A T E E Z [⚠mpreg]

1.1K 71 1
                                    

"San, itu memar?"

Teman satu grupnya, Wooyoung, bertanya padanya, melihat memar ungu muda di tulang pipinya.

Memar itu tertutup riasan, tapi tidak tertutupi dengan baik. Wooyoung melihat bekas samar di pipi San karena itu. Dia orang pertama yang menyadarinya.

Mendengar pertanyaan ini yang dilontarkan oleh Wooyoung, menarik perhatian dari member lainnya ke San. Mata mereka mengarah ke pipi San tempat Wooyoung memandang. Benar saja, mereka berenam melihat memar ungu.

"Iya, ini memar, tapi aku tidak apa-apa," San tersenyum kecil, "aku tidak sengaja menabrak dinding. Menyebabkan pipiku begini."

Yeosang menghela napas. "San, kurasa menabrak dinding tidak akan meninggalkan memar. Memar sebesar itu disebabkan orang. Apa ada yang memukulmu?"

Tidak ada tanggapan yang diberikan oleh San.

"Apakah oleh Woohyun?" tanya Hongjoong.

"Tidak, Woohyun tidak memukulku. Dia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Dia pacarku. Ia mencintaiku. Aku juga mencintainya," jelas San, "kami baik-baik saja. Semuanya baik-baik saja." Dia mencoba meyakinkan mereka.

Tapi mereka tidak yakin dengan apa yang dikatakan San.

San mungkin mengatakan semuanya berjalan baik antara dia dan Woohyun, tapi ia berbohong untuk menutupi kebenarannya.

Dia disiksa. Dianiaya dan diperlakukan dengan buruk oleh Woohyun. Dia banyak disiksa secara fisik olehnya.

Woohyun sangat menuntut dan mengontrol San. Dia selalu meminta San membuatkannya makanan.

Dia tahu San adalah seorang idol, dan tahu San kelelahan. Namun, ketika San pulang dengan kelelahan seperti itu, dan bisa pingsan kapan saja, Woohyun tetap selalu memintanya utnuk memasak untuknya.

San suatu kali bertanya kepadanya mengapa dia tidak makan saja tanpa San, dengan memakan sisa makanan di lemari es mereka. Woohyun menjawab bahwa dia tidak menikmati makanan sisa di kulkas. Dia menginginkan makanan buatan rumah, yang dibuat oleh San secara alami. Menanggapi hal itu, San menjelaskan bahwa ia lelah. Membuat San dipukul olehnya.

"Kau tidak mau mendengarkanku?" tanya Woohyun.

San menatapnya dengan ketakutan. Woohyun benci ketika San tidak mendengarkannya atau menolak melakukan apa yang diperintahkan. Kalau San tidak mau mendengarkan, maka dia akan dipukuli.

"T-tidak. Tadi kubilang, aku akan menyiapkan makananmu lalu mandi."

"Bagus. Sekarang cepat masak sana."

San mengangguk, bergegas ke dapur.

"Jangan membakar apapun atau membuat kekacauan seperti terakhir kali! Lakukan dengan benar! Dasar bodoh."

San memastikan dia membuatkan makanan untuk Woohyun tanpa penolakan dan tanpa mengajukan pertanyaan apapun meski sangat lelah dari hari-harinya.

Woohyun tidak hanya meminta dimasakkan. Dia juga menuntut San untuk berhenti pulang pada larut malam, dia muak dengan pacarnya yang kembali ke rumah hampir pukul dua belas malam atau dini hari keesokan harinya. Ia memaksa San untuk kembali lebih awal dari waktu biasanya.

Member lain tidak banyak melihat San di luar ruangan latihan dan luar acara performance. San sudah tidak lagi menghabiskan waktu bersama mereka. Ia terputus dari ATEEZ oleh Woohyun. Pria itu mengizinkan San untuk menemui member grupnya untuk latihan, tapi hanya untuk latihan dan performance. Itu saja.

Woohyun melarang San pergi jalan-jalan bersama membernya. Ia tidak suka kekasihnya menghabiskan banyak waktu dengan orang lain selain dirinya. Ia adalah satu-satunya orang yang boleh menghabiskan waktu bersama San. Ia menyita ponsel San, membuat San sulit untuk membalas chat teman-temannya, mereka yang bertanya apa San baik-baik saja, apa San ingin ikut jalan-jalan, dan kenapa San tidak pernah mau ikut.

PRIMROSE 🌹 bottom!San [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang