"San."
"San."
"San."
"Sweety."
"Apa, Yunho?" San bergumam di bantalnya.
"Sudah waktunya bangun."
"Untuk apa? Kukira kita punya hari libur. Aku akan tidur." San masih bergumam karena baru setengah sadar.
"Kau tidak ingat?"
"Tidak?"
"Hari ini kau akan menanggalkan gigi bungsumu."
Saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Yunho, San segera membuka matanya.
"Tidak tidak tidak tidak." Ia menutupi tubuh dengan selimut. Dengan lembut memeluk Shiber ketika mencoba untuk tetap bersembunyi. Yunho menghela napas ketika mencoba melepas selimut kekasihnya. Namun San menggenggam erat selimutnya.
"Sayang..."
San mendengus.
"Manisku?" Yunho dengan lembut mengangkat selimut untuk melihat San memeluk Shiber ketika air mata mulai mengalir di pipi San.
"Kau kenapa?" Yunho duduk di samping San.
"I-ini mungkin terdengar bodoh, tapi aku takut."
"Kenapa?"
"Bagaimana kalau rasanya sakit?"
"Sayang, mereka akan membiusmu. Kau tidak akan merasakan apapun."
"Oh! Tapi itu kan yang menyebabkan orang bertindak gila setelahnya?"
Yunho terkekeh.
"Ya, tapi tidak semua orang seperti itu. reaksi setiap orang berbeda-beda."
"Jadi, aku tidak akan bertindak gila setelahnya?"
"Mungkin iya mungkin tidak. Sekarang, ayo pergi. Kau tidak ingin terlambat kan." Yunho bangkit dari tempat tidur, dan menarik San.
"Tidak mau..." San merengek ketika hendak memasuki ruangan dimana ia akan ditangani.
"Sayang, aku akan berada di sini ketika kau keluar. Aku akan menjagamu dengan baik sampai kau baikan, oke?"
"Janji?"
"Tentu." Yunho tersenyum lalu dengan lembut mengecup bibir San.
San tersenyum lalu masuk ke dalam.
"Hei manis." Yunho menyapa San yang menempelkan bungkus es ke pipinya.
"Hai..." San terkekeh. "Tahu tidak, kau terlihat familiar. Seperti pacarku. Kau kenal dia tidak?"
Yunho terkekeh mendengar pertanyaan San.
"San, aku pacarmu."
"Oh, pantas saja seperti kenal!"
Yunho tersenyum ketika menggelengkan kepala.
"Oke, selesai. Pastikan ia makan makanan yang menenangkan seperti sup, es krim, dan lain-lain. Juga pastikan ia banyak istirahat."
Yunho mengangguk lalu membantu San berdiri. Memapahnya, karena San kesulitan berjalan.
"Kakiku terasa seperti jelly!" San tertawa pelan dan Yunho melakukan hal yang sama ketika keduanya keluar dari ruangan dan berjalan menuju mobil.
"Lapar!" Keluh San ketika mereka berada di perjalanan kembali ke dorm.
"Well, aku akan memasak sup."
"Aku tidak mau sup! Aku mau nachos!"
"San, kau tidak bisa memakan itu. Kau harus makan sesuatu semacam sup, dan es krim."
"Tapi aku mau nachos!" Rengek San dengan mata berkaca-kaca.
"Sayang, kau harus mengerti bahwa kau tidak bisa memakannya karena nanti rasanya sakit. Makanya kau harus makan sup, oke?"
"Ya sudah es krim saja ya?" Tiba-tiba San jadi bersemangat.
"Tentu."
"Yes!"
Begitu kembali ke dorm, Yunho membantu San keluar dari mobil ketika pintu dorm terbuka dan yang lainnya keluar.
"Bagaimana hasilnya?" Tanya Mingi.
"Menakjubkan!" Seru San yang sempoyongan. "AHHH!" Tiba-tiba ia menjerit, membuat yang lainnya terlonjak kaget.
"Kau kenapa?" Tanya Yunho cemas.
"Itu kan ATEEZ! Para performer yang luar biasa itu!"
Mereka terbahak dengan seruan San.
"San, kau juga bagian dari ATEEZ," ujar Seonghwa di sela-sela tawanya.
San terkesiap.
"Aku?"
Semua member ATEEZ mati karena tertawa.
Bener aja abis dicabut gigi dia jadi gila seperti yg dia takutkan ._.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIMROSE 🌹 bottom!San [⏯]
Fanficbottom!San / San centric Buku terjemahan ©2018, -halahala_