Bagian 02 : Gara-Gara Dia

95 7 0
                                    

jangan lupa vomment and follow akun aku yaa:))

happy reading!

-

Setelah pulang sekolah, Aisyah seperti biasa menunggu Devano di pagar sekolah. Sayangnya ini sangat lama.

"Tumben sih lama, kenapa ya?" tanya Aisyah khawatir. Tidak biasanya.

Aisyah mencoba untuk tenang, "Syah.., lo harus tenang!"

Berselang beberapa menit, Devano tak kunjung datang. Ini semakin membuat Aisyah tidak tenang. Kamu kemana ka?.. Aku khawatir.., batin Aisyah.

Mau tidak mau, Aisyah harus masuk kedalam kelas Devano. Tapi nihil, Devano tidak ada disana.

Aisyah mencoba kembali tenang, "Biasanya kalo engga di kelas..., eh iya digudang!"

Aisyah berlari hingga ke lantai 10. Lelah rasanya. Tubuh Aisyah juga sudah dipenuhi keringat, "Gue harus kuat!"

Aisyah berlari kearah gudang, "Ha?"

"Ada perusakan?" Aisyah kebinggungan.

Didepan pintu sudah ada papan tertulis , "Mohon maaf, ada perusakan!"

Aisyah yakin, ini ulah anak anak SMA. Bukan karena ada perusakan, tidak masuk akal!

Aisyah mendobrak pintu tersebut sebanyak tiga kali. Dan akhirnya berhasil. Lalu ia membuka lampu digudang tersebut. "Baik baik aja tuh!"

"Emang yah anak anak jaman sekarang suka banget ngusil!" gerutu Aisyah.

Aisyah melihat dibalik lemari seperti ada kaki seseorang. "Itu sepatu nya anak sekolahan, celananya juga. Tapi siapa?"

Aisyah berkacak pinggang, "Wah wah gaberes ini!"

Aisyah berlari dan mendorong lemari tersebut hingga ruangan tidak terlihat sempit dan ia berlari kearah sosok orang itu.

Aisyah membulatkan matanya, "Ka Devano!"

Benar saja, tubuh Devano tergeletak dibalik lemari tersebut dalam keadaan tidak berdaya. Baju juga sudah kotor dipenuhi debu debu. Ada apa sebenarnya?, pikir Aisyah.

Aisyah menggucang guncangkan tubuh Devano, "kaka bangun!" lirihnya.

"Siapa sih yang nekat sampe kek gini?!" kesal Aisyah.

Mau tidak mau, dia harus menelpon salah satu teman Devano.

Ia mengambil ponselnya di tasnya, lalu menekan nomor Husein.

Via telpon on.

"Hallo Syah?"

"Ck, waalaikumsalam."

"Eh maaf Syah gue lupa. Oiya kenapa Syah?"

"Ka, lo bisa kegudang sekolah yang lantai 10 ga? Eum ka Devano pingsan digudang belakang lemari. Aku gatau kenapa."

"Lho? Kok bisa?"

"Makanya itu aku minta tolong sama lo ka..! Kesini yaa?"

"Hm iya deh. Untung aja gue di warkop sama Kia, kalo engga udahlah."

"Inget, lo tetap disitu ya!"

"Okey, bye!"

Via telpon off.

Aisyah menaruh kepala Devano di pahanya, "Kaka bangunnn..!"

"Siapapun yang bikin kaka kek gini, dia juga harus nerima balasannya!" gumam Aisyah.

DEVANO AISYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang