1. Pertemuan

84 20 4
                                    

Cerita kemarin aku rombak jadi cerita ini ya.

♡♡

"Rara, bangun! udah pagi juga, masa belum bangun!" teriak wanita paruh baya, yang masih terlihat muda. Dengan kulitnya yang putih, rambut pendeknya, yang tak lain ialah Diara Resha Dinata, bundanya Rara.

"Iya bun, ini juga udah bangun!" balas Seorang gadis yang bernama Rara itu seraya bangun dari kasurnya dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi.

***

"Pagi bun, Pa." Rara menyapa kedua orang tuanya sesampainya di ruang makan.

"Pagi juga sayang," jawab Diara. "Ayo sarapan nanti telat Ke sekolahnya." sambungnya.

"Iya bun. Oh iya, Rara nanti berangkatnya Sama pak supir aja ya," ujar Rara setelah selesai memakan roti selai kacang kesukaannya.

"Iya, sayang. Nanti di sekolah jangan
dingin-dingin ya, sama temen-temennya. Biar Rara ada temen disana," ucap Alvan---papanya Rara, pada sang anak.

Salah satu sifat Rara yang sangat dikenali oleh banyak orang adalah sifat dinginnya, dia adalah cewek yang malas bicara, sekalinya bicara hanya sedikit, tetapi hangat ketika bersama keluarga dan teman-temannya.

"Rara ga janji ya pa, soalnya 'kan sifat Rara emang kek gini," ucap Rara diakhiri dengan cengiran khasnya.

"Yaudah, sana berangkat nanti telat loh," ucap Alvan kepada Rara.

"Iya pa. Yaudah bun, pa, Rara berangkat ya, Assalamualaikum." Rara berpamitan.

"Waalaikumsalam," ucap Keduanya serentak.

Rara berjalan menuju ke mobil. "Ayo neng Rara, naik." Pak supir yang dipanggil pak asep itu pun mempersilahkan Rara masuk ke mobil sambil membukakan pintu mobil.

***

Mereka Tiba di SMA Gardena High School. Rara melangkah maju mendekati sekolah itu. Sekolah yang sangat luas, gedung bertingkat, lapangan yang amat luas dan diisi oleh berbagai ruangan-ruangan kelas.

"Rara, Ayo ke kelas bareng!" teriak seorang gadis dari belakang Rara. Dia adalah Vania Audrey Valencia.

"Yuk." Rara hanya membalas 1 kata? Dasar ice girl.

Mereka berjalan menuju kelas sambil berbincang-bincang.

"Ra, lo tau gak? Tadi gue liat cowok ganteng banget, gue gak tau dia kelas berapa, intinya dia ganteng." Vania langsung tersenyum seakan-akan dia merasa paling bahagia.

"Gak tau dan gak mau tau."

Seperti biasa, Rara hanya bicara secukupnya dan membuat Vania terdiam. Dasar cewek ice girl mah nggak kepo orang nya.

***

Mereka tiba di kelas XI IPA 1, kelas yang terletak diujung sekolah, di depan kelas tersusun bunga-bunga yang di tata rapi sehingga terlihat indah.

Mereka masuk, di dalam nya terdapat meja dan kursi yang disusun secara rapi dan banyak hiasan-hiasan yang tertata rapi di sudut-sudut kelas.

"Rara, Gue pergi dulu ya."

Sontak Rara terkejut dan langsung melihat ke arah Vania. Vania yakin ingin meninggalkan Rara sendirian di kelas?

"Ke---" Belum selesai Rara bicara Vania langsung berlari meninggalkan Rara. Vania tega-teganya ninggalin Rara sendiri.

Bruk!

Rara menoleh ke belakang, terlihat seorang cowok bertubuh tinggi, berkulit putih, alis tebal, pokonya idaman deh, Dia adalah Aldo Genandra Putra.

Pilihan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang