"Rara bangun! Udah pukul 08.10 WIB masa belum bangun!" teriak Diara di depan kamar Rara.
"Iya bun, Rara udah bangun kok," sahut Rara berteriak.
Hari ini adalah hari minggu, Rara memang sering bangun lama kalau hari minggu.
"Ya baguslah," ucap Diara.
"Iya bun," jawab Rara dan langsung berjalan menuju kamar mandi.
***
"Rara, bunda sama papa mau pergi ke rumah nenek kamu, kamu ikut?" ucap Alvan.
"Nggak ah Pa, Rara mau pergi sama temen-temen Rara," jawab Rara.
"Yaudah, Kita pergi dulu ya, Ra." Orang tuanya pun pergi setelah berpamitan pada Rara.
Rara mengambil Handphone nya dan menelpon Vania.
"Halo."
"Hallo Va, kita jadi jalan nggak?"
"Jadi dong, lo bersiap sekarang ya, nanti gue jemput pukul 09.00 WIB ya,"
"Yaudah, sampai ketemu nanti."
Rara menutup teleponnya dan pergi bersiap-siap.
***
"Assalamuaikum, Rara." Vania kemudian menekan bel yang ada di rumah Rara.
"Waalaikumsalam," jawab Rara seraya membuka pintu.
"Udah? Ayo berangkat." Vania dan Rara pun pergi.
***
"Jadi kita bakal kumpul bareng temen-temen sekolah, ada kakak kelas juga Ra," jelas Vania.
"Ini rumah siapa?" tanya Rara bingung.
"Ini rumah kak Aldo," jawab Vania yang membuat Rara melotot.
"Lo tau alamat nya dari mana?" tanya Rara lagi.
"Lo nggak liat grup?" ucap Vania tertawa.
"Gue kan jarang main handphone, gimana sih lo!" Memang benar, Rara jarang main handphone ketika di rumahnya.
"Iya juga sih."
"Tapi Va, Aldo kan kakak kelas kita, kok masuk di grup kelas kita sih?" tanya Rara semakin penasaran.
"Yaampun Ra, sejarang itu kah lo main handphone? Grup kita kan ada 2, satu grup kelas dan yang satu laginya grup OSIS," jelas Vania yang membuat Rara mengangguk. Rara dan Vania memang anggota OSIS.
"Ayo masuk," teriak Angel, teman sekelas Rara dan Vania.
***
"Lama banget sih datengnya!" bentak Aldo kesal.
Rara sedang tidak mau berantam hari ini, makanya dia diam.
"Maaf ya kak," ucap Vania meminta maaf.
"Oke."
Sekali lagi! Jawaban Aldo begitu menusuk hati Vania.
"Ayo duduk."
"Diantara kalian semua ada yang belum masuk grup OSIS?" tanya Amel.
"Kek nya nggak ada deh kak," jawab Diva.
"Rara? Masuk nggak?" tanya Amel pada Rara yang sejak tadi sedang melamun.
"Nggak usah melamun, ntar kesambet mampus!" ucap Aldo yang membuat mata Rara melotot kepadanya.
"Sehari jangan bikin gue kesel bisa nggak sih?! Gue cuma pengen tenang hari ini!" bentak Rara kesal.
"Lo sih Al! Jahil banget jadi orang," ejek Tio, teman sekelas Aldo dan Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan [On Going]
Teen FictionSebuah pilihan yang sangat sulit, Antara cinta atau sahabat? Rara putri Dinata, Anak satu-satunya dari Alvan narendra Dinata dan Diara resha Dinata. Seorang gadis yang dilanda pilihan sulit, namun tak dapat ia ceritakan ke siapapun kecuali sang ma...