Selamat membaca 🖤"Kalian salah paham"
Beberapa pasang mata masih menatap Dava dengan raut tak percaya, namun ekspresi datar dari Dava membuat orang orang di sekeliling nya hanya diam tanpa berani bertanya lebih lanjut. Karna yang mereka tahu, Dava akan menjelaskan dengan sendirinya.
"Yaudah jelasin"
Justin langsung menyahut ketika melihat suasana makin hening"Jadi, tadi itu si Ara,,,"
Kring...
Kring...
Kring...Bunyi bel tanda masuk membuat Dava sedikit menghela napas lega, akhirnya Dewi Fortuna berpihak padanya kali ini. Bukan maksud dirinya ingin lari dari situasi ini, hanya saja suasana saat ini sangat canggung. Dan Dava membenci suasana canggung.
Orang orang yang sudah menunggu penjelasan si ketua osis berseru kecewa, pasalnya mereka sudah sangat penasaran dengan apa yang terjadi antara ketua dan wakil mereka itu.
Apa mereka cinlok?
Bisa saja kan ?"Utang penjelasan Lo" Wilda melihat kejora sekilas sebelum berdiri dari duduknya hendak keluar.
Kejora yang di tatap seperti itu oleh sahabatnya hanya bisa mengangguk.
Kejora yakin sahabatnya akan mengerti setelah dirinya menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, karna sahabatnya tipe orang yang pengertian.Dava bangkit dari duduknya berjalan kearah Justin yang masih menatap nya dengan lekat. Dava menepuk pundak Justin lalu tersenyum. Seakan paham dengan perilaku Dava Justin langsung bangkit mengikuti temannya itu.
Setidaknya mereka harus menunggu beberapa jam lagi supaya bisa mendengarkan penjelasan dari Dava dan kejora.
Kejora ikut bangkit bersama Adeeva, Amanda dan Audrey. Mereka berjalan beriringan menuju kelas untuk melaksanakan tugas sebagai pengurus OSIS.
Hening,
Tak ada satu kata pun yang keluar dari bibir kejora, dan karena kejora diam membuat kedua sahabatnya itu ikut diam. Mereka percaya dengan kejora, itu sebabnya mereka tidak menuntut penjelasan lebih.
***
Jam istirahat tiba, membuat ratusan siswa berlarian menuju kantin, karna letak ruang OSIS tepat di depan kantin membuat langkah mereka sedikit terganggu. Banyaknya siswa yang sedang kelaparan membuat Dava menyunggingkan senyum.
Dava, Justin dan Saga berjalan beriringan hendak menuju ruang OSIS, tiba tiba langkah mereka terhenti kala mendengar suara cempreng yang tak tahu asalnya darimana.
"Kak Dava tunggu! Kak Dava "
Karena suara yang setengah berteriak itu membuat tiga sekawan kompak menoleh kearah sumber suara,Terlihat seorang gadis dengan rambut keriting, memakai kaca mata bulat dengan satu box kecil di tangan nya terlihat berlari kearah mereka.
Dava memandang kedua sahabatnya bergantian, pasalnya dia sama sekali tidak mengenal gadis yang memanggil namanya itu
Dengan nafas yang sedikit ngos ngosan gadis itu menjulurkan tangannya hendak memberikan box kecil yang sedari tadi ia pegang.
Dava mengerutkan kening tak mengerti
"Ini buat kakak, tolong di terima ya kak" dengan senyum yang di buat semanis mungkin gadis tu menatap Dava penuh damba.
Ya, bertambah lagi fans DavaMelihat bagaimana perjuangan gadis itu membuat Dava tak tega jika harus menolak pemberiannya, dengan wajah datar Dava menerima hadiah dari gadis di depannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Dream
Fiksi RemajaMimpi buruk? Berawal dari dua remaja yang saling menyayangi namun pada akhirnya perpisahan membuat mereka saling membenci. Berawal dari mimpi yang begitu indah untuk di ingat, kini berubah menjadi mimpi buruk yang begitu menakutkan.