ろく Roku

7 0 0
                                    

"Putri!"

Panggilan seseorang yang entah dari mana sumber suaranya membuat Putri mencari-cari orang tersebut. Ketemu! Ternyata orang yang tak lama ia bertemu, siapa lagi jika bukan Indra. Tunggu.. Tunggu.. Tapi bagaimana dia tau nama Putri? Padahal mereka belum pernah berkenalan, lewat whatsapp pun Putri belum sempat berkenalan.

Lalu dari mana ia mengetahuinya? Apa jangan-jangan dari temannya? Mungkin saja.

"Put! Lo dipanggil tuh, ko malah begong sih" ujar Hellya yang disebelah Putri sembari menepuk pundaknya.

Putri terdasar dari lamunannya,
"Hah? Kenapa Hel?"

"Ck, itu lo dipanggil!"

"Oh! Gue samperin jangan ya?" Tanya Putri sambil melirik Hellya.

"Ya samperinlah Put"

"Tapi.. Orang itu yang dulu jadi target game TOD" balas Putri.

"Kali ini lo lupain aja dulu masalah itu, siapa tau dia gak lagi bahas yang masalah game" jawab Hellya.

"Tapi lo juga harus ikut yaa"

"Yaudah ayo"

Lalu mereka pun berjalan menghampiri meja Indra dkk. Walau rasanya campur aduk dan pikirannya tak henti-henti mengingat kejadian ia meminta nomer wa, sangat bodoh rasanya jika dipikir kembali.

"Ada apa ya?"

"Lo lagi cari meja kosong kan?" Tanyanya.

bagaimana ia mengetahuinya? batin Putri.

"Udah gak usah heran gitu gue tau dari mananya. Lo bisa duduk disini, lagian juga kita udah selesai makannya" lanjutnya.

Sementara itu, ketiga temannya yang sedang makan mendadak terhenti akibat mendengar perkataan Indra.

"Dra, gue gak salah dengerkan yang lo bilang tadi?" Sahut Joseph dengan cepat.

"Kenapa?" Tanya Indra dengan dingin.

"Liat dong! Kita masih makan lo asal ngomong gitu aja" sahut Joseph tak terima.

"Iya betul tuh yang dibilang Jo" ujar Ilham yang ikut-ikutan.

"Lo pada lama selesai makannya. Buruan ambil tuh mangkok sama gelasnya kasian Putri sama temennya pada mau makan juga" balas Indra dengan kata-kata yang mengancam.

Sedangkan Putri dan Hellya hanya bisa menyimak pembicaraan dari mereka yang sepertinya akan perang adu mulut. Lalu ketiga teman Indra mengambil mangkok dan gelas mereka masing-masing dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Setelahnya pun mereka beranjak pergi. Putri dan Hellya kemudian duduk menempati meja bekas Indra dkk.

"Hellya, lo ngerasa heran gak sih sama cowo tadi?" Ujar Putri sebagai pembuka setelah mereka saling diam dengan pikiran mereka masing-masing.

"Heran kenapa Put?" Jawab Hellya sembari mengerutkan kedua alisnya.

"Cowo itu kan belum pernah kenalan ke gue begitupun sebaliknya. Tapi ko dia tau nama gue ya? Apalagi tadi manggil gue gitu"

"Positive thinking aja kali Put, siapa tau dari temennya atau emang sebelumnya udah kenal"

"Mungkin bisa jadi" jawab Putri yang tak mau ambil pusing lagi.

Tak lama, Naya dan Gracia datang sembari membawa pesanan mereka. Lalu saling nenyantap makanan masing-masing tanpa ada obrolan dan Naya serta Gracia tidak mengetahui masalah yang sebelumnya sempat terjadi.

🌱🌱🌱

Setelah itu, mereka kembali ke habitatnya yaitu ruang kelas. Dan pelajarannya pun berganti dengan seiring waktunya berjalan. Pelajaran setelah jam istirahat tidaklah terlalu sulit karena saat ini jam pelajaran bahasa Indonesia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Future TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang