Di pagi yang cerah, secerah mentari yang menyinari kota Beijing. Terlihat seorang pria asing yang tengah berdiri di depan sebuah gedung pencakar langit dengan baju sederhananya. Pria itu berdiri seolah tengah menanti seseorang. Bahkan tak jarang pria itu akan melongokan kepalanya hanya untuk mengecek apakah orang yang dia cari ada di dalam gedung tersebut. Sampai pada akhirnya seorang security menghampiri juga mengusir pria tersebut yang dia anggap sebagai orang yang mencurigakan. Namun dengan keras kepala pria asing yang tak diketahui identitasnya tersebut tetap berdiri dan menolak saat dirinya diminta untuk pergi. Karena sikapnya yang keras kepala itulah yang membuat security tersebut geram hingga terjadilah aksi dorong diantara keduanya.
Tiiitt tiiiiitttttt
Suara klakson yang memekakkan telinga membuat aksi dorong tersebut terhenti.
"Ada apa ini?" Tanya Wang Yibo yang menatap tajam ke arah kedua orang tersebut.
Dengan sigap pria asing tersebut menghampiri Wang Yibo yang masih duduk tenang di dalam mobil yang dia kendarai.
"Kau Wang Yibo, bukan?" Tanya pria asing tersebut dengan antusias.
"Tuan maafkan saya. Saya akan menyuruh orang asing ini pergi dengan segera tuan." Sergah security yang bergegas menarik lengan pria asing tersebut agar menjauh dari mobil bosnya. Namun lagi-lagi pria asing itu menolak dan berusaha melepaskan genggaman tangan security dari lengannya.
Sedang Wang Yibo, pria pucat itu menatap dengan tatapan menyelidik ke arah pria tersebut yang menurutnya tak asing baginya. Cukup lama Wang Yibo mengamati pria asing itu hingga kepalanya terasa pening begitu tak mendapatkan ingatan apapun tentang pria tersebut, namun hatinya berkata kalau wajah pria itu tidaklah asing baginya. Maka dengan sangat terpaksa dia menyuruh security untuk mengusir pria asing itu sampai dia mendengar satu nama yang pria asing itu teriakkan hingga membuatnya mengurungkan niat untuk pergi dan memilih turun dari mobilnya untuk menghampiri pria asing itu.
"Siapa kau? Bagaimana kau tau nama itu?" Tanya Wang Yibo to the point setelah menyuruh security perusahaan untuk kembali ke posnya.
Bukannya menjawab pertanyaan Wang Yibo, pria asing itu malah memicingkan matanya mencoba untuk melihat ke dalam mobil mewah milik Wang Yibo. Setelah dia rasa kalau tak ada orang lain lagi di dalam mobil, pria asing itu menatap Wang Yibo sejenak sebelum dia merespon pertanyaan Wang Yibo.
"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku ingin memastikan sesuatu padamu."
Mendapat respon bertele-tele dari pria asing itu membuat Wang Yibo mulai kesal. Namun dia mencoba untuk tidak menunjukkannya karena jujur saja, saat ini Wang Yibo berharap banyak pada pria asing di hadapannya itu.
"Huft.. katakan." Ucap Wang Yibo datar.
"Apa ayahmu, tuan Wang sudah tiada? Apa dia benar-benar mati seperti yang diberitakan?" Tanya pria asing itu yang membuat Wang Yibo mengernyitkan dahinya.
"Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau seolah tengah mengulik informasi dariku? Kalau kau hanya datang untuk mendapatkan informasi tentang keluargaku, maka bermimpilah." Ucap Wang Yibo yang langsung melengos pergi.
"Tunggu. Aku tak bermaksud mengorek informasi apapun tentang keluargamu. Tapi aku hanya ingin memastikan bahwa Xiao zhan aman nantinya." Sergah pria asing itu dengan cepat sebelum Wang Yibo membuka pintu mobilnya.
Lagi-lagi Wang Yibo mengurungkan niatnya untuk pergi dan memilih menghampiri pria asing itu dengan perasaan kalut.
"Apa maksudmu berkata seperti itu? Apa kau tau sesuatu tentangnya? Apa dia masih hidup? Kalau benar Xiao zhan masih hidup, katakan dimana dia sekarang? Apa dia bersamamu? Apa--"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
FanfictionKetika cinta mereka akhirnya menguak rahasia masa lalu, akankah mereka bertahan? Ataukah mereka memilih untuk menyerah dan membuang semua rasa itu?