"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........ Itu Wang Yibo!!!"
"Astagaa.. dia tampan sekaliiiiii....."
Teriakan penuh kekaguman selalu menemani langkah Wang Yibo dimana pun, kecuali toilet dan perpustakaan tentunya.
Lain Wang Yibo, lain pula Xiao zhan. Jika kebanyakan dari mereka akan menjerit tertahan karena rasa kagum mereka terhadap Wang Yibo, maka akan lebih banyak lagi yang akan berbisik bahkan menggunjing secara terang-terangan terhadap Xiao zhan.
Dan semua rumor serta gunjingan tentang Xiao zhan pun sudah sampai di telinga Wang Yibo si anak baru yang baru menginjakkan kakinya dua hari yang lalu di sekolah tersebut.
"Ternyata sekolah ini sama saja seperti sekolah yang lain. Menyebarkan rumor tak berda--" gerutuan Wang Yibo terputus seketika saat dirinya tanpa sengaja melihat sosok yang ntah sejak kapan selalu saja ada dipikirannya terpantul di cermin wastafel toilet. Sosok itu adalah Xiao zhan, yang baru saja keluar dari salah satu bilik toilet dengan mata sembab dan wajah merah.
Wang Yibo tak memungkiri bahwa dirinya sekarang sangat bahagia begitu melihat Xiao zhan dalam jarak yang begitu dekat dengannya. Namun dia juga tak memungkiri bahwa hatinya begitu teriris melihat jejak air mata yang terlihat jelas di pipi Xiao zhan.
Tak ingin orang lain tau sisi lemahnya, akhirnya Xiao zhan dengan cepat menghapus sisa-sisa air mata di sekitar wajahnya dan bergegas pergi sebelum ada sebuah tangan yang mencekal lengannya.
"Apa yang kau lakukan? Lepas!" Desis Xiao zhan dengan suara paraunya sembari berusaha melepaskan genggaman tangan Wang Yibo dari lengannya. Namun Wang Yibo tak menyerah begitu saja dan masih tetap menggenggam erat lengan kurus Xiao zhan.
"Kau menangis?" Tanya Wang Yibo sembari mengulurkan tangannya hendak menghapus sisa-sisa air mata pemuda cantik tersebut. Namun dengan segera Xiao zhan memalingkan wajahnya dan menghapus sisa air matanya sendiri dengan kasar.
Melihat penolakan yang Xiao zhan beri, membuat Wang Yibo hanya bisa tersenyum kecut dan mencoba untuk menelan kekecewaannya sendiri.
"Kau tak ingat aku?" Tanya Wang Yibo lagi.
"Aku tak mengenalmu. Jadi kenapa aku harus?" Balas Xiao zhan datar.
"Kalau begitu kita harus berkenalan. Aku Wang Yibo dan kau Xiao zhan, bukan?" Ucap Wang Yibo dengan nada yang dia buat ceria agar Xiao zhan merasa nyaman.
"Lepaskan tanganku dan urus urusanmu sendiri." Ucap Xiao zhan datar namun sarat akan ketegasan.
"Aku hanya ingin berteman denganmu. Apa itu salah?"
"Aku tak butuh. Jadi lepaskan tanganku sekarang juga dan tinggalkan aku sendiri."
"Jadikan aku temanmu, maka aku akan melepaskan tanganmu." Ucap Wang Yibo kekeh dengan senyum bodohnya.
"Terbuat dari apa manusia satu ini? Kenapa keras kepala sekali? Menyebalkan." _geram Xiao zhan di dalam hati.
Xiao zhan menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia mengangguk samar dan segera pergi begitu Wang Yibo melepaskan tangannya.
Wang Yibo tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya begitu Xiao zhan menyetujui permintaannya. Senyum lebar terpatri di bibir tipisnya dengan hati yang berdebar aneh namun menyenangkan.
Sejak hari itu baik Xiao zhan maupun Wang Yibo, kehidupan mereka berubah. Jika Wang Yibo merasa sangat bahagia dengan perubahan hidupnya, maka lain halnya dengan Xiao zhan yang merasa kesal dengan kehidupannya yang sekarang. Bahkan Xiao zhan berpikir kalau dijauhi dan digunjing oleh semua murid di sekolah jauh lebih baik dibandingkan harus diikuti oleh satu orang keras kepala seperti Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
FanfictionKetika cinta mereka akhirnya menguak rahasia masa lalu, akankah mereka bertahan? Ataukah mereka memilih untuk menyerah dan membuang semua rasa itu?