いち Ichi

9 2 0
                                    

"Jangan itu dong, ganti yang lain aja"

"Ga bisa Put. Ide Naya udah brilian banget"

"Iya secara lo kan selalu nolep ke cowo-cowo"

"Nah iya bener tuh"

Itulah beberapa percakapan dari teman-teman Putri. Jadi Putri dapat dare oleh teman-temannya karena mereka sebelumnya main Truth Or Dare dan yang dapet dare secara berurutan adalah Putri, jadi mau tak mau Putri harus melakukannya.

Awalnya Gracia beri dare berupa makan mie seblak hot jeletot tapi itu terlalu mudah apalagi Putri kuat dengan makanan berbau pedas. Lalu, Naya mendapatkan ide. Karena selama ini Putri selalu nolep alias tidak peduli pada laki-laki baik itu adik kelas ataupun kakak kelas.

Karena menurutnya, laki-laki itu menyebalkan dan cuek makanya ia suka tidak peduli pada laki-laki. Tidak terkecuali.

"Ganti ya.. Aku janji apapun darenya bakal aku lakuin kecuali dare dari Naya" kata Putri dengan memasang wajah memelas kepada temannya agar dare dari Naya bisa dibatalkan.

"Sekalinya ga bisa tetep ga bisa" balas Naya diikuti oleh Gracia dan Hellya yang mengangguk sependapat dengan Naya.

Putri menghela nafas pelan. Yang akhirnya..

"Ya udah dare dari kalian bakal aku lakuin" dengan pasrah dan entah akan bagaimana nasibnya ke depan.

Wajah cerah dari ketiganya langsung berbinar-binar.
"Serius put? Lo mau?" Tanya Hellya dengan dua kali anggukan oleh Putri, Gracia langsung terpintas sebuah ide.

"Gue tau cowo buat dare lo,put"

"Siapa? Siapa?" Jawab antusias Naya dan Hellya berbarengan. Berbeda halnya dengan Putri, ia sudah sangat sangat pasrah kepada temannya jika menyangkut cowo.

"Adalah, paling bentar lagi juga dateng"
"Mau ga kalo kita nunggunya di lobby aja?" Sambung Gracia.

"Lha kenapa harus di lobby? Kenapa ga disini aja?" Tanya Putri yang mulai panik dengan ide aneh Gracia.

"Biar gampang carinya"

"Ayo"

🌱🌱🌱

"Udah bell masuk nih. Ayo ke kelas" ajak Putri

"Bentar put. Gue yakin dia bentar lagi dateng ko" balas Gracia

"Tapi ..." belum juga Putri menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Gracia memberitahu jika laki-laki tersebut sudah datang.

"Noh udah dateng tuh" kata Gracia

Aduh mampus nih gue -batin Putri

"Nah karna udah ada, sekarang gue ada ide" kata Hellya

"Lo minta nomer wa-nya" sambungnya

"Apa?! Ga. Kenal aja ngga masa langsung minta nomer wa sih" balas Putri yang tidak terima.

"Lakuin aja Put. Lagian ini juga demi kebaikan lo juga. Iya ga?"

"Iya"

"Bener tuh"

Akhirnya setelah beberapa kali bujukan dari sang teman-temannya, Putri melakukan dare juga.

Naya, Gracia dan Hellya bersembunyi dibalik tembok dekat ruang piket sedangkan Putri melakukan dare yang tak jauh dari ruang piket.

Putri menepuk bahu cowo yang ada di depannya. Cowo tersebut berbalik dan mereka saling menatap satu dengan yang lainnya.

"Maaf boleh minta tolong?" Kata Putri dengan hati-hati.

Cowo di depannya terlihat bigung, lalu

"Tolong apa?" Jawabnya.

"Saya dapet dare dari teman saya. Darenya itu minta nomer wa kamu, apa boleh?" Habislah sudah image Putri setelah mengatakan kalimat itu. Seakan akan dinding pertahanannya ambruk di rusak oleh angin topan yang sangat kencang.

"Boleh" Cowo tersebut lalu menyebutkan beberapa nomer pada Putri. Dan Putripun segera menyimpan nomernya di handphone miliknya.

"Makasih. Maaf sudah ganggu" pamit Putri yang diangguk oleh cowo di depannya.

Lalu, Putri menghampiri teman-temannya yang bersembunyi.

"Gimana dapet ga?" Tanya Hellya

"Ya pasti dapetlah" Jawab Gracia

Putri menganggukkan kepalanya saja. Terlihat wajah senang dari teman-temannya. Kemudian, merekapun pergi menuju kelas mereka secara bersama-sama mengingat bell sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.

🌱🌱🌱

Disisi lain.

Kayanya gue pernah liat deh tuh cewe. Tapi dimana ya

"Oi ngelamunin siapa sih pagi-pagi gini" Jo merangkul tanganya dipundak Indra.

"Tadi gue ketemu sama cewe. Dan gue rasa kita udah pernah ketemu sebelumnya" ucap Indra.

"Mungkin lo salah liat kali" jawab Akbar dengan asal.

"Ga mungkin. Gue inget waktu itu gue nolongin dia yang lagi pingsan" bantah Indra.

"Atau.. Kembarannya kali" Jo kembali menyaut bagaikan kicauan burung yang menyambut pagi hari.

"Bisa jadi tuh yang dibilang Jo" kata Akbar yang menyetujui ucapan Jo.

"Bisa jadi sih"

Namun, tiba-tiba murid-murid seisi kelas berhamburan duduk di bangku mereka masing-masing karena guru di pelajaran pertama akan dimulai.

Sementara itu, Dikelas XI Mipa 1 alias kelas Putri dkk seisi kelas bersorak ria karena walikelas mereka berhalangan hadir. Ada yang berjoget ria di atas meja, ada yang nyanyi-nyanyi tidak jelas, ada yang sibuk dengan buku pelajaran, ada yang main handphone, ada yang biasa saja dan masih banyak ada yang lainnya.

Karena di jam pertama kosong alias jamkos, maka tak ada orang yang tidak mau melewatkan moment pergi ke kantin. Tidak memandang jam bahkan tidak memandang perut mereka yang sudah terisi makanan, yang terpenting adalah kantin. Karena kantin adalah tempat yang sangat cocok untuk menghabiskan waktu di jamkos seperti ini. Apalagi jika sampai pulang.

"Kantin kuy" ajak Gracia.

"Kuy" jawab Naya dan Hellya berbarengan.

"Gue di kelas aja deh" balas Putri sembari tersenyum.

"Ga solid nih Putri" jawab Naya dengan nada kekecewaan yang dibuat-buat.

"Bukan gitu. Takut aja kalo ada tugas dadakan gimana"

"Yaelah masih hari pertama sekolah ini ngapain harus mikirin tugas sih"

"Udah ayo" Gracia menarik tangan Putri dengan paksa agar ia ikut ke kantin.

Akhirnya, mereka tiba juga di kantin. Terlihat dari wajah Putri yang tak tenang berbeda dengan ketiga temannya yang tampak senang bahkan bahagia bisa dikantin disaat pelajaran tengah berlangsung.

"Eh.. Eh.. Liat! Itu kan cowo yang kita kasih dare ke Putri" ujar Gracia dengan tatapan wajah pada sang objek. Diikuti oleh ketiganya.

"Oh iya bener" balas Hellya setelah melihat sang objek.

"Ganteng juga ternyata" sambungnya.

"Hati-hati dia itu orangnya ga mudah untuk di dapetin" kata Gracia dengan serius.

"Alah.. Tau dari mana lo" Kini Naya yang bersaut.

"Gue denger dari orang-orang sih. Tapi apa salahnya coba kalo kita percaya sama ucapan mereka" Jawab Gracia dengan santai.

"Eh bego! Lo boleh aja percaya sama orang tapi harus jeli juga kali informasinya" Ucap Naya.

"Gue ga bego ya!" Balas Gracia yang tak mau kalah.

"Ko malah debat sih. Ga malu apa diliat sama orang?" Rerai Putri.

"Gak!!" Jawab berbarengan.

Sementara itu, Hellya hanya menyaksikannya dalam diam. Bagaikan melihat sinetron tv secara live.

🍁🍁🍁

Tunggu kelanjutannya yaa😉

My Future TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang