Choi Jongho

833 96 0
                                    

Jongho hanya menatap pemuda yang saat ini duduk di depannya. Ia tidak percaya apa yang dilakukan member lain padanya. Mereka memaksa San dan Jongho masuk ke kamarnya, dan menguncinya, dan tidak membiarkan keduanya keluar sampai mereka berdua mau bicara.

"Keluarkan kami!" Teriak Jongho.

"Tidak. Kami sudah bilang, kami tidak akan membiarkan kalian keluar kecuali masalah kalian selesai!" Teriak Mingi dari luar.

Jongho mengerang.

"Kenapa kau?" Tanya San setelah mendengar erangan Jongho.

"Bukan urusanmu!" Bentak Jongho.

"Masalahmu apa sih?!"

Pintu terbuka dan menampilkan Hongjoong.

"Bisa berhenti bertengkar tidak? Setidaknya cobalah untuk berbicara baik-baik. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi di antara kalian berdua, tapi bisa kalian selesaikan kan? Kami muak dan lelah dengan kalian yang selalu saling mengganggu satu sama lain. Kami lelah dengan kalian yang selalu bertengkar." Setelah berkata begitu Hongjoong menghela napas. "Kami perhatikan kalian tidak sedekat dulu, dan kami hanya ingin kalian berhenti bertengkar dan kembali menjadi dekat. Bisa kalian lakukan itu untuk kami?"

"Tidak," tegas Jongho.

"Tidak mungkin," tegas San.

Hongjoong menghela napas frustrasi.

"Aku tidak mengerti kenapa kalian tiba-tiba saling membenci!"

"Kau tidak akan mengerti," gumam Jongho.

"Kurasa tidak. Yah, kami tidak akan mengeluarkan kalian sampai kalian menyelesaikannya, jadi... bicarakan!" Seru Hongjoong lalu membanting pintu hingga tertutup, dan menguncinya lagi.

Jongho menghela napas saat mengusap rambutnya. Melirik San.

"Apa?" Ketus San.

Jongho tidak menjawab, hanya terus menatapnya.

"Apa sih?!" Bentak San.

"Tidak kenapa-kenapa." Jongho cepat-cepat membuang muka.

Ketika San juga memalingkan muka, Jongho menatap pemuda itu sekali lagi. Ia tidak bisa menahannya bahwa ia mengaguminya. Dari rambut hitamnya dengan garis-garis merah, hingga dimple-nya yang menggemaskan. Sejujurnya, ia tidak pernah memiliki masalah dengan San. Ia tidak pernah ingin membencinya. Justru sebaliknya.

Ia jatuh cinta pada San.

Tapi ini masalahnya, ia takut jika mengungkapkan perasaan pada San, San mungkin akan menertawakannya, dan menghakiminya karena pemuda itu tidak memiliki perasaan yang sama. Ia berusaha keras untuk menyingkirkan perasaannya, tapi tidak berhasil.

Ia tidak tahu bahwa San merasakan hal yang persis sama.

Sementara itu, sepasang pemuda itu menolak untuk mengatakan apapun satu sama lain yang membuat keduanya duduk di kamar, dalam keheningan total.

"Mau main Truth or Dare?" Tanya Jongho.

"Boleh," jawab San. "Truth or Dare?" Tanyanya.

"Truth."

"Kenapa kau membenciku?"

"Dare."

"Katakan kenapa kau—" Jongho segera menginterupsi San dengan menempelkan bibirnya ke bibir San.

Mata San melebar. Jongho segera melepas sentuhan.

"Aku tidak membencimu. Hanya berusaha melenyapkan perasaanku untukmu. Aku mencintaimu San..."

"..."

"Tapi aku tahu kau tidak memiliki perasaan yang sama."

San menyentuh pipi Jongho dan membuat Jongho menatapnya. San memandangnya lalu menciumnya dengan lembut. Jongho menutup matanya dan menciumnya lagi lalu San melepas sentuhan sejenak untuk mengatakan,

"Aku juga."

Jongho tersenyum lalu menarik San ke dalam ciuman penuh kasih sekali lagi. Namun, ciuman mulai memanas. Ketika keduanya sedang melakukan sesi make up, San punya ide.

Ia melepaskan diri lagi.

"Truth or Dare?" Tanyanya.

"Truth."

"Mau bercinta denganku?"

Jongho menatap San seakan ia memiliki dua kepala.

"Apa?"

"Mau bercinta denganku?" Tanya San lagi.

"Yakin?"

"Iya."

"Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman."

"Aku yakin, tapi bisakah kita melakukannya dengan perlahan?"

Jongho tersenyum.

"Tentu Sannie."

Bibir keduanya terhubung kembali lalu mereka bangkit. Jongho melepas kemejanya, dan melemparkannya ke samping lalu melepas pakaian San. Jongho memeluk San lalu menciumnya lagi, kemudian segera menggerakkan bibirnya ke leher San, membuatnya mengerang.

Jongho berbisik,

"Melompatlah."

San melompat dan melingkarkan kakinya di pinggang Jongho dan Jongho terus menciumnya. Tak lama, keduanya berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi tubuh telanjang mereka. San menatap Jongho.

"Aku mencintaimu, Jongho."

"Aku juga mencintaimu San." Setelah berkata begitu Jongho membungkuk untuk mencium San lagi.

Ketika berciuman, keduanya mendengar ketukan di pintu.

"Jadi, kuanggap kalian berdua berbaikan berdasarkan apa yang kami dengar dari luar," ujar Hongjoong.

"Er... dengar apa?"

"Yeah... kalian berdua saling bercumbu. Jangan kira kami tidak bisa mendengarnya," jawab Seonghwa.

"Jongho, faster." Mingi meledek San yang wajahnya memerah padam.

"Muah muah..." Yunho mengeluarkan suara ciuman dengan mulutnya.

"Oh, yes daddy, yes," ujar Wooyoung.

"Shit, harder."

Wajah Jongho juga memerah ketika member lain terus meledek keduanya.

"Berisik!" Seru Jongho ketika mengambil bantal dan menutupi wajahnya, membuat yang lain tertawa seakan bisa melihat yang dilakukan Jongho.

"Pergi kalian!" Teriak San.

"Oke, oke. Kami akan pergi."

"Faster!" Ledek Yeosang saat mereka semua mulai berjalan menjauh sambil tertawa.

"Aku benci mereka," ujar San.

"Sama."

Goblok Yunho sial ngakak aku :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Goblok Yunho sial ngakak aku :(

PRIMROSE 🌹 bottom!San [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang