Haii...Dichapter 2 ngga aku jelasin pasal-pasal yg terkait. Dan akan aku jelasin disini.
***
Hukuman atas perbuatan tersebut diatur dalam Pasal 82 Perpu 1/2016 sebagai berikut:
1. Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga, pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang menangani perlindungan anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama, pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Selain terhadap pelaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penambahan 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana juga dikenakan kepada pelaku yang pernah dipidana karena melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E.
4. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E menimbulkan korban lebih dari 1 (satu) orang, mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau hilangnya fungsi reproduksi, dan/atau korban meninggal dunia, pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
5. Selain dikenai pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4), pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pengumuman identitas pelaku.
6. Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (4) dapat dikenai tindakan berupa rehabilitasi dan pemasangan alat pendeteksi elektronik.
7. Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diputuskan bersama-sama dengan pidana pokok dengan memuat jangka waktu pelaksanaan tindakan.
***
Nah, untuk kalian yg mengalami masalah bullying/pelecehan/atau tindakan kekerasan jgn merasa sungkan untuk meminta tolong.
Kita punya hak perlindungan diri. Kita punya HAM yg sebagaimana adalah kebebasan diri.
Tidak perlu takut/sungkan untuk meminta tolong.
Mereka yg memperlakukan kita tidak layak akan mendapat hukuman setimpal.
"Bagaimana kalo kita tidak punya uang untuk sewa pengacara?"
Jika ada yg berpikiran seperti itu, maka akan aku jelaskan.
Pengadilan sudah menyediakan pengacara gratis untuk kamu.
Kamu hanya mengungkapkan apa yg sebenarnya terjadi kepada pengacara itu, maka demikian akan dibantu.
"Ngga mau bikin ortu malu kak.."
Hei! Justru ortu kamu bakal lebih malu lagi jika kamu sudah rusak parah. Selagi masih awal kenapa tidak bertindak?
"Gimana kalau kita kalah dipengadilan?"
Wah, pasti kamu waktu pelajaran PPKN ngga mencermati ya???
Coba deh buka buku LKS PPKN nya lagi 😂
Jadi, untuk yg kalah dipengadilan pertama. Kita masih bisa mengajukan tuntutan lewat pengadilan kedua yaitu Provinsi.
Kalau tingkat kedua kamu kalah lagi, maka lakukan yg terakhir.
Pengadilan tingkat tiga yaitu tingkat kasasi. Dimana pengadilan itu dipimpin oleh MA (Mahkamah Agung)."Kalau tetep aja kalah?"
Nethink mulu nih 😁
Kalau kalah ditingkat tiga, kalian bisa ajukan perampunan kepada Presiden.Tapi, dari sejauh yg aku tau. Pasti jika diperadilan tingkat tiga, kalian bisa menang. Karena tidak ada suap menyuap.
Intinya...
Kalian harus berani melawan.
Jangan hanya pasrah saat diperlakukan tidak senonoh.Sampai sini paham kan maksud dari ceritaku? 😂
Baca sambil mengulas lagi mapel PPKN.
Kalau ada yg kurang bisa ditambahi...
Salam Cinta 💚💛💜💙💖
Flo.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELP! [END]
Conto[END] Ngga pandai bikin prolog. Langsung baca aja... Cerita ini aku persembahkan sebagai penyemangat semua orang. Cimiw... Salam Cinta, Flo.