SC-17

908 147 12
                                    

Satu minggu sudah Xiao zhan tinggal di kediaman Wang Yibo. Dan satu minggu pula Li Xian menghilang dari hidupnya. Tak ada telpon dan kabar apapun dari pria itu hingga membuat Xiao zhan merasa kalau lagi-lagi dirinya dibuang. Meski Xiao zhan tak memiliki perasaan apapun pada Li Xian, namun Xiao zhan tak memungkiri kalau pria itu mempunyai tempat spesial di salah satu sudut hatinya. Karena sekali lagi, Xiao zhan tak bisa mencintai orang lain lagi di dunia ini selain Wang Yibo. Pria tampan berkulit pucat yang sangat dia cintai, namun tak bisa dia miliki.

"Xiao zhan?" Panggil seseorang yang tak lain adalah Lan Wangji aka Wang Yibo.

Mendengar panggilan dari Lan Wangji aka Wang Yibo, dengan segera Xiao zhan menghapus kasar air matanya dan mengubah ekspresinya menjadi datar agar pria itu tak melihat sisi lemahnya.

"Kau mau ganti baju? Kalau iya aku akan keluar." Ucap Xiao zhan yang mulai meraba dinding untuk berjalan keluar kamar. Namun dengan segera Wang Yibo mencekal pergelangan tangannya dan membawanya untuk duduk di tepi ranjang.

"Apa yang kau lakukan?" Cerca Xiao zhan dengan nada marah namun masih kentara kalau dirinya ketakutan.

"Kau menangis?" Bukannya menjawab, Wang Yibo malah balik bertanya begitu melihat ada bekas jejak air mata yang tercetak jelas di pipi tirus pria cantik itu.

"Bukan urusanmu!" Ketus Xiao zhan sembari memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

"Kau merindukan Li Xian? Apa itu sebabnya kau menangis?" Tanya Wang Yibo sekali lagi. Meski dia tau kalau pertanyaan yang dia lontarkan hanya membuat hatinya sakit, namun Wang Yibo ingin tau dan ingin memastikan bahwa hati Xiao zhan masih miliknya atau bukan.

Xiao zhan hanya diam tanpa mau menjawab atau merespon pertanyaan pria itu.

Melihat Xiao zhan yang hanya diam tanpa mau memberinya jawaban atau respon apapun, membuat Wang Yibo menghela nafas panjang sebelum dia kembali berkata.

"Aku tau kalau kau tak suka orang lain mencampuri urusanmu. Tapi terkadang, kau juga butuh seseorang untukmu bersandar. Dan jika saat itu tiba, panggil namaku maka aku akan datang. Aku akan jadi tempat bersandarmu. Kapanpun kau membutuhkannya, aku akan selalu ada untukmu." Ucap Wang Yibo sebelum dia beranjak untuk pergi.

"Xian ge menghilang. Sejak aku pergi untuk tinggal bersamamu, sejak saat itu pula aku tak lagi bisa menghubunginya atau mendapat kabar apapun tentangnya. Aku sangat merindukannya." Ucap Xiao zhan sebelum Wang Yibo benar-benar beranjak pergi dari kamarnya.

Mendengar ucapan Xiao zhan, jelas membuat hati Wang Yibo sakit. Perasaan sedih begitu tahu kalau orang yang sangat dia cintai ternyata merindukan pria lain sungguh membuatnya hancur. Bahkan air mata yang selama ini dia tahan, akhirnya memaksa untuk menerobos keluar juga. Ingin rasanya Wang Yibo memaki Tuhan yang telah menciptakan takdir rumit baginya. Namun apa daya.. sekuat bahkan sekeras apapun dia memaki atau melampiaskan kekecewaannya, takdir hidupnya tetaplah sama. Kisah cintanya takkan pernah bisa berjalan dengan semestinya.

Wang Yibo membalikkan badannya menghadap Xiao zhan yang tetap duduk di tepi ranjang. Pria tampan itu hanya bisa tersenyum kecut begitu melihat wajah mungil nan cantik itu terlihat muram hanya karena merindukan pria bernama Li Xian.

"Apa dia menghubungimu?" Tanya Xiao zhan penuh harap yang membuat Wang Yibo semakin kesal dibuatnya.

"Tidak. Dia sama sekali tak menghubungiku." Ucap Wang Yibo datar.

"Mm.. begitu ya.." gumam Xiao zhan yang sarat akan kekecewaan sekaligus kesedihan di setiap katanya.

"Kalau aku boleh tau, sebenarnya apa hubunganmu dengan Li Xian? Karena yang aku tau, kau adalah orang yang sebenarnya harus Li Xian habisi 10 tahun yang lalu. Apa itu benar?" Tanya Wang Yibo yang jelas memiliki tujuan untuk menggali informasi dari pria cantik itu.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang