Rubiena Orlena & Ulrich Gerard

8 0 0
                                    

Rubiena Orlena, seorang wanita rupawan Kota Lumiere yang masih dirundung kepedihan setelah ditinggal pergi sang suami, Ulrich Gerard, sang pemburu terkenal Lumiere.

Ulrich adalah sosok pria yang kuat, berani, dan jujur. Sosok pria idaman para wanita di Lumiere, semua orang memuji kerupawanannya termasuk keahlian berburunya. Tak pernah ada yang bisa melupakan sosok pria tangguh itu, termasuk Rubiena. Wanita yang telah menjadi tambatan hatinya.

Pernikahan keduanya membuat banyak orang di kota itu merasakan patah hati ketika mengetahui kabar itu. Namun, mereka tetap mendukung kebersamaan kedua sejoli yang dinilai sangat serasi jika bersanding bersama.

Pernikahan yang bahagia itu semakin nampak ketika mereka dikaruniai tiga putri kecil cantik nanti lucu. Aamber Gerard, Mauve Gerard, dan Orva Gerard. Ketiga anak yang sangat dicintai Rubiena dan Ulrich.

Namun, kebahagiaan mereka harus berakhir ketika Ulrich mendapatkan mandat dari kerajaan untuk memburu serigala Lembah Morte. Lembah di Pegunungan Dufroid yang terkenal akan jalan terjalnya dan makhluk-makhluk menakutkan yang menghuni di sana.

Sang raja, Raja Wyatt, ingin mempersembahkan kepala serigala untuk putra mahkota di hari kelahirannya dan bulu untuk sang ratu dihati yang sama.

Raja Wyatt dan segala titahnya adalah hukum yang harus dipenuhi. Meskipun nyawa sebagai taruhannya.

Ulrich tidak mungkin menolak mandat itu. Menolak berarti mati. Oleh karena itu, diapun menyiapkan segala perlengkapan berburu dengan berat hati.

Rubiena masih ingat betapa sedihnya putri-putri kecil mereka saat melihat sang ayah pergi. Masih terngiang suara tangis Aamber yang tidak rela melepas genggaman sang ayah. Teriakan Mauve memanggil nama sang ayah yang pergi menjauhi rumah kecil mereka. Tentu dengan rengekan-rengekan si kecil Orva yang kalau itu masih berumur satu tahun digendongannya.

Hati Rubiena sangat kalut menatap punggung suaminya menjauh. Dia tahu betapa berbahayanya misi ini.

"Ulrich ...." gumamnya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dua minggu berlalu dan masih belum ada kabar tentang Ulrich dan teman-temannya. Rubiena merasa sangat khawatir. Kekhawatiran itu semakin menjadi setiap harinya, perasaan Rubiena semakin tak karuan.

"Ibu, kapan ayah pulang?" tanya Aamber pada sang ibu.

Aamber dan saudari-saudarinya sangat merindukan sosok sang ayah yang telah pergi selama dua minggu. Mereka rindu semua cerita ayahnya tentang petualangan pria itu yang selalu dia ceritakan setiap malam. Sebuah cerita pengantar tidur yang sangat seru, menegangkan, hingga membuatnya kagum.

Dia sangat merindkan sosok Ulrich, ayahnya.

Rubiena menatap sosok mungil di hadapannya dengan sendu. Dia tahu betapa rindunya putri-putrinya pada sang ayah.

"Sebentar lagi sayang. Ayah sedang berjalan menuju rumah. Dia akan pulang, tunggulah."

Rubiena menatap ketiga putrinya dan mengelus kepala sang putri sulung. "Aamber, kamu maukan menunggu ayah pulang?" tanyanya.

Aamber mengangguk, "aku akan menunggu ayah pulang, bu."

"Bagus, sekarang sembari menunggu kedatangan ayah. Bagaimana jika ibu menceritakan sebuah cerita pada kalian?"

"Yeeee cerita!!" teriak Mauve girang. Bocah berumur lima tahun itu melompat-lompat senang ketika mendengar sang ibu akan bercerita. Sementara si bungsu Orva juga tampak senang melihat sang kakak senang. Orva tertawa sembari bertepuk tangan dengan tangan-tangan mungilnya.

Behind: Red Riding HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang