14:(kebetulan atau ini pertanda)

585 37 6
                                    

Jangan lupa yah,vote dan komen dan yang sudah dukung cerita ini dan cerita pertama author ,author ucapkan banyak2 terimakasih,semoga kalian gak bosen yah ngebaca cerita2 author... Maaf yah up nya lama...

Happy reading📖

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♦♥♥♥♥

Pengunjung yang dari awal masuk tadi udah nyuri perhatian hafiz pun kini semakin dekat dan mereka duduk gak jauh dari meja hafiz.

"Ternyata dia ,yang selama ini mencuri fokus ku tapi kenapa dia bisa bersama gus rendi?apa dia kekasih gus rendi atau apa?" ucap hafiz dalam hatinya yang terus bertanya-tanya .

"Emm dari pada terus menduga-duga dan gak menemukan kebenarannya mending aku samperin ajah ya" ucap hafiz dalam hatinya lagi

"Hey,bro ente kenapa bengong ajah,eh fiz ane nawarin pelayan yang baru datang dulu yah" ucap riko sambil menepuk pundak sahabatnya itu

"Eh,rik biar ane ajah yang nawarin" ucap hafiz cepat

Ya di resto ini kadang pemiliknya pun ikut turun tangan .
Belum sempat riko menjawab hafiz udah ada di dekat meja itu.

"Selamat pagi pak,bu selamat datang di resto kami ada yang bisa kami bantu" ucap hafiz ramah

"Pagi" ucap dua orang wanita itu

"Pa-" ucap rendi terpotong karena dia kaget pas liat hafiz

"Loh kamu hafiz kan" ucap rendi memastikan takut salah kan baru beberapa ketemu lagi dan pan Rendi sebut nama Hafiz wanita bercadar itu pun mendoga

"Iyah gus" jawab hafiz sopan

Dan hafiz tidak begitu memperhatikan wanita bercadar itu yang dia duga itu adalah mahasiswanya dan yang dia idamkan tapi mungkin itu sebelum tahu kalau ternyata dia udah ada yang punya..

"Oh iyah gus sama mbak-mbak nya mau pesan apa?" tanya hafiz ramah sambil memberikan buku menunya dan hafiz sudah siap dengan alat catetnya

"Oh iyah saya lupa bentar yah" ucap rendi

"Saya mau nasi goreng spesial sama jus jeruk ajah" ucap rendi

"Kalau mbaknya" tanya hafiz

"Kalau saya sama sama kakak ajah minum nya saya es teh manis ajah" ucap wanita bercadar itu

"Saya soto ayam ajah minum nya sama es teh" ucap mbak yang satunya lagi.

Di resto Hafiz ini alhamdulillah menunya ya mendekati komplit tapi lebih tepatnya dia menjual selera orang indo deh..

"Baik,mohon di tunggu sebentar ya pesanannya,kalau begitu saya permisi dulu" ucap Hafiz

Dan mereka bertiga pun menunggu pesanan dan beberapa menit kemudian pesanan mereka datang.

Tapi yang nganter buka Hafiz karena Riko memanggil Hafiz untuk membahas pembukaan cabang yang akan di bangun di Kota Bogor.

"Silahkan mas mbak ,selamat menikmati" ucap pelayan itu sambil menyimpan pesanan

"Oh iyah mbak ,kenal sama Hafiz gak mbak" tanya rendi

"Kenal mas,beliu kan yang punya resto ini" ucap pelayan itu dengan sopan

"Mas ,mbak kalau gak ada lagi saya permisi kebelakang" ucao mbak pelayan itu

"Eh iya mbak makasih" ucap rendi.

"Sama-sama"

Mereka pun segera menyantap hindangan itu dengan khidmat.
Setelah selesai makan Hafiz mengunjungi meja tadi.

"Permisi gus,apa saya boleh bergabung" ucap hafiz deg-deg gan takut nya di tolak gituh dan takut di bilang gak sopan kebetulan juga ada satu kursi lagi yang kosong.

"Eh Hafiz tentu boleh dong masa bos gak boleh gabung sih ,silahkan2" ucap gus rendi ramah dan mengodanya hafiz pun langsung duduk sebelah gus rendi

"Aduh gus ini ,bos apa atuh gus saya belum jadi bos gus" timpal hafiz

"Suka merendah gitu,,saya do'ain semoga menjadi pemimpin yang amanah yah fiz,dan selalu melihat ke bawah yah" nasihat gus hafiz

"Iyah gus,, aamiin"

"Eh iyah fiz kenalin ini adik saya Nadira " ucap gus rendi pada wanita yang bercadar dia pun melihat hafiz sebentar

"Iyah,gus nadira juga mahasiswi hafiz di kampus gus" ucap hafiz

"Oh,,yah masyaallah serba kebetulan atau apa yah ini" ucap rendi yang sengaja nada bicaranya menggoda hafiz dan nadira,sedang kan nadira langsung melotottin sang kakak

"Haha,,gak tau gus mudah- mudahan gak hanya kebetulan" ucap hafiz yang ikut2an menimbalinya walaupun dengan nada bercanda tapi sebenernya itu secara tidak langsung adalah sebuah kode,,,,

"Aamiin, semoga lebih dari kebetulan yah,,,kakak restui" ucap gus rendi serius,kenapa gus rendi bisa langsung gasih restu,ya karena beliu yakin hafiz orang yang pas untuk menjaga sang adik. Tapi setelah rendi bicara gitu tiba2 hafiz ..

"Aduhhhh..."ucap hafiz sambil gangkat kaki nya yang tiba2 kena injak

"Kenapa kamu fiz?"tanya rendi sedikit panik dan perempuan yang gak di cadar pun sama dia kaget sedangka nadira dia juga malu si karena dia salah sasaran..

"Anu gus kaki saya ada yang injak"ucap hafiz sambil mantanya melihat ke nadira dan yang di lihat dia cuek.
Dan gus rendi pun mengikuti arah pandang hafiz dan gus rendi pun sudah bisa menebak kalau pelakunya itu pasti adiknya rendipun melihat ke arah nadira dan nadira hanya nyengir di balik cadar nya sambil mengangkat dua jari nya dia bentuk 'v'✌🏼

Dan gus rendi hanya bisa menggelangkan kepalanya dia tahu pasti dia sasarannya bukan hafiz...

"Aduh saya minta maaf yah,,,saya tahu dia itu salah sasaran fizz,oh iyah sampe lupa kenalin ini inyaallah calon saya namanya Fatimah Nuramalia" ucap rendi dan nadira sangat kaget

"Hah apa"ucap nadira kaget

"Kenapa enggak,,gak nyangka ajah gitu kakak cantik ini mau sama kakak"ucap nadira polos dan dia senang karena perempuan cantik ini ternyata..

Alhamdulillah,,pertama author minta maaf yah author gak maksud untuk mengantung cerita ini author tahu kok kalau di gantung itu gak enak,,,maaf yah sekalinya up cerita nya gak nyambung terus gak dapat fill nyah ,,semoga kalian suka yah sama ceritanya,,jangan lupa vote sama ramein kolom komen yah,,,see youu next partt😊👉🏼

Ana Uhibbuki Fillah Istriku~{squel Hasil Dari Sebuah Keiklasan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang