3

144 113 79
                                    

Goodbye September


Natasha turun dari mobil Mike, dia langsung menuju kelasnya IPA 2 yang berada di lantai 2 gedung timur. Mike berjalan di sampingnya, ketua OSIS ini sibuk menggerutu karena revisi proposal dan sponsor yang belum turun. Ia sibuk mendumel sebal tidak menyadari dia melewati kelasnya IPA 1 dan sekarang berdiri bersama Natasha di depan IPA 2.


"Dah gue mau masuk. Nanti gue nebeng ya."

"Ga bisa gue harus rapat sama Pak Sadar kayaknya sore banget. Sorry, ntar lo nunggu kelamaan." Mike menangkupkan telapak tangan dan meringis sambil meminta maaf.


"Mike," panggil Vina dari dalam kelas. Gadis itu dengan riang menghampiri kedua temannya. "Ngapain nih pagi-pagi kesini."

"Oh, gue mau cabut ke kelas. Ntar sore jangan lupa rapat ya Vina." Mike langsung putar balik. Natasha masuk ke dalam kelas diikuti Vina. Dia melempar tas dan bergabung dengan Mayang yang sudah sampai duluan.

"Kemarin lo gimana pulangnya. Katanya anak paskib ada tawuran."

Mayang menoleh melihat Natasha yang terdiam.


"Nat.. Mayang tanya lo malah ngelamun."


Natasha menggigit bibir, matanya menerawang berpikir apakah dia harus menceritakan soal Rayhan kepada Vina dan Mayang. Atau dia cukup diam saja membiarkan kedua temannya itu. Sampai dia tidak sadar Vina menggoyangkan tubuhnya pelan. "Kenapa sih lo ngantuk?"

Gadis itu menghela napas memutuskan untuk menceritakan soal kemarin. Mayang dan Vina berpandangan, langsung menyerang dirinya dengan beragam pertanyaan.


"Dia mau nya apa sih."

"Masa lo jadi inceran dia?"

"Bentar bentar gue tanya Nova dulu tuh cowok ada gebetan kaga." Vina langsung mengontak Nova anak kelas sebelah yang terkenal sebagai lambe turah dan biang gosip angkatan.

"Lo hati-hati deh jangan baper sama dia."



"Gue kasih tau aja ya Nat. Anak IPS itu suka sama cewek..."


Vina menarik napas melanjutkan perkataannya. "...buat dimainin."



Mayang kini buka suara, "Kan dia terkenal nakal juga ga sih, gue juga sering liat dia Rose Club."

Rose Club adalah tempat clubbing langganan anak sekolahnya. Vina dan mayang terkadang kesana untuk melepas penat. Mereka berdua memang suka joged-joged. Walaupun begitu club ini kebanyakan diisi anak SMA, tapi tetap saja ada alkohol, rokok, dan hal-hal buruk lainnya.

Natasha hanya diam, tidak menyanggah kedua temannya yang sekarang curhat tentang pengalamannya di gebet anak IPS. Ini kedua kalinya teman akrabnya memberi peringatan untuk menjauh dari Rayhan yang mungkin memang harus dia lakukan.


Dia tidak boleh jatuh oleh buaya semacam Rayhan.

--

"Han ntar lo ikut kaga?" Bagas bertanya sambil mencomot gorengan.

"Kemana?"

"Main VR, anak kelas pada mau pergi ntar habis itu nginep di apartnya Jojo."


Rayhan mengiyakan, dia menegak saat melihat Natasha masuk ke kantin bersama Vina dan Mayang. Gadis itu terlihat memasang wajah serius dan mendorong Vina menjauh. Tangannya mengibas berusaha mengusir Vina yang tertawa lepas. Diam-diam pemuda itu penasaran apa yang membuat si gadis mungil telihat cemberut dan kedua temannya tertawa lepas seperti menggodanya.

Dia hampir saja berdiri menghampiri Natasha. Ia mengurungkan niat melihat Mike dan Darren bergabung dengan tiga gadis itu. Mike menarik Natasha duduk dan telihat berbincang serius. Muncul rasa yang aneh di dada Rayhan, dia tidak suka ketua OSIS itu sok dekat dan sekarang malah mengusap kepala Natasha.


"RAYHAN!" teriakan Chika menyadarkan lamunanya. Dia menatap Chika yang menunjuk Katsu Bowl Rayhan yang belum tersentuh. "Makan, bentar lagi masuk kelas."

"Ngeliatin apa sih lo." Bagas melihat kerumunan di sebrang, matanya memincing saat melihat Mike dan beberapa temannya. Oh pantas saja, dia melihat Natasha. Rupanya Rayhan sibuk mencuri pandang ke arah gadis itu.


"Kalo naksir deketin kali bukan cuman dipandangin."


Chika memandang Bagas kemudian melihat Rayhan yang mendengus sebal. "Wah apa nih spill dong ada apa kok gue gatau."

"Itu Rayhan naksir anak IPA."

Mata Chika membulat, "wah gila baru lagi ceweknya."


"Mulutnya."

Rayhan tak ambil pusing dia memutuskan pandangan dan sibuk memakan katsunya.




Pemuda itu tidak sadar dari sebrang sana Natasha berkali-kali melihat ke arahnya.


"Itu siapa sih? Ceweknya ya," batinnya bertanya melihat Chika yang terlihat akrab dengan Rayhan.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Goodbye SeptemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang