE SAKIT DAN MASUK RUMAH SAKIT, GUE PIKIR LU BAKALAN DATANG, TAPI KENYATAANNYA ENGGAK SAMA SEKALI!!" katanya dengan tangisan yang semangkin kuat,  tubuhnya bergetar hebat, isakan tangisnya terdengar sangat jelas ,ia sedang merunduk sekarang ini.  Semua perkataannya sangat menusuk kedalam hatii marcel yang membuatnya sangat terpukul ketika melihat orang yang sangat ia sayangi menangis dan itu karena dirinya sendiri . Marcell mendekat dan ingin memeluk vanesa namun vanesa mengangkat tangannya kearah marcell yang berarti jangan mendekat dengannya, marcell pun segera duduk kembali ketempatnya .

VANESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang