Sekali lagi, ini hanyalah sebuah cerita yang dikarang oleh penulis. Apabila ada kesamaan latar tempat tokoh dan watak di work penulis yang lain itu adalah perbuatan yang tidak disengaja.
Cerita ini murni karangan dari penulis sendiri. Peran tokoh yang diambil tidak sesuai dengan karakter aslinya.
Terdapat konten yang dianggap dewasa dan kasar. Untuk itu, pembaca dibawah 17 tahun untuk bijak dalam membaca..
________________________________________________________________________
🌸❤️HAPPY READING❤️🌸
•
•
•Yakkk.. kemana saja ? Kami sudah menunggu mu dari tadi, aku pikir kau tidak akan datang mengingat tabiatmu yang juga gadis pemalas. " Omel Jihyun.
" Mian. Tadi diperjalanan mobil Yoongi oppa mendadak rusak, jadi yaa terpaksa aku harus menunggu lama. Tapi untung saja tadi ada kawan Yoongi oppa yang mau mengantarkan ku. Hihi " Senyum Haera
" Lalu, kenapa kau senyum-senyum tidak jelas seperti itu ? Bukannya seharusnya kau kesal karena hampir saja terlambat ? " Tanya Jihyun
" Awalnya iya, tapi setelahnya tidak. " Jawab Haera kelewat singkat.
" Wae ?? Aneh sekali kau ini,tumben. "
" A-aniyo. Lagian juga aku tidak benar-benar terlambatkan ?. "
" Terserah kau saja. "
Jihyun menyadari keanehan Haera pagi ini, tidak sepertinya. Meskipun sahabatnya itu termasuk gadis yang pemalas, tapi Jihyun tahu bahwa Haera sangat membenci keterlambatan. Tidak ingin tau lebih jauh lagi walau sebenarnya dia ingin, Jihyun pun akhirnya pasrah-pasrah saja dengan jawaban yang kelewat singkat dari mulut sahabatnya itu.
Haera tahu betul sahabatnya ini mempunyai tingkat keingintahuan sangat tinggi,terlebih jika menyangkut tentang dirinya. Bukan apa-apa tapi memang sejak awal mereka saling mengenal pembawaan sifat Jihyun yang kelewat ingin tahu itu sudah dimaklumi olehnya sendiri. Tapi, tidak mungkin kan untuk alasan yang satu ini Jihyun harus tahu sekarang ? Bisa-bisa Haera jadi bahan guyonan bagi seorang gadis bernama Choi Jihyun itu. Biarlah nanti pada saatnya saja dia bercerita.
Sementara dibalik jendela bening gedung berlantai sepuluh itu seorang pria sedang berkutat dengan berkas-berkasnya. Sudah menumpuk sekali, jika dibiarkan atau dilalaikan bisa-bisa pekerjaannya tak akan selesai- selesai. Jungkook, definisi pria pekerja keras namun juga bisa jadi pemalas jika suasana hatinya tidak mendukung.
Lain halnya Jungkook, pria bermarga Park itu nampaknya betah sekali merenung. Menyangga dagunya dengan telapak tangan sebelah kiri dengan pandangan yang masih tertuju pada seuntai foto lama. Park Haesoo, adik manis satu-satunya yang dia punya. Setelah kepergiannya dari rumah lima tahun silam Jimin sama sekali tidak pernah punya kesempatan menemui sang adik. Tentu saja ini bukan kemauan atau ketidak adanya kesempatan dari pihaknya melainkan larangan keras dari sang ayah untuk bertemu sang adik yang membuatnya hampir gila dan frustasi. Untunglah disaat seperti itu Jungkook masuk kehidupannya dan tanpa pikir panjang mau menerima dan membantu adik dari sahabatnya itu. Walaupun Jungkook sudah dianggap seperti adik sendiri,tapi tetap saja kan yang namanya rindu pada sosok adik kandung sendiri tidak bisa dielakkan ?
" Oppa Bogoshipo , Soo-yaa " lirihnya sangat pelan.
" Ji , tadi kau melihat Tae tidak ? Sebentar lagi dosen akan datang tapi dia tidak ada disini. "
KAMU SEDANG MEMBACA
LA VENGEANCE
Random[JEON JUNGKOOK EDITION] Dendam yang belum juga padam, kini menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Pilihan yang sulit antara mengorbankan luka masalalu demi menjemput cinta dimasa yang akan datang atau malah sebaliknya, mengorbankan perasaan yang te...