"Kak," panggil Vania dan Aldo pun menoleh.
"Hmm?" jawabnya.
"Boleh nanya nggak kak?" ucap Vania seraya tersenyum dan melihat ke arah Aldo, sedangkan Aldo fokus ke buku yang di bacanya.
Di perpustakaan, Aldo dan Vania hanya berdua di perpustakaan, Vania mengambil kesempatan tersebut.
"Boleh."
"Kak Aldo lagi deket sama siapa?" Vania memberanikan diri bertanya hal tersebut.
"Nggak deket sama siapa-siapa," jawab Aldo yang membuat Vania semakin tersenyum.
"Oh gitu ya, type cewek yang kak Aldo suka gimana sih?" tanya Vania lagi.
Aldo yang tadinya fokus ke arah buku langsung melihat ke arah Vania.
"Kenapa nanya gitu?" Aldo memasang wajah datarnya.
"Nanya aja sih," jawab Vania.
"Oh."
Satu kata, singkat dan jelas yang membuat Vania terdiam.
"Ekhem ... Ekhem!" Amel berdeham, ia datang secara tiba-tiba. "Cie ... Cie," Sambungnya.
"Paan si lo!" Aldo langsung pergi meninggalkan perpustakaan.
Amelia sakilla, sekelas dengan Aldo, kelas XII IPA 1.
"Aldo emang gitu orangnya," ucap Amel seraya duduk di samping Vania.
"Kak Amel deket sama Kak Aldo gak sih?" tanya Vania yang membuat Amel tersenyum.
"Deket sih, tapi nggak terlalu," jawab Amel.
"Oh gitu."
"Kenapa? Kamu suka Aldo ya?" tanya Amel yang membuat Vania melotot, Amel adalah cewek yang sangat ramah, ia tidak memakai lo-gue saat ngomong dengan lawan bicaranya.
"Eh ... Hm enggak, eh apaan sih," jawab Vania salah tingkah.
"Kalau suka bilang aja," ujar Amel yang membuat Vania semakin malu.
"Kak Amel apaan sih!" kesal Vania.
"Hehe. Oh iya Va, Aldo banyak yang suka juga sih," ucap Amel yang membuat Vania berubah ekspresi.
"Aku tau. Itu makanya aku gak mau terlalu berharap, kak. Aku takut sakit hati," tutur Vania yang membuat Amel tersenyum.
"Yaudah, yuk ke kelas." Vania hanya mengangguk dan berjalan menuju kelasnya.
***
"Ra!" panggil Vania.
"Apa?" jawab Rara yang hanya fokus ke handphone nya.
"Gue mau nanya!" ucap Vania dan duduk di sebelah Rara.
"Silakan."
"Lo suka kak Aldo gak?" tanya Vania yang membuat Rara langsung melihatnya.
"Aldo siapa? Kenal aja enggak apalagi suka!" jawab Rara.
"Yang semalem lo datengi di ruang OSIS dan yang lo tabrak!" ucap Vania kesal.
"Oh jadi namanya Aldo!" ucap Rara memasang wajah marah.
"Iya, lo suka gak?" tanya Vania lagi.
"Nggak mungkin gue suka sama orang nyebelin kek dia," jawab Rara yang membuat Vania tersenyum.
"Benci bisa jadi cinta loh!" sambung Diva yang tak sengaja mendengar pembicaraan Mereka.
"Oh tidak! Amit-amit gue suka sama tu orang!" ucap Rara tetap setia dengan wajah marahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan [On Going]
Teen FictionSebuah pilihan yang sangat sulit, Antara cinta atau sahabat? Rara putri Dinata, Anak satu-satunya dari Alvan narendra Dinata dan Diara resha Dinata. Seorang gadis yang dilanda pilihan sulit, namun tak dapat ia ceritakan ke siapapun kecuali sang ma...