6. Awas kejeduttt

2 0 0
                                    

–Aku suka menatapmu namun saat kau menatapku rasanya aku ingin menghilang.

       ***

Keyla membuka pintu mobil lalu keluar. Hari ini Keyla sekolah Menggunakan mobil Lamborghini aventador milik kakeknya dulu.

Keyla berdiri didepan bumper mobilnya sambil menyender. Menghela nafas kecewa saat melihat gerbang sekolah sudah tertutup rapat. Keyla melihat arlojo ditangannya yang menunjukkan pukul 07.40

Apa manjat ya? Batinnya bertanya.

Keyla menoleh kanan kiri untuk melihat keadaan "Sepi" Gumannya pelan. Keyla berbalik melihat mobil yang berada dibelakang tubuhnya "Tapi mobil gue gimana" Pikirannya terus berkecamuk.

"Kalo gue manjat ada yang nyuri mobil gue enggak ya" Keyla menjadi panik sendiri "Nanti kalo mobilnya ilang gimana? kan mahalll" Ujarnya semakin menunduk lesu.

Keyla mendonga "Masa bodok lah ntar kalo gue udah masuk baru gue pikirin, gimana biar mobil gue juga bisa masuk"

Keyla sedikit menyisingkan roknya, untuhlah dia selalu memakai dalaman. Keyla mulai memanjat pagar saat sudah berada diatas Keyla kembali melihat kearah mobil "Ilangg gak yaa??" Ucap Keyla khawatin. "Nggak bakal ilang lah gue kan cuma bentar" Tambahnya. Lalu loncat dari atas pagar.

Keyla berhasil masuk kedalam halaman sekolah tapi tidak dengan mobilnya. Mobil itu harus terparkir didepan gerbang sekolah membuatnya harus berkali-kali membuang pikiran negatif dirinya.

Keyla berjalan mengendap-endap dilorong sekolah sambil beberapa kali mengecek situasi. Untuhlah keadaan lorong sekolah sangat sepi jadi dirinya aman. Keyla sudah berhasil berjalan sampai kelas 11 IPA 5 mungkin sebentar lagi dia akan sampai dikelas IPA 7.

"Ekhem... Kenapa telat?" Pertanyaan tersebut berhasil membuat langkah Keyla berhenti. Wajahnya mendadak menjadi pucat pasi. Keyla memejamkan matanya sambil meremas kuat rok abu-abunya.

"Saya ulangi lagi, kenapa telat?"

        ***

Devino sedang berdiri ditangga pembatas. Kelasnya sedang jamkos jadi Devino memilih pergi ke rooftop untuk mencari ketanangan, jika dia dikelas, Ara akan selalu mengusik ketenengannya. Saat Devino sedang menuruni tangga untuk kembali ke kelas dari lantai tiga sekolahnya, Devino melihat Keyla yang sedang uring-uringan didepan gerbang.

Devino terus memperhatikan gerak-gerik Keyla dari kejauhan. Dari mulai Keyla yang nampak kebingungan sampai Keyla memanjat pagar semuanya terekam jelas dipenglihatan Devino. Diam-diam Devino cepat-cepat menuruni anak tangga untuk mengikuti Keyla dari belakang. Terlintas ide jahil dalam otaknya untuk mengerjai gadis itu.

"Ekhem" Devino berdahem "kenapa telat?" Tanya Devino membuat pergerakan cewek itu berhenti.

Karna tidak ada jawaban Devino kembali bertanya. Suaranya sengaja ditegas-tegaskan agar mirip dengan suara guru "Saya ulangi lagi, kenapa telat?"

Keyla berbalik sambil meremas kuat rok abu-abunya. Perlahan cewek itu membuka matanya. Keyla tersentak kaget. "Devino?" Cicitnya pelan. Melihat Devino yang disitu, Keyla justru semakin panik. Mengingat kejadian semalam membuatnya jadi grogi saat bertemu Devino.

Keyla berbalik cepat-cepat. Tanpa melihat dengan benar, Keyla melangkah terburu-buru. Membuatnya tidak sadar jika didepannya adalah dinding. "Aww" Ringis Keyla mengusap pelan keningnya. Bukanya melihat Keyla justru kembali berjalan.

"Awas kejee..." Ucapan Devino terpotong saat Keyla kembali terjedut untuk kedua kalinya dan kehilangan keseimbangan. Devino segera menahan pinggang ramping gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang