"SERIUSAN LEE JENO" Pekikkan suara laki-laki yang berstatus sahabat Jeno kaget karena tiba-tiba sahabat nya yang dingin dan tidak tersentuh sama perempuan itu menanyakan tentang Pratama Pramuka kemarin, Jaemin tau dia, karena dulu waktu masa orientasi siswa dia sempat satu kelompok dengan Park Siyeon, si ranking pararel satu angkatan yang dua tahun terakhir ini tidak pernah lengser jabatan.
"Berisik bodoh Jaem, malu-maluin aja Lo" Saut Jeno pelan karena malu mereka menjadi pusat perhatian sekolah, Jeno langsung minta maaf karena sudah membuat mereka kebisingan.
"Tapi serius dah, seorang Lee Jeno yang katanya di gosipin jadi seme gw ini beneran lagi naksir sama cewek?" Tanya Jaemin lagi karena masih tidak percaya
"Menjijikkan Jaem, lagian gw cuma nanya dia siapa" elak Jeno dengan pipi dan telinga yang sudah merah memanas
"Lah kalau cuma nanya kenapa itu pipi sama telinga jadi merah merah gitu?, Kaya babi" ledek Jaemin yang sehabis itu langsung lari karena takut Jeno marah.
"NA JAEMIN BENER-BENER YAH LO, BERHENTI DISITU GAK LO?!!!" Sebenarnya itu tidak bisa di bilang pertanyaan karena itu sebuah pernyataan yang Jeno perintahkan secara mutlak untuk Jaemin, yang tentunya hanya di balas ledekan oleh Jaemin yang berhasil membuat Jeno tambah kesal.
Saat sedang lari Jeno tidak sengaja menabrak perempuan yang sedang membawa setumpuk buku yang Jeno ketahui buku tulis siswa. Jaemin yang ada di depan Jeno langsung melanjutkan larinya sambil tertawa puas.
"Maaf gw gak sengaja" kata Jeno meminta maaf sambil membantu orang yang dia tabrak dengan membereskan buku-buku yang tadi di bawa perempuan yang dia tabrak.
"E-eh Iya aduh gapapa, ini juga salah Yeon. Karena Yeon tadi jalannya nunduk. Duh maaf yah" jawab si lawan bicara Jeno sambil masih menunduk lalu mengangkat wajahnya yang tertutupi rambut hitam legam panjangnya. Karena menutupi penglihatannya dia segera membereskan dan mengusak rambutnya yang menutupi penglihatannya matanya.
Jeno langsung terpana karena ini perempuan yang dari kemarin Jeno cari-cari. Perempuan yang berhasil membuat seorang Lee Jeno laki-laki dingin tak tersentuh dengan perempuan menjadi penasaran dengan perempuan.
"Ah kenapa malah Lo yang minta maaf, k-kan itu s-salah gw" sial, Jeno menjadi gugup dan tidak bisa mengendalikan detak jantung nya yang sekarang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Bunda bahkan pipi dan telinga Jeno ikut memerah
"Yaudah, kita sama sama minta maaf aja. Tapi itu Yeon mau nanya boleh gak?" kata gadis itu sambil meminta izin ingin bertanya membuat Jeno gemas sendiri
"Boleh, mau tanya apa?" Tanya Jeno
"Itu, kamu lagi sakit yah?" Tanya perempuan yang tadi menyebutkan dirinya dengan nama Yeon yang membuat Jeno mengernyit bingung.
"Maksudnya Yeon gini, pipi sama telinga kamu memerah. Apa kamu lagi sakit?"
Sial, Jeno ketahuan. Pipi dan telinganya tambah memerah, dia benar-benar gugup sekarang. Mau jawab apa dia sekarang.
"Hngg, g-gimana? Hah?, Oh gw gapapa kok" jawab Jeno sambil melancarkan nada bicara dan intonasinya supaya tidak terdengar gugup.
"Oh, yaudah Yeon pergi dulu yah mau ke ruangan guru untuk memberikan buku-buku tugas kelas Yeon. Kamu bisa ke kelas sendiri kan?, Kalau gak bisa kamu bisa tunggu disini dulu nanti Yeon antar ke kelas" tanya dan tawaran perempuan itu dengan senyum manisnya.
"E-eh g-gw bisa ke kelas gw sendiri kok. Lo mau gw antar ke ruangan guru atau gak?. Ngomong-ngomong nama Lo siapa dan kelas berapa?" Jawab dan tanyaJeno sambil menunjukkan eye smile yang jarang dia tunjukkan.
"Oh, yaudah. Gak usah Yeon bisa ke ruangan guru sendiri kok, makasih tawarannya tapi Yeon beneran bisa sendiri. Ah iya, Park Siyeon dari kelas 11 IPA 1"
"Oh Park Siyeon, nama gw Lee Jeno dari kelas 11 IPS 3 salam kenal Siyeon" kata Jeno, sambil memperlihatkan eye smile nya lagi.
"Ah Iyh, salam kenal juga Jeno. Kalau begitu masih ada yang mau di tanya atau gak?, Kalau gak Yeon mau ke ruangan guru, takut udah di tunggu sama guru"
"Haha oke Yeon, hati-hati yah"
"Iyh Jeno juga hati-hati jalannya semoga gak nabrak lagi. Semoga hari Jeno menyenangkan. Duluan yah Jeno"
Setelah mengucapkan itu Siyeon pergi dari hadapan Jeno dan Jeno hanya melihat punggung Jeno yang semakin jauh tak terlihat ketika Siyeon melangkahkan belok kearah lorong kanan karena ruangan guru ada disitu.
Jeno ke kelas dengan senyum sampai matanya membentuk bulan sabit yang membuat orang-orang heran dan terpekik karena gemas dengan eye smile Jeno.
Jeno harus berterimakasih kepada Jaemin yang sudah membuat Jeno kesal yang berakhir bisa berkenalan dengan sang pujaan hati. Walaupun dengan insiden tabrakan di lorong kelas
Jadi namanya Siyeon- Jeno
Bismillahirrahmanirrahim Publikasikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marrige Life
De TodoLee Jeno ft. Park Siyeon Ini bukan cerita tentang pernikahan balas budi untuk membayar suatu hutang. Atau cerita yang melibatkan adanya tokoh pelakor, selingkuhan atau bahkan sang mantan yang belum kita lupakan itu kembali lagi ke dalam kehidupan ki...