Jungyeon ie?

2.8K 159 20
                                    

Klanggg

Bel cafe berbunyi. Cafe disudut kota seoul yang sepi. Jimin memasukinya. Merapatkan jaket nya. Menelisik sekeliling apakah benar benar aman dari sesaeng fans atau tidak.

Jimin :


Aku sudah sampai, kau dimana?
Sent.

Jangan bilang kau belum sampai.
Sent

Jungyeon :

Di belakangmu, menolehlah sunbae.

Jimin menoleh, ah jungyeon terlihat sangat berbeda saat memakai mantel bulu cokelat kebesarannya dan surainya yang digerai.

Seingat jimin, jungyeon itu tomboy?

"Ah, aku akan cepat. Maaf ya kalau terkesan terlalu terburu-buru" Jimin buru buru duduk di kursi seberang jungyeon.

"Nde, tak masalah sunbae. Senang bisa membantu" ujar jungyeon sambil tersenyum.

Mereka berbincang, Jimin yang lebih banyak berbicara. Sedang Jungyeon menyimak dan menanggapi dengan anggukan kepala pelan.

Tak lama kemudian. Pelayan datang menyajikan 2 cangkir Kopi mengepul dengan sepiring waffle madu dengan irisan strawberry.

Jimin tersenyum simpul saat melihat wajah Jungyeon berantusias menerima piring waffle tersebut.

"Aku tak tau sunbae suka kopi apa, tapi aku tebak caramel machiatto juga kesukaan sunbae kan?" Jungyeon mencoba menebak.

"Ah benar juga, kok tau?" Jimin manggut manggut.

"Kan ada lagunya sunbae hehehe^^" jungyeon merasa senang karna tebakannya benar.

"Kamu fans ku ya?" Tanya Jimin sambil menunjuk Jungyeon dengan jarinya yang di bentuk seperti pistol.

"Yapp. Dan sunbae adalah biasku. Boleh minta tanda tangan?" Jungyeon menyodorkan album seven terbaru BTS dari tas selempangnya.

Jimin tak bisa menolak. Bagaimana pun Jungyeon adalah seorang Army dan Jimin harus menurutinya karna hanya Jungyeon lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya.

Tanda tangan sudah menghias lembaran album itu. Jimin mengembalikannya.

"Cha, sudah. Apalagi yang kau inginkan?" Jimin menawarkan diri.

"Memang nya boleh lagi?" Jungyeon berbinar.

Jimin terdiam, tiba tiba ia sangat merindukan Taehyung. Mereka terasa sedikit mirip kelakuannya.

"Uhm, selca. Bolehkah?" Jungyeon berujar ragu.

Jimin mengecek keadaan sekitar. Kosong. Tak ada siapapun selain mereka berdua.

"Apa cafe ini selalu se sepi ini?" Tanya Jimin.

"Ani, biasanya sangat ramai. Cafe ini milik sepupuku. Aku menyewa nya hari ini." Jelas jungyeon.

Ah sekarang Jimin mengerti, mengapa Jungyeon tak memakai penyamaran apapun sejak tadi.

Jimin pun melepas jaket dan topinya. Kemeja putih agak oversize membalut tubuh atletis Jimin. Tampan. Sangat Tampan.

Sejenak Jungyeon ingin pingsan saat itu juga. Tapi tidak, ia harus kuat. Ia juga idol saat ini.

Tahan, ya. Tahan jungyeon.

Entah kebetulan atau apa, Jungyeon juga memakai blouse putih senada dengan Jimin di balik mantel bulunya ternyata.

Memekik senang dalam hati. Ketika Jimin mengarahnya smartphone ungu mudanya untuk memotret mereka berdua.

Tahan ya, jangan mimisan yeonie yaa.

Ckreek

.
.
.
.
.
.

Sesampainya di dorm Jungyeon langsung berlari masuk kamar dan memandangi hasil selcanya dengan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya di dorm Jungyeon langsung berlari masuk kamar dan memandangi hasil selcanya dengan Jimin. Mengeditnya, menambahkan sticker kucing yang lucu. Ugh, mimpi apa jungyeon kemarin malam?.

"Beruntung banget ya dia, Jimin sangat mencintainya hingga rela terlibat skandal dengan ku" gumam Jungyeon.

"Kau ngomong apa tadi?"

Dan jungyeon panik setengah mati.

'Bundaa, aku harus ngomong apa??' Jungyeon panik sampai mau mati rasanya.

.
.
.

Tbc.

Maaf adegan jungyeon nya banyak. Besok baru banyak Tae nya yaa~

Komen dan vote dulu makannya.
Pai pai..

I am Not Uke  Vkook Vmin  NC 21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang